Rabu, 18 Maret 2020

Update 2020

Sekarang aku tinggal di Surabaya, mengikuti Nuansa yang pindah dinas di Kota Surabaya. Pertengahan tahun 2019 kami pindah kesini. Melewati berbagai drama karena meninggalkan rumah mungil tercinta, Cempaka B3. Rumah dimana ribuan kenangan terekam di dalamnya. Pemandangan sawah dan gunung Ceremai yang megah tepat di halaman rumah kami, harus kami tinggalkan. Sedih, sedih sekali. bahkan sampai sekarang pun, jujur kita belum move on dari Cempaka B3. Walaupun dia masih rumah kami, tapi sepertinya kemungkinan kecil kami bisa tinggal di sana lagi.
Arnav, anak suliungku sudah bersekolah di sini, Ya, si Nanav mungil yang lucu, sekarang sudah bersekolah. Usianya sudah 5, Desember 2019 kemarin. Senang dan bangga sekali dia masuk sekolah. Keinginannya sejak lama.

Semenjak naik Mahameru di akhir tahun 2018, ternyata aku masih ingin naik gunung kembali. Kukira setelah Mahameru kugapai, mimpi yang terwujud, akan hilanglah keinginan untuk naik gunung. Ternyata tidak, keinginan-keinginan seperti itu malah semakin kuat. Akhirnya, awal Maret 2019 aku meminta ijin pada Nuansa untuk naik gunung Merbabu. sendirian lagi, masing-masing lagi. Nuansa sudah lebih dulu naik Merbabu di November 2019 sepulang dia dinas di Yogyakarta. Detailnya akan aku ceritakan nanti yah tentang Merbabu, kalo ga males heheheee ....

Setelah Merbabu, ternyata keinginan itu belum berhenti. Ingin merasakan ketinggian dan melihat garis kuning di cakrawala. Masih di bulan Maret, akhir Maret aku kembali naik gunung. Gunung Slamet, terletak di Purbalingga, Jawa Tengah. Aku naik via Bambangan. Sampai puncak? ya dong. Bagi sebagian orang, puncak adalah bonus tapi tidak dengan saya. Puncak adalah tujuan mendaki saya. Terdengar egois dan sombong, tapi tidak sama sekali. Sedangkan pulang ke rumah, adalah suatu keharusan. Ada Arnav yang nunggu di rumah.

Gunung Slamet adalah gunung terakhir yang saya daki sampai sekarang. sudah setahun saya belum mendaki gunung lagi. Kenapa? sesuai janji, ketika Arnav usia lima, kami harus memberikan adik untuk Arnav. menjalankan program BKKBN, dua anak cukup! hehe ... saya yang sebenarnya masih enggan enggan punya anak lagi, tapi tidak enak sama Nuansa menuda terus. Semua keinginan saya sudah dia penuhi dan sanggupi. Dari yang selesaikan .kuliah S3 bergelar doktor, punya mobil yang sudah lama diwujudkan, mengijinkan ke Mahameru (inisih dia sebenarnya gaboleh ikut campur karena menyangkut mimpi lama yang harus diwujudkan hihi tapi alhamdulillah mengijinkan), mengijinkan ke Merbabu, ke Slamet ...... sampai akhirnya dia jadi ASN.

and see .....
Sekarang aku punya dua anak. adik Arnav yang sebentar lagi usinya 3 bulan. Anak perempuan lagi.
Namanya Shanna Varshaila. Bunga mekar yang jatuh ke bumi. Semoga Shanna menjadi anak soleha ...


Jumat, 25 Januari 2019

Hallo, Mahameru


Oleh : Putri Jennia Fasa, @putrijennia (Instagram)

Keinginan untuk mendaki Semeru sudah ada sejak tahun 2010. Tapi, Allah baru menjodohkan dan mengabulkan keinginanku, akhir 2018 kemarin. Tepatnya, 24 Desember 2018 aku berhasil menapakkan kaki di Mahameru, puncak tertinggi Pulau Jawa itu.
Setelah melewati beberapa kegagalan. Seharusnya, mimpi itu diwujudkan bersama sahabat-sahabatku dulu yang memiliki mimpi sama. Tapi ternyata kami tidak berjodoh bersama. Baru Nuansa, aku dan Dwi yang berkesempatan sampai ke Semeru.

Kemana saja selama 8 tahun penantian? Ada. Kami menjalani kehidupan normal yang seharusnya. Menata masa depan, sambil tetap menjaga mimpi kami untuk mendaki Semeru. Aku percaya, bahwa suatu saat aku bisa mewujudkan mimpi itu. Walaupun dalam perjalanannya, semangat mewujudkan mimpi ini mengalami pasang surut. Ketika semangat menurun, aku kembali mengingat perjuangan tahun 2010 ketika semangat menggebu untuk pergi ke Semeru. Aku kebut skripsiku, demi bisa pergi ke Semeru. Semeru, adalah penyemangat utamaku saat itu. Masih ingat rasanya, tengah malam aku mengerjakan bab 4 skripsi, ditemani hanya satu lagu yang puluhan kali berputar. Mahameru – Dewa 19.

Sekeras apapun kamu berusaha, serapi apapun kamu berencana, jika Allah belum memgijinkan, maka itu semua tidak akan terjadi. Padahal, izin orang tua sudah kudapat saat itu. Itinerary perjalanan, sudah tersusun saat itu bersama sahabat-sahabatku. Aku dan Dwi, terlambat sidang skripsi satu minggu. Itu berimbas pada jadwal pendakian Gunung Semeru. Gunung Semeru keburu tutup. Ah ... jangan tanyakan lagi perasaan kami saat itu. Tidak karuan rasanya.

“ketika mimpimu, yang begitu indah, tak pernah terwujud ... ya sudahlah”

Lagunya Bondan Prakoso yang saat itu memang sedang hits, menggeser playlist lagu mahameruku.

Mahameru ga akan kemana ....

Hanya itu kalimat penghibur kami dulu.

***



12 januari 2013 aku dan Nuansa, menikah. Nuansa adalah salah satu sahabatku yang memiliki keinginan sama untuk mendaki Gunung Semeru, juga pasukan gagal tahun 2010 lalu. Dia teman satu kelas kuliahku dulu. Entah mengapa aku bisa berjodoh dengan dia, sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali. Kita baru suka-sukaan justru setelah lulus kuliah hehe.
Saat itu impian ke Semeru belum bisa diwujudkan juga. Entah waktunya belum ada, atau rejekinya yang belum menghampiri. Untuk mengobati kerinduan, Juni 2013 aku dan Nuansa mendaki Gunung Ceremai, yang relatif dekat dengan rumah kami, di Cirebon.

