Minggu, 23 November 2008

dReamer .




.haLda pEang .... ^^.


.thRee chibby galz.



.naRsess saduLur !.

teknoLogi peRang yanga baruu . flash rusak eung !

PENDAHULUAN
Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.
Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.

KONDISI TEKNOLOGI PERANG INDONESIA SAAT INI
Pencabutan embargo militer oleh Amerika Serikat (AS) memunculkan kembali pertanyaan tentang pengembangan sistem persenjataan Indonesia. Sejak embargo diterapkan AS, Indonesia telah berupaya untuk melakukan diversifikasi sistem persenjataannya. Posisi akhir sistem persenjataan Indonesia di tahun 2004 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 173 jenis sistem persenjataan yang bersumber dari 17 negara produsen. Lima peringkat terbesar untuk sumber persenjataan Indonesia adalah Amerika Serikat (34%), Prancis (12%), Jerman (12%), Rusia (10%), dan Inggris (9%). Industri strategis demestik Indonesia hanya mempu memberikan kontribusi sebesar 5% dari seluruh jenis sistem persenjataan yang dimiliki oleh TNI.
Untuk periode 1999-2004, Indonesia memesan 21 jenis senjata dari delapan Negara produsen senjata dengan nilai impor senjata sebesar US$ 796 juta. Dari delapan Negara produsen ini, Rusia menjadi pemasok senjata terbesar US$ 274 juta, diikuti oleh Inggris (US$ 226 juta), Prancis (US$ 121 juta), Jerman (US$ 74 juta), Amerika Serikat (US$ 29 juta), dan Belanda (US$ 21 juta). Pemesanan tersebut sebagian besar dilakukan untuk melengkapi kebutuhan Angkatan Udara. Penambahan sistem persenjataan terjadi untuk beberapa jenis alutsista seperti helicopter jenis MI-35, helicopter NBO-105C, tank amfibi PT-76, kendaraan APC BTR-50P, serta pesawat tempur jenis Su-27SK, dan Su-MKI.
Diversifikasi persenjataan tersebut menimbulkan persoalan serius untuk sistem pengelolaan persenjataan Departemen Pertahanan. Keberadaan 173 jenis sistem persenjataan tentunya memperbesar biaya operasional, dan perawatan. Untuk sistem persenjataan jenis pesawat tempur, misalnya Indonesia, memiliki 87 pesawat tempur yang berasal dari tiga Negara, yaitu AS (34 pesawat), Inggris (49 pesawat), serta Rusia (4 pesawat). Sebanyak 87 pesawat tempur tersebut terdiri dari 8 jenis pesawat tempar F-16A Fighting Falcon, F-5E Tiger, Hawk Mk.209, Hawk Mk 53, A-4 E Skyhawk CAS, OV-10F Bronco Coin, Su-27SK, dan SU-30 MKI. Keberadaan 8 jenis pesawat tempur tersebut tentunya meningkatkan secara signifikan biaya-biaya operasional dan perawatan yang tergabung dalam biaya program pengadaan materiil.
Beban anggaran ini bisa dikurangi jika Departemen Pertahanan menginisiasi program efisiensi sistem persenjataan serta inovasi strategi pembelian senjata.
Efisiensi sistem persenjataan bisa dilakukan melalui tiga strategi. Pertama, diversifikasi jenis persenjataan dikurangi untuk menciptakan satu kerangka sistem persenjataan terpadu. Hal ini, misalnya, telah dilakukan AS dengan pengembangan pesawat tempur F35-JSF yang akan menggantikan seluruh jenis pesawat tempur yang dimilikinya.
Kedua, variasi sumber Negara produsen dikurangi untuk mendukung terciptanya sistem persenjataan terpadu. Hal ini tidak berarti Indonesia akan sepenuhnya bergantung ke satu Negara produsen namun bisa mencari satu kelompok Negara yang bekerjasama mengembangkan suatu teknologi persenjataan. Kerjasama tersebut, misalnya, tampak dari perusahaan-perusahaan Rusia yang membentuk kerjasama internasional dengan Prancis. Sistem elektronik dan evionik Prancis telah dipakai untuk pesawat tempur Su-30MKM yang dipesan oleh Malaysia. Sistem yang dikembangkan Prancis dan Israel juga telah digunakan pada pesawat tempur Su-30MKI yang dipesan India.