Kemudian, 8 Januari 2014 aku, Nuansa, Dwi dan Taufik, pasukan Semeru gagal tahun 2010, kembali merencanakan pendakian ke Gunung Semeru. Semuanya sudah dipersiapkan, tidak berbeda dengan persiapan sewaktu tahun 2010 lalu. Unfortunately, 5 Januari 2014 Gunung Semeru ditutup. Kembali kami kubur impian untuk mendaki Semeru.
Semenjak itu, sepertinya keinginan Taufik untuk mendaki Semeru sudah mulai surut. Menyusul Ganjar, Ilyas, Uji dan Abie sahabat kami lainnya, pasukan Semeru gagal 2010 yang sudah surut dari semenjak kegagalan di 2010. Entahlah, dengan mereka kami sudah tidak membahas tentang Semeru lagi.
Tinggal aku, Nuansa dan Dwi yang masih menggebu ingin ke Semeru. Keinginan ini, bukan karena film 5 cm yang sempat hits itu. Keinginan ini sudah ada sejak 2010, sedangkan film 5 cm, baru tayang di tahun 2012. Didasarkan karena kami sangat suka alam. Apalagi, latar belakang kami adalah geografi yang sudah tidak asing dengan lapangan. Di tahun 2010 itu, kami menemukan novel 5 cm, makin menggebu lah keinginan kami untuk mendaki Semeru.

Setelah gagal berangkat di tahun 2014, kami tidak pernah merencanakan lagi untuk pergi ke Semeru bersama. Apalagi kesibukan ini itu, yang untuk bertemu satu sama lain pun, susah sekali rasanya.

Sampai tiba Agustus 2018 kemarin. Nuansa menyelesaikan pendidikan S3 nya tepat waktu. Setelah melalui perjuangan-perjuangan melelahkan. Sebelumnya, kutawari dia untuk sejenak merefresh otak, pergi sendiri, naik gunung mana saja yang dia mau kecuali Semeru. Ya, kecuali Semeru. Rasanya, iri kalu dia sampai naik Semeru sendirian. Karena itu rencana kami bersama. Akhirnya dia memutuskan untuk mendaki gunung Rinjani. Semua sudah direncanakan sedemikian rupa. Sematang mungkin, hingga pada akhirnya ada kabar kalau Gunung Rinjani terkena dampak gempa bumi. Semua jalur Rinjani rusak. Gunung Rinjani ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. Nuansa sangat kecewa, gawat, dia belum melalui sidang terbuka. Jangan sampai konsentrasinya buyar gara-gara ini.

Tiba-tiba, rasa rela dan ikhlas datang begitu saja. Tanpa tanya, tanpa mengapa. Kusarankan Nuansa untuk mendaki Gunung Semeru saja. Kenapa Semeru?! Karena aku tahu dia sangat ingin, tetapi masih menimbang perasaanku. Tak apa. Siapa saja yang berkesempatan lebih dahulu, silahkan pergi.

6 September 2018, Nuansa mendaki Gunung Semeru. Satu-satu impiannya tercapai. Lalu, apa timbal balik untukku? Ya Gunung Semeru juga. Setelah sebelumnya diskusi panjang mencari tanggal yang tepat, akhirnya 22 Desember 2018, semeru untukku. Aku sangat senang walaupun saat itu baru awal September, menunggu sampai akhir Desember bukanlah perkara yang sulit jika dibandingkan dengan 8 tahun menanti kesempatan untuk bisa mewujudkan mimpi.

***



22 – 25 Desember 2018 akhirnya aku mendaki Gunung Semeru. Bersama Dwi, sahabatku yang masih menggenggam mimpi selama itu untuk mendaki Gunung Semeru. Penantian lama akhirnya terwujud. Jangan tanyakan perasaanku saat itu. Aku sangat senang sekaligus sedih karena untuk pertama kalinya aku meninggalkan anakku yang berusia 4 tahun, selama itu dan sejauh itu. Aku seorang ibu rumah tangga, ibu yang 24 jam selalu bersama anaknya. Sebelumnya, aku tidak pernah menitipkan anakku pada siapapun, apalagi untuk hal yang sifatnya tidak urgent. Tapi untuk kali ini, dengan dorongan dan semangat dari Nuansa suamiku, yang meyakinkan aku untuk semangat memperjuangkan mimpi, aku ikhlas menitipkan anakku yang tak pernah aku tinggalkan sedetik pun. Aku titipkan pada ayahnya, aku percayakan semua pada ayahnya.


Stasiun Cirebon Prujakan


22 Desember 2018, jam 8 pagi di Stasiun Malang adalah meeting point tim Tigadewa Adventure. Tim Opentrip yang kami ikuti untuk pendakian Semeru ini. Bertemu dengan pendaki lainnya dari berbagai daerah. Aku senang, rasanya sudah lama sekali tidak bertemu dengan orang-orang baru. Dari stasiun Malang kami menuju Basecamp di daerah Poncokusumo dengan menggunakan angkot. Di Basecamp, kami bersih-bersih, makan lalu packing ulang sebelum berangkat menuju Ranupani. Sekitar pukul 14.00 kami tiba di Ranupani, menunggu tim mengurus simaksi, lalu ikut briefing. Pukul 15.30 kami memulai pendakian menuju Ranukumbolo. Agak kaget ketika track pendakian menanjak terus, lumayan kerepotan. Apalagi saat itu ditemani hujan yang rintik-rintik tapi cukup membasahi. Ditambah Dwi, sangat ingin buang air kecil sedangkan di track saat itu tidak ada tempat yang memungkinkan. Alhasil, Dwi menahan buang air kecil sampai dia merasa kesakitan. Untung, ada teman pendaki lain yang menawarkan bantuan, dibukanya flysheet miliknya, untuk menutupi tempat agar Dwi bisa buang air kecil. Alhamdulillah ... masih ada orang baik yang rela membantu, tak masalah walaupun dia laki-laki.


area Bromo


Drama perjalanan antara aku dan Dwi ada di sini, antara Ranupani – Ranukumbolo. Pada akhirnya, para pendaki berjalan terpisah-pisah walaupun awalnya kami jalan bersama. Kecepatan jalan, lamanya istirahat dan banyaknya poto yang diambil mempengaruhi itu semua. Aku dan Dwi jalan berdua. Jarak antara pendaki yang berada di depan dan di belakang kami cukup jauh. Saat itu hari sudah mulai gelap, hujan yang sedari tadi bukannya berhenti malah semakin deras. Sepanjang perjalanan itu kami banyak berdoa, semoga kami tidak bertemu macan. Rasanya perjalanan ini panjang sekali. Celana dan sepatu kami sudah basah kuyup. Jas hujan hanya menutupi bagian atas tubuh kami. Bagaimanapun kami berusaha agar sepatu kami tidak basah, pada akhirnya tetap basah karena hujan semakin deras, ditambah banyak kubangan air yang tak sengaja kami injak karena gelap tak terlihat. Saat itu, Dwi mulai pusing, pucat, banyak berhenti, perutnya sakit akibat menahan buang air kecil tadi. Aku takut, jika Dwi pingsan di sini, aku tak bisa berbuat apa-apa. Yang bisa kulakukan saat itu adalah terus menyemangati Dwi agar kuat, memintanya untuk tetap fokus karena berkali-kali aku panggil nama dia, tak kunjung ada jawaban. Tak sekali dua kali aku mengingatkannya agar menyahut jika kupanggil dengan suara tinggi. Bukan apa-apa, aku takut Dwi pingsan saat itu. Sebelum pos 3, kami mendengar suara seperti ada yang terperosok tapi keras sekali. Kaget bukan main, entah kenapa kami yakin, itu adalah macan. Dengan keadaan kedinginan, lapar, kelelahan kami memaksakan diri bergegas agar cepat bertemu dengan pendaki lainnya.
Akhirnya kami sampai di pos 3, di sana banyak sekali pendaki yang beristirahat dan berhenti karena hujan semakin deras. Ada pendaki yang terkena hipotermia di sana. Dwi tersadar ternyata masih ada yang lebih parah dari dia. Dari situ dia lebih bersemangat meneruskan perjalanan. Kami tidak ingin berjalan hanya berdua lagi, kami meminta Mas Bendot, guide sekaligus porter untuk tetap berjalan bersama kami. Satu jam kemudian, kami sampai di Ranukumbolo, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.



Ranukumbolo

23 Desember 2018, Ranukumbolo. Kami baru bisa menikmati keindahan Ranukumbolo di pagi hari, karena semalam memang tidak terlihat apa-apa, ditambah hujan deras, kami langsung masuk tenda, makan lalu tidur. Pagi hari aku dan Dwi menyusuri tepi kiri Ranukumbolo, mengambil beberapa poto, menikmati udaranya dan masih tidak percaya pagi ini kami baik-baik saja berada di tempat yang selama ini kami impikan. Pukul 10 pagi, kami berangkat menuju Kalimati. Track kali ini santai menurutku jika dibandingkan perjalanan semalam yang menegangkan. Kita hanya dikagetkan dengan Tanjakan Cinta untuk keluar dari Ranukumbolo menuju Oro-oro Ombo. Pukul 3 sore aku dan Dwi sampai di Kalimati. Seharusnya, kita bisa sampai pukul 2, tapi karena kita berjalan lambat, dan lagi karena Dwi makin merasakan sakit pada perutnya. Aku mengkhawatirkan Dwi. Dwi sepertinya paham kegelisahanku. Di Jambangan, Dwi bilang padakau seandainya dia tidak bisa ikut summit nanti dini hari, aku harus tetap summit. Aku bingung. Bukan ini yang kumau, aku ingin summit bersama Dwi. Apa nanti kata teman-teman yang lain jika tahu aku memaksakan summit sendiri? Apa aku egois?. Dwi menenangkanku. Akhirnya, dia memutuskan untuk tetap tinggal di Kalimati, tidak ikut summit. Aku bukannya tidak melakukan apa-apa. Menyemangati Dwi sudah kulakukan, agar dia bisa menguatkan diri. Tapi kami juga tidak ingin memaksakan diri, tidak akan mengambil resiko yang akan membahayakan diri. Dengan lapang dada, jiwa besar, Dwi tetap mendorong dan menyemangatiku untuk lanjut menuju Mahameru, walaupun tanpanya.

Ranukumbolo

Ranukumbolo

Ranukumbolo

24 Desember 2018, Kalimati. Hujan masih mengguyur hingga melewati tengah malam. Padahal, di jadwal harusnya kami mulai summit pukul 11 malam. Disitu, aku sudah pasrah, sudah rela jika memang tidak diberi kesempatan untuk summit karena cuaca yang tidak mendukung. Toh kami juga tidak boleh memaksakan diri, mempertaruhkan keselamatan kami. Sudah sampai Kalimati saja, aku sudah senang. Sudah berjalan sejauh ini dari rumah. Pukul setengah 3 pagi, hujan berhenti. Teman pendaki lain, melihat bahwa Mahameru terlihat, itu artinya di atas sana tidak badai dan kami bisa mendaki! ah .. aku tak percaya. Bergegas kami melakukan persiapan untuk summit attack! headlamp, sarung tangan, jaket, buff, tracking pole, gaiters dan cemilan yang sudah kusiapkan di tas kecil malam sebelumnya. Sebelum memulai pendakian, kami diharuskan makan terlebih dahulu. Setelah selesai, dengan mengucap bismillah dan memeluk Dwi yang tinggal di Kalimati pukul 3.20 kami memulai pendakian. Momen ini adalah momen paling emosional untukku. Takut, senang, haru, sedih. Aku hanya berjalan sendirian di track pasir. Tanpa sahabat-sahabat yang dulu memiliki mimpi yang sama. Dwi yang tinggal di Kalimati .. Nuansa yang sudah terlebih dahulu ...
Aku takut. Aku takut ketinggian, tapi di sana, tidak ada yang bisa kuandalkan selain diri sendiri. aku menguatkan diri. Doa tanpa henti, tekad yang bulat, janji yang harus dipenuhi yang membuatku bisa melakukan ini semua.
Alhamdulillah pukul 07.00 pagi, aku menapakkan kakiku di Mahameru, tempat yang kuimpikan selama 8 tahun. Syukur alhamdulillah ...

Hai impian 8 tahun lalu
Impianmu kini sudah tercapai
Alhamdulillah

Putri, Mahameru 24 Desemeber 2018
07.00 WIB

Mahameru, 3676 mdpl

Yang bisa kuambil dari ini semua adalah, persahabatan yang tulus, tidak usah takut bermimpi, selama kita masih mempunyai tekad dan keyakinan bahwa kita bisa mewujudkan mimpi itu, walaupun entah kapan waktunya.

1) Oro-oro Ombo 2) Bersama Mas Dhopan, Guide sekaligus Porter 3) Teman baru Tigadewa

1) Jambangan 2) Kalimati 3) Jambangan 4) Cemoro Kandang

1) Mahameru 2) Gapura Pendakian Semeru 3) Tigadewa Team

Tigadewa Adventure

Mahameru, 3676 mdpl

Tanjakan Cinta

Oro-oro Ombo



Sabtu, 14 April 2018

Toilet Training Arnav

Usia Nanav sekarang sudah 3 tahun, lebih 3 bulan. Kupikir, ini saat yang tepat buat dia mulai lepas pampers nya. Kenapa baru sekarang? ga sedari lama ... 3 tahun kan udah gede. Tiap anak berbeda. Ada yang dari kecil sudah terbiasa tidak pake pampers, ada .juga anak yang sampe usia 5 tahun masih pake pampers juga. Bukan Pampers sih, itu sih salah satu merk popok sekali pake aja alias pospak.