Ketiga, program pengembangan senjata yang semula diarahkan untuk program arms maintenance digeser menjadi program arms disposal dan arms buil-up. Program arms disposal harus dilakukan untuk mengurangi secara signifikan persenjataan yang tidak sesuai dengan rencana pengembangan sistem persenjataan dan juga persenjataan yang sudah jauh melampaui usia pakai. Program arms build-up dilakukan untuk mengisi kekosongan sistem persenjataan karena program arms disposal dan sekaligus memperkuat elemen postur pertahanan.
Inovasi sistem pembelian senjata diperlukan untuk memodifikasi pola akuisisi persenjataan Indonesia. Menurut Makmur Keliat (2005), dalam tiga dasawarsa terakhir Indonesia menghadapi tiga pola yang berbeda dalam melakukan akuisisi persenjataan. Pola pertama memiliki dua cirri, tidak adanya hambatan anggaran Negara yang signifikan dan hubungan yang sangat baik antara pemerintah Indonesia dan para produsen senjata utama internasional yang berasal dari Negara-negara maju. Pola ini umumnya terjadi ketika Indonesia mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup baik sepanjang tahun 1980-an.
Pola kedua ditandai oleh tidak adanya hambatan anggaran Negara yang, signifikan dan disertai tekanan politik dari Negara-negara maju, terutama dari AS dan Uni Eropa. Pola ini yang muncul setelah peristiwa Timor Timur I, 1991 dan terus berlangsung hingga krisis financial 1998 yang kemudian diperparah dengan embargo pasca peristiwa Timor Timur 1999 telah menyulitkan Indonesia untuk melakukan akuisisi karena embargo persenjataan oleh Negara-negara maju itu.
Pola ketiga ditandai oleh adanya kendala keuangan yang sangat serius yang dihadapi pemerintah dan tekanan politik yang msih terus diberlakukan oleh Negara-negara pemasok utama persenjataan internasional. Pola ketiga ini, yang mulai muncul sejak terjadinya krisis financial 1997, telah memaksa pemerintah untuk mengandalkan mekanisme pendanaan kredit ekspor untuk memenuhi kebutuhan persenjataan Indonesia. Penggunaan fasilitas kredit ekspor untuk akuisisi persenjataan memberikan beban tambahan kepada keuangan Negara terutama karena fasilitas kredit ekspor merupakan bentuk utang luar negeri yang memiliki tingkat suku bunga sangat tinggi, dengan waktu pengembalian yang sangat cepat.
Salah satu cara untuk melakukan inovasi sistem pembelian senjata adalah strategi offset. Pengertian ofset pada dasarnya mengacu pada pembelian atau investasi timbal balik yang disepakati oleh pemasok senjata sebagai imbalan dari kesepakatan yang dilakukan. Ada dua tipe ofset yang bisa diminta oleh Indonesia, yaitu licensed production dan co-production. Jika licensed production dipergunakan, Indonesia meminta Negara produsen untuk mentransfer teknologi kepada Indonesia sehingga sebagian dari kegiatan untuk memproduksi sistem persenjataan yang sedang dipesan itu dapat dilakukan di Indonesia. Jika co-production yang dipilih, Indonesia tidak hanya terlibat dalam kegiatan menghasilkan komponen peralatan militer yang tengah dipesan, tetapi juga terlibat untuk menghasilkan peralatan militer yang sama untuk memenuhi pesanan dari Negara produsen maupun memenuhi pesanan pasar internasional.
Bagi Indonesia, inovasi sistem pembelian senjata dilakukan untuk setidaknya mengurangi beban devisa dan efek-efeknya pada neraca pembayaran, serta menstimulasi perkembangan industri pertahanan domestic. Inovasi tersebut harus menjadi bagian dari mekanisme transisi pendanaan pengadaan persenjataan.
Mekanisme transisi ini harus secara komprehensif melihat korelasi antara rencana strategis pertahanan dan program pengembangan postur pertahanan. Alokasi anggaran penelitian dan pengembangan pertahanan, dan alokasi sumber daya untuk industri strategis pertahanan serta keberadaan sumber-sumber pendanaan luar negeri. Mekanisme transisi ini harus dapat secara jelas menjabarkan trajektori jangka menengah panjang yang secara gradual meningkatkan efisien dan kemandirian sistem persenjataan Indonesia.
Indonesia Fokuskan Kesetaraan Teknologi Pertahanan
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia akan memfokuskan diri pada peningkatan kesetaraan