Sebenernya niatan mau mulai Toilet Training (TT) nanav ini, udah sejak 6 bulan lalu. Tapi belom teralisasi terus. Entah dianya sakit panas atau akunya yang belom siap alias masih males. Hahaha ... 3 tahun punya anak bayi, tapi rumah ga pernah bau ompol, kasur masih bersih, kalopun lagi solat nanav menghampiri, gapapa ... ga kena najis. Tapi sejak sebulanan terakhir dia ngeluh udah ga nyaman pake pospak, ga ngeluh langsung sih .. cuma seperti kondisi ga nyaman aja gitu. sering dia betulkan sendiri, sering selip ... atau katanya ganjel. hahaha .. Nah mulai dari situ mamak kepikiran mulai TT aja nih.

Usia Nanav yang udah 3 tahun, udah bisa komunikasi langsung tentang keinginannya secara jelas, khusus di sini udah jelas kalo dia ingin pipis atau pup, pasti bilang, kupikir udah siap lah ya Nanav mulai TT. Apa aja yang aku siapain buat TT? cuma beliin celana dalam libby aja selusin. celana dalam biasa, bukan celana dalam khusus (Training Pants). Tadinya sih, ada kepikiran mau pake Training Pants gitu, yang masih bisa dipipisin kalo sekali. Tapi dipikir, sama aja dah. dipipisin sekali yang ada malah najis dan bau ntarnya. belom lagi kalo si anak terbiasa pake celana lembab. jadilah niatan beli Training Pants diurungkan. Sempet sih baca beberapa artikel online tentang Toilet Training. Ada salah satu artikel yang bilang, kalo mau TT, 100% aja lepas pospaknya, maksudnya si anak langsung aja pakein celana dalam biasa, ga perlu pake Training Pants. bener juga kupikir.
tapi sesungguhnya, Nanav belom 100% nih TT nya. Kalo mau tidur, Nanav masih kupakein pospak. Maksudnya sih kesian, kalo nanti bobonya ga nyenyak karena ngompol, basah, kurang tidur jadi aja cranky keesokan harinya hahaha (padahal emaknya juga males sih kalo mesti bangunin tengah malem buat nyuruh pipis ke toilet). mau sampe kapan? jujur belom tau, kuliat nanti kesiapan Nanav aja. kalo TT siang udah lancar banget banget banget, baru deh kumulai lepas pospak malemnya.

Sebetulnya baru 4 hari sama sekarang sih Nanav TT, cuma emaknya gatel aja pengen nulis biar ga lupa. Hari pertama, bisa dibilang 90%. Pagi hari setelah mandi, Nanav pake celana dalam biasa. Rajin aja kuingatkan kalo mau pipis atau pup, bilang. dia mengerti, ini salahsatu TT ini menjadi mudah. Yang penting anaknya siap dan ngerti!! catet!. dan sepagian itu sampe jam 11 sebelum makan siang, nanav udah pipis di toilet sekitar 3x. Nah, pas mau bobo siang mamak rada bingung, mau dipakein pospak apa kaga. akhirnya engga, bobonya cuma dialasi selimut lamanya aja. udah ga punya perlak (alas plastik), udah dibuang sedari lama. Pasrah aja dah mamak. bobo dan mamak pun terbuai ikut bobo siang. Ternyata, diakhir bobo, sepertinya dia lupa dan udah gakuat pup kayanya. dia ngompol di kasur, dan pup di celana. Hohoho ... dia ga bangunin mamamnya. Malah papapnya yang baru dateng bangunin ngasi tau anaknya ngompol dan kayanya pup. Yasalaam bukannya boyong kamar mandi yaak anaknya hahaha. Untung pupnya rapi, ga berantakan wkwkw. setelah itu, kalo pipis anaknya ngerti langsung bilang. Jadi ga pernah ngompol duluan.

hari kedua, mirip2 ... 90% cuma bedanya dia pup di pagi hari dimana dia masih pake pospak. Yaaak belom berhasil deh buat bikin dia pup di toilet.

hari ketiga, sangat sama persis dengan hari kedua

nah, sekarang hari keempat, akhirnya tadi siang dia berhasil pup di toilet. alhamdulillah sangat gampang. Dia cuma bilang pengen pup, trus aku bawa ke toilet, kukondisikan aja dia miring di toilet sambil megangin ember (toilet kami jongkok), daaan wusssshhhhh .... HAHAHAHA. Ini yang bikin aku pengen buru-buru nulis, momen pertama kali nanav pup di toilet.
Ga dibeliin potty training yang lucu2 gitu? wacana sih udah sedari laamaaaaaa, tapi entah kenapa kok ya ga dibeli-beliin tuh si potty. Padahal kaga mahal juga sih. Anaknya juga kadang inget minta, katanya pupnya pengen di tempat lucu. hahaha aya aya wae. Ntar lah moga emak atau bapaknya inget beliin.

semoga seterusnya, segampang ini ya Nanavku. Mamam bener2 ngerasa mudah banget, cuma lebih sering bolak balik toilet aja, gapapa sih ga cape juga. Dan semoga segera dimudahkan juga lepas pospaknya buat malem, jadi 100% Nanav bebas pospak. kan asik. Doakan yaaaa wahai kamu yang baca tulisanku ini.

Trims

Selasa, 19 Desember 2017

Natasha Skin Care (lagi ...)

Haloo ... postingan terakhir tentang menyapih Arnav ya, alhamdulillah ... sukses!! lega sekali ...
Nah, karena Nanav sekarang udah ga nyusu lagi, jadi boleh lah ya mamak kembali pake pake skincare. Terakhir pake itu ya sejak tau kalo hamil, langsung stop pake. hampir 4 taun berarti mamak ga pake skincare, kusam gelap gulita deh ini wajah hahah ... apalagi tinggal di Pantura ini, makin wow aja deh, wow cepet banget keliatan tuanya wkwkwk. Eh tapi emang bener, karena sinar matahari menyinari sangat semangat, terik sekali ... itu bikin kulit kita kusam, dan nampak cepet tua.

Kenapa milih pake Natasha lagi? hmm .... paling kejangkau harga kali ya dengan kualitas yang bagus yang udah terbukti banget di kulitku dulu. Sekarang mah banyak pilihan klinik kecantikan, tapi daripada coba-coba belum tentu berhadiah, mending balik lagi aja deh ke Natasha yang beneran udah pernah. Emang ga takut ketagihan? lah .. emang situ tiap bulan beli make up produk kecantikan seabrek harus pake merk yang sama kalo engga ntar jerawatan, kusam bla bla bla ... bukan ketergantungan namanya? hehe ... menurutku sama aja. Selama masih halal (no. 1 ya guys), cocok, aman, selalu ada, kejangkau kantong, kenapa engga? ahh kebanyakan bicara ini mamak :D

Jadi kemaren aku ke klinik Natasha yang di Jl. Supratman Bandung. Tata caranya sih masih sama aja kaya dulu-dulu. begitu dateng, ke tempat pendaftaran, bilanglah aku kalo dulu pernah make Natasha, nah karena udah lebih dari 2 tahun, maka akupun daftar ulang. Abis ngisi biodata, disuruh nunggu buat konsultasi ke dokternya. Nah, kebetulan banget dapet dokter yang dulu pertama kali aku dateng, dokter cowo tapi gatau namanya dokter siapa, heheheee .. trus ditanya kenapa sambil dia merhatiin mukaku, kubilang aku domisili di Cirebon yang panas banget, kusam banget ni wajah. Dokternya langsung paham banget tanpa aku jelasin panjang lebar. dia bilang mukaku emang kusam banget, ada spot spot putih, huwaaaa jelek amat ya kayanya. Kalo dulu aku ke Natasha karena jerawatan selepas ngerjain skripsi, banyak banget tuh di dahi, persis kaya anak baru puber :D

Dokternya langsung corat coret resep, aku pun dipersilakan nunggu kembali. Nah dokternya ngasih 6 jenis produk yang katanya buat bantu mengembalikan kembali sinar di wajahku, hahahahaaa iyakah?? kita lihat progressnya :D . 


  1. Facial Cleanser Oxygen (O2) Bubble -- ini cara makenya unik, beda dengan facial wash yang dulu, jadi dalam keadaan wajah kering, langsung oleskan sabunnya, tunggu sampe keluar busa sendiri, haha ajaib, trus lap pake tisu ... baru deh bilas dengan air. dipake pagi dan malam. IDR 81,819
  2. Moisturizing Skin Toner -- ini dipake sehabis make Facial bubble tadi. dipake pagi dan malam.  IDR 35.000
  3. Nourishing C-Bright Serum -- dipake sehabis anti iritasi. dipake pagi aja. IDR 190.000
  4. Anti Iritasi (Calming cream) -- dipake sehabis toner. Pagi dan malam. IDR 60.000
  5. Krim Malam -- dipake sehabis anti iritasi. malam saja dong. IDR 85.000
  6. Tirai -- Sama saja kegunaan dengan sunblock, dipake sehabis C-Bright serum. Lengket dan mengkilap, tapi pake saja lah ya demi kemaslahatan. IDR 40.000
Dijelasin cara makenya sama beauticiannya, tapi cowo hehe ... jadi kang beautician kali ya .. wkwkwkk. Nah si akangnya nanya aku punya kartu mandiri engga, ihh kebetulan pisan atuh akang saya teh justru mau bayar pake mandiri, kaga bawa uang tunai, hehe .. jadilah dapet diskon 10% .. alhamdulillah. jadi total kemarin IDR 486. 900 dari yang seharusnya IDR 511.819. Lumayan lah yaa ... huhuhuu kejangkau sih tapi mahal (wkwkwk emak emak plin plan)

Sampe hari ini berarti baru 3 hari pake, belom kelihatan hasilnya sih hahaha (iyalah). Kita lihat segimana hasilnya menghilangkan kusam wajahku. Sekian yah .... 

Jumat, 06 Oktober 2017

Menyapih Arnav

yeayy masih bisa  nulis di 2017 ini ternyata, ga nyampe tahun depan kan hahahaha ... *dasar penulis karbitan!*

judulnya Menyapih Arnav banget ya, iya soalnya ... ini bikin gundah gulana banget. Gundah sejak setahun terakhir sebetulnya. Harusnya Arnav disapih sedari usianya 24 bulan alias 2 tahun, tapi karena berbagai alasan, males menghadapi konflik jiwa, kesian liat Arnav dan sebagainya sebagainya sebagainya sebagainya .......... *cuma mak emak yang tau gimana rasanya ..... arghh
.

Niat awal, sebetulnya menyapih Arnav ini kita bebaskan dalam arti Arnav menyusu sampe puas dan bisa lepas dengan sendirinya, walau entah sampai usia berapa. Awalnya suami sih dukung-dukung aja sampe semua ternyata bikin rempong yah ..... Arnav yang udah 33 bulan, tiap naik mobil pasti harus langsung nyusu, ribet deh mamak ... mau bobo malem harus nyusu, mau bobo siang harus nyusu, itu aja sih ... waktu lainnya dia udah ga nyusu. Di usianya yang udah segitu, repot juga kalo dia harus terus nyusu, dan lagi mamak gabisa banget dong pake baju selain baju nyusu, dan baju nyusu mamak udah beladus semua hahahaha.

Arnav tiap minta nyusu itu rempong, bawel sampe kadang kesel dengernya, sampe papapnya juga kadang kesel kali ya sampe bilang udahin ajalah nyusunya, sapih aja .... nah kan, rasanya udah ga ada yang support juga, apalagi nenek Lembang yang udah ngasi peringatan sangat keras supaya Nanav secepatnya disapih .. huhu sedihlah hati ini ga ada pegangan jiwa lagi hikzzzzzz
Tapi memang sih, cepat atau lambat Nanav udah harus berenti nyusunya, Desember besok dia 3 tahun. Akhirnya 1 Oktober kemarin dengan hati yang galau, mamak mutusin buat menyapih Nanav.


Hari 1 --- Ini dimulai siang hari, sedih lah ya Nanav ... dia masih terbiasa tidur pagi jam 10 dan tidur siang jam 2. Sampe batas ngantuk maksimal, saya tetep ga ngasih dia nyusu, sampe dia nangis nangis. Saya rayu, ganti dengan susu chilo itu, jadi bobonya sambil nyedot susu chilo. awalnya sih dia risih, tapi karena udah ngantuk maksimal, setelah sebelumnya cape main masak-masakan, dia akhirnya bobo di pelukanku sambil sedot susu chilo. Malemnya, kembali dia SEDIKIT rewel. dia tau kalo dia udah ga boleh lagi nyusu, tapi masih belum bisa terima hikz ... sounding ga boleh nenen kan udah dari jaman setahun lalu. dia ngambek, lalu turun kasur, bobo di lantai kaya anak tiri deh, T_T ... kusuruh dia kembali ke kasur, dia ga mau, kutawari dia ditemenin sama boneka-bonekanya, dia gamau juga, kutawari bobonya dialasi bed cover akhirnya dia mau, aku sediakan aja sekalian bantal guling kesayangannya, dia masih merengek disitu sampe ngantuk dan akhirnya ... tidurrr ... di bawah hikz.

Hari 2 --- siang hari menjelang bobo dia tantrum hebat, menangis histeris sampe berkelakuan liar, nendang-nendang, mukul, cakar-cakar ... minta nenen ga dikasih. Tapi saya harus kuatkan diri ga boleh plin plan dong ya, kesempatannya cuma ini, sekarang atau ga sama sekali. Saya biarkan saja dia, sampe sejam sepertinya dia nangis histeris begitu sampe akhirnya matanya nutup tapi masih nangis dengan suara yang makin melemah, tertidur dia dalam keadaan nangis ... argh im sorry Nav ....
Malamnya, tidak sesulit yang dibayangkan. Dia tau dia sudah tidak boleh nyusu. Dibacakan buku cerita, diceritain papapnya, ngantuk tapi bingung gabisa bobo, akhirnya cuma guling-guling lamaaaaa sampe akhirnya bobo.

Hari 3 --- siangnya dia udah tau diri ,, hikz .... udah ga minta nenen, tapi bingung mau bobo siangnya gimana, saya ajak main aja sampe cape, menggambar, main gunting-guntingan, main flash card sampe malah saya yang ngantuk, saya ketiduran dia ngebangunin dan dia juga udah ngantuk parah, dia minta susu chilo, baru juga saya beranjak mau ambil susu chilo di kulkas ... eh dia udah tidur, pinter Nanav ...
Malamnya semakin mudah, walau dia masih bingung caranya bobo, dibacain buku cerita as usual, ditepok-tepok, dielus-elus, minum susu chilo ... gulang guling akhirnya bobo

Hari ini sudah masuk hari ke 6, dan semakin baik saja sepertinya, rewel dikit wajar ... mamak juga sudah bisa menerima kenyataan, walau masih gundah. Saya menyapih Arnav ini bisa dibilang sendiri saja, papap lagi sibuk-sibuknya penelitian disertasi, menghadapi semua sendiri ya karena papap cuma ada di rumah kalo malam, dan itu pun depan laptop terus ... hmpfff ga apa lah ya ...
Semoga Menyapih Arnav ini sukses, psikologis Arnav pun baik-baik aja .... amiin ...

Senin, 23 Januari 2017

ini sudah 2017!

wow!
blogger macam apa saya ini, ah bukan blogger ini mah. ini sudah 2017 dan terakhir saya nulis itu di tahun 2015!! Kemane ajeee di tahun 2016, sampe ga ada tulisan satu pun .. ibaratnya kalo masuk grup/komunitas, trus ngilang ga ada kabar apapun .. ya otomatis dikeluarkanlah dari grup itu. ah untung ini blog ya, jadi kan ga gitu.

Bukannya ga ada keinginan untuk menulis, atau sok sibuk ga ada waktu tapi entah deh ya semenjak kawin memang mood buat nulis itu naik turun. kadang ada, kadang engga. ya ditambah emang momong si anak cantik Nanav yang cukup nyita waktu bangeuuuuuuuuut. but, im happy ... super happy.

Jadi 2016 kemana aja?
Setaun bukanlah waktu yang sebentar, banyak sebenarnya yang sudah dilakukan, walopun perjalannya lelet bak kura-kura. Menjadi full time mom, stay at home mom kadang menguras emosi, jiwa dan raga. Ngurus Nanav sendiri, hemm bedua ama suami yang dia pun sambil menyelesaikan studi doktornya, dan sekarang dia lagi kerjain disertasi, yeahhhh hampir berakhir akhirnya. Suami yang sering membantu di sela kesibukannya ngedoseni, kuliah, penelitian, seminar sana-sini yang bikin ga jarang juga saya ditinggal bedua aja di rumah sama Nanav.
.

Di sela itu, masih bisa menyalurkan hobi yang ternyata bisa dikomersilkan. haha ... ya, saya mulai merintis onlineshop khusus jualan baju menyusui, lebih spesifik lagi baju menyusui batik. Viellastore nama toko saya. Kenapa batik? saya tinggal di Cirebon yang kita tau memang terdapat pusat kerajinan batik di sini, batik cirebonan mempunyai motif yang khas dan bagus-bagus. Saya ingin melestarikan batik. itu aja sebenarnya alasannnya. Dan alhamdulillah, Viellastore sudah berdiri sekitar setahun setengah kali ya, dan walaupun sekali lagi perjalanannya lelet bak kura-kura .. alhamdulillah rejeki allah mah ada, ga ketuker sama yang lain. Belom banyak banget sih baju yang di produksi, cuma baru mendekati 100 pcs saja sepertinya dan sebagian besar dikerjakan oleh tangan saya sendiri di sela-sela ngasuh anak dibawah usia 2 tahun .. huhuuu perjuangaaaan.
Kalo mau sih, bisa aja ngeluarin langsung partai besar, tapi concernnya belum kesitu, masih dilabeli oleh "hobi" saja. Belum 100% mengerahkan kekuatan buat ngurusi bisnis ini, slow but sure aja .. yang penting mempertahankan eksistensi, masih bisa produktif walopun jadi anak rumahan.

Perkembangan Nanav bisa diikuti di instagram saya putrijennia. Jadi walopun ga ngeblog, sebenernya saya masih eksis di sosial media lain heheh ..

Apa kabar jalan-jalan?
HAHA .. kalo yang ini mah saya jalan-jalan teruuuuus. ya walopun jalan cuma di yang deket-deket aja belom nyampe ke luar pulau, soalnya liat kondisi nanav juga kan yang masih bayi. -- sebenernya ga apa sih baby Nanav diajak jalan mulu, dia kan sudah mulai jadi baby traveler semenjak usia 2 bulan, diawali dengan kendaraan pertamanya Kereta api Cirebon - Bandung. Yang jadi masalah, emaknyeee takut kerempongan di jalan wkwkwkwkwk. Insya Allah nanti kalau ada kesempatan Nanav sekarang kan udah lewat 2 tahun, udah full makan nasi, masih pake diaper sih hehe ,,, udah lari, udah ngobrol, udah gampang deh pokonya dibawa jalan kemana juga, kita letsgoooo.

Terakhir trip kita kemaren ke Tasikmalaya -- Galunggung. Silaturahim ke teman semasa kuliah yang udah temenan 10 tahun. Kata orang, kalo temenan udah lewat dari 10 tahun, insya allah itu bakal selamanya. amiin .. makanya kita jaga silaturahmi ini dengan saling mengunjungi satu sama lain. siapa aja yang kesana? seperti biasa, formasi lengkap tanpa uji yang anaknya masih kecil. Kalo yang pernah baca blog ini postingan sebelumnya, pasti bakal tau deh siapa aja formasi lengkap itu. heheh *sok ngartis kaya iya ada yang baca blognya* wkwkwk

ah udah lama banget ga nulis bingung banget ini rangkai katanya, ga enak dibaca deh rasanya. tapi tetep pengen nulis, kangen juga sama blog ini. sudah dulu ah .. lain kali dilanjut lagi. LAIN KALINYA semoga engga tahun depan yaaaa HAHAHAHAA




Kamis, 01 Januari 2015

2014

lama banget ga ngeblog ... kangeeeeen banget banyak yang pengen diceritain di sini. Terakhir ngeblog itu bulan April ... lalu ketauan kalo aku hamil .. hilang seketika hasrat2 tentang penyaluran hobi. Seperti orang kebanyakan ... yang lagi hamil muda itu biasanya ga pengen ngapa-ngapain. ya sama deh akupun begitu malah berlanjut terus malesnya ampe sekarang hihihii 😸😸😸
Banyak peristiwa yang udah terjadi .. ☺

Happy Pregnancy
Alhamdulillah akhirnya Allah mempercayakan karunia itu kepada kami. Di bulan ke 14 pernikahan kami .. ada kabar gembira untuk kita semua. Aku hamil. Senangnya sudah jelas bukan main. yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Yang dikatakan orang-orang tentang kehamilan sepertinya aku mengalami semua.
Trimester Pertama -- Kebetulan aku sudah resign dari sekolah tempatku mengajar. kenapa? masalah kesehatan. nah kebetulan lagi .. waktu itu sudah hampir liburan sekolah, kalo libur jadwal ngajar bimbel pun sedikit. karena lemes terus (belum tau kalo hamil) aku sering minta izin ga ngajar. Ada rencana juga pengen nengok mamah ke Bandung. Sebelum berangkat suami nyuruh aku buat tes kehamilan dulu karena udah terlalu lama aku telat dapet. ternyata eh ternyata aku positif. lalu paginya periksa bidan ternyata bener tapi belum puas karena blm usg malemnya kita periksa lagi ke dokter kandungan paling kondang se-Cirebon. dr Yasmin ... (huwaaa jd kangen periksa) ya .. aku hamil. Rencana berangkat ke Bandung dibatalkan karena diketahui kandunganku sudah 6w ga boleh pergi jauh dulu. Hari-hari berikutnya entah sugesti atau apa, yang namanya mual mabok puyeng lemes maunya boboan aja .. ga ketulungan deh. Trimester pertama parah sampe di bulan ketiga akhirnya ngungsi ke Bandung sampe acara 4bulanan di sana. Kursus?? off sampe bulan ke-6 heheheee
Trimester Kedua -- di bulan ke-5 mulai memasuki masa tenang dari mual. udah bisa makan udah bisa main jalan-jalan dengan enak ... alhamdulillah deh bisa lewati trimester pertama. yang ga ilang tu rasa malas hehehee (ini mah dari sananya)
Trimester Ketiga -- alhamdulillah sehat sentosa. udah bisa dandan ... main makin sering malah. hobinya jahit baju terus ... mendadak rada sedikiiiit telaten 😀 sugesti kali ya sejak tau calon dede bayinya cewek .... malah gabisa kalo sehari ga keluar rumah. bosen. maunya jalan-jalan mulu. tapi ini bagus ... ngaruh juga mungkin pas lahiran aku normal mal mal dan bisa dikatakan gampang dan lancar. alhamdulillah ....
Perkiraan lahir tuh 21 Desember, eh ternyata maju 2 minggu. kayanya karena suami bujuk calon dede bayi di perut buat cepet keluar deh soalnya kalo tgl 21 kemungkinan gabisa dampingi karena lagi sibuk uas di bandung
alhamdulillah Allah memberikan yang terbaik untuk kami.
Finally ..... welcome baby Arnav 😘 Minggu, 7 Desember 2014 pukul 01.15 baby Arnav lahir .... bayi perempuan kita yang meraaaah lucu cantik dan banyak banget rambutnya.

Hello calon doktor!
selamat suamiku sayang .... lulus tes S3 di kampus tercinta ... UPI 😀 sukses ya sekolahnya .. janji ya 2017 udh lulus

--------

yaaah udah 2015 ini, nulis kepending terus karena baby Arnav lagi rewel banget dari kemarin. bobonya gelisah terus. padahal nyusu sama popok udah aman. sehat selalu ya nak ..... 😙

nah jadi lupa mau nulis apalagi nih hehe ... alhamdulillah hari ini Kamis, 01 Januari 2015 04:59 WIB baby Arnav bobo agak pules setelah ditimang lamaaa sekali. ( iyaaa Arnav udah bau tangan banget)

tahun yang baru, anggota keluarga baru ... harapan lama dengan semangat baru ... doa-doa baik selalu di tiap tahunnya begitupun tahun ini. welcome baby Arnav .... i love you ... 😘😘😘

Selasa, 22 April 2014

Turn Off Your Alarm Pap ....

suami lucu banget tadi malem. jam setengah sembilanan dia masih nonton Mahabaratha ... hehe iya Mahabaratha yang kisah wayang-wayangan itu. doyan banget dia sama sinetron kolosal yang saya pikir itu mirip dengan yang di Indosiar sana. tapi dia tetep ga peduli, katanya sih bagus ceritanya ..... ya whatever  lah ya pap, susah deh kalo udah suka. :D

mulai deh aku yang ga ngerti pewayangan mendadak jadi kepo  banget nanyain alur ceritanya gimana, tokohnya siapa aja. 
"Kurawa itu siapa pap ....?"
"Masa iya sih Destrarastra sama Gandari anaknya seratus?"
"Itu kalo Bisma siapanya?
"Brewoknya Bisma bagus yah, mendingan Bisma aja yang jadi raja ...."
"Dewi Kunti kok bisa ngelahirin anak dewa tanpa hamil?"
" ...... oh yang jadinya Pandawa lima yah?"
"Arjunanya mana, anak siapa, ntar jadi apa?"
"Istrinya Pandu ada dua, tapi akur-akur aja yah hebat ...."
"Kurawa kok jelek sih yang mainnya ...."
"Destrarastra emosian banget ...."
"Itu si paman mata satu pengacau yah pap?"
"Eh pap, kalo Abimanyu itu anaknya Arjuna yah? Arjuna kan ganteng, Abimanyu juga ganteng sih. mungkin si aa pengen mas Abim gantengnya kaya abimanyu yah?"

bla bla bla bla ........... !@#$%^&*()_+%$#******

awalnya suami menanggapi dengan semangat semua pertanyaanku, tapi lama-kelamaan kok ya jadi ganggu konsentrasi nonton kali. heheheh ..... saya yang posisinya nonton di kamar, suami di living room ... teriak-teriak terus melontarkan pertanyaan yang mulai menarik bagi saya. eh lama-kelamaan suamiku ga bales jawab dong, wew  ...... yah ketiduran lah si gue

entah suami tidur jam berapa. saya kan duluan ketiduran. nah .......dini hari buta tuh bunyi alarm dari hp nya suami yang ganggu banget, lama pula bunyi alarmnya. Biasanya sih, setting alarm kan jam 05.00 pagi tuh. udah mutlak bunyi jam segitu karena memang ga pernah diubah settingannya. nah, entah tadi malem itu, tiba-tiba alarm bunyi dan sontak kita berdua bangun. tapi kok ya, rasanya tuh masih malem amat ini ..... suami yang kayanya masih ngantuk banget langsung berdiri--ke kamar mandi--shalat subuh--nonton tv ..... seperti biasanya.

saya yang masih ngantuuuuuuk banget, liat jam handphone, Loh???! kok masih jam 02.30 yah??masih terpusing-pusing sambil berusaha sadar diri, biasanya kalo bangun tidur gitu suka salah liat, nah trus saya liat jam weker, masih setengah tiga pagi juga lohh ...... nah saya manggil suami tuh, 

"pap ... masih jam setengah tiga pagi ya?"
"udah subuh ...."
"ini di hp masih jam 02.30 ..."
"ah ngaco"
"di weker juga masih setengah tiga"
...........
"Laaaaaaah iya sih masih dini hari pantesan masih ngantuk banget!"

ga tau tuh settingan alarm ko bisa rubah kayak gitu. yang lucunya ya, suami pede aja soalt subuh, nonton tv ..... hehehe yang akhirnya ya, suami tidur lagi.

Senin, 14 April 2014

Plagiarisme

menurut sumber ini, Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

miris banget sama para plagiator ini. bukan hanya kalangan bawah saja yang sering plagiat, orang berpendidikan tinggi pun banyak yang melakukan plagiarisme. mulai dari disertasi, thesis, skripsi *banyak banget kalo ini mah. jurnal, artikel, foto dan banyak lagi deh .... 

nah kalo yang terjadi sama saya ini, ada orang yang selalu plagiat dengan ide, tulisan bahkan kalimat saya dalam update status di twitter. ya, karena hanya media twitter yang dia bisa masuk ke akun saya. media facebook saya privasi saja demi kenyamanan kan ya. bukannya saya kepedean atau kegeeran, tapi memang ya ada satu orang ini kalau saya update status, pasti beberapa hari kemudian dia akan menuliskan hal yang sama. entah itu memang betulan yang lagi kejadian sama dia, tapi kok ya bahasanya, cara penulisannya sama banget. jujur saya risih. sekaligus kasihan sama orang ini. entah apa pula yang melatar belakangi dia melakukan plagiarisme ini, mungkin ingin menunjukkan sama saya kalau dia juga melakukan hal yang sama ... (?)

ya, miris aja kalo saya ...........
nah, kenapa saya bisa tau padahal saya tidak memfollow?
alhamdulillah saya punya teman yang baik hati yang kebetulan berteman di twitter dengannya, memberitahu saya.
kenapa ga jadi diri sendiri aja ya? akan lebih cantik kalo menjadi diri sendiri.

p.s. kalah oleh orang yang lebih dari kita itu sudah biasa, tapi kalah oleh orang yang kita tau 'kemampuannya' di bawah kita ...... ? hehe :D

Jumat, 11 April 2014

Bahagia 'yang katanya' Sederhana

... pasaran banget emang ya kalimat Bahagia itu sederhana. Awalnya, aku ga setuju banget sama kalimat ini. Ah menurutku, bahagia itu ga bisa didapetin dengan mudah, harus ada perjuangannya. Karena, sesuatu yang sulit diperjuangkan biasanya berbuah manis ... heehe *ya-gak-sih ...

tapi ternyata, bahagia itu emang bisa didapet dengan sederhana. gak semuanya ya. contoh deh, kebahagiaan yang didapet ketika kita bisa leyeh-leyeh di rumah-bebas kerjaan-mood oke-hujan gerimis-indomie panas pake telor-nonton tv acara bagus ........ wihh heaven amat ya kayanya. Keadaan kaya gitu memang membahagiakan. tapi kayanya bahagia yang dirasa beda dengan keadaan ketika misalnya lulus kuliah tepat waktu dengan hasil cumlaude-langsung nikah-trus hanimun ke Bali-trus punya rumah-kerjaan oke .....

hahaha beda banget kan ya pastinya rasa kebahagiaan yang dirasa. Kebahagiaan yang ga usah diperjuangkan dan yang diperjuangkan. Bobotnya beda, tapi ya tetep ... dua-duanya bikin kita ngerasa bahagia. Jadi sekarang, aku udah ga ngotot lagi ngedebat tentang kalimat bahagia itu sederhana, yahh tiap orang punya pemikirannya masing-masing lah ya ......

dan ... banyak sih sebenernya yang udah saya rasain tentang bahagia itu sederhana .... 

Quality time seharian penuh bareng suami di rumah kita yang manis. Ngobrol kesana-kemari yang pasti berakhir dengan perdebatan seru hal yang ga penting. Mulai dari ngobrolin makanan, baju, pendidikan, tempat makan, pengen buka usaha ... apa ajalah semuanya diobrolin. Dan biasanya kalo FreeDay macam itu, seharian kita ga mandi loh, hehe ..... baru mandi ya ashar aja gitu. tapi kita nyaman-nyaman aja tuh

Sesederhana dengerin kentutnya suami yang kerasnya bukan main. tiap waktu, tiap sudut ruangan. awalnya ngerasa kesel banget tiap suami kentut dan dia selalu tertawa terbahak-bahak setelah itu mentertawakan aku yang kesel sendiri. Tapi kok ya, kalo sehari aja suami ga kentut dengan suaranya yang membahana itu, kok ada yang sepi gitu ya wkwkwk ...  I think that’s what unconditional love is. Stay together in good (smell) or bad (smell). Don’t you think? Hahaha. :p

sebahagia ketika pulang kerja suami sudah siap menyambut dengan masakannya karena dia pulang lebih dulu - sebahagia ketika suami membebaskan aku mau main kesana kemari - sebahagia ketika aku bisa menjahitkan baju buat suami dan dipake terus - sebahagia aku dielus kepalanya sama suami - sebahagia ketika belanja bulanan selalu didampingi - sebahagia ngeliat suami yang bahagia melihat diskonan di mall :p - sebahagia melihat suami yang bisa santai leyeh-leyeh dengan posturnya yang menggemaskan hihihi .....

wah banyak deh ternyata yang bisa bikin aku bahagia tanpa harus ada yang diperjuangkan dulu. berarti, bahagia yang kaya gini nih yang namanya bahagia itu sederhana. ah .... alhamdulillah ....
jadi, sudahkah kita bersyukur .. setidaknya untuk hari ini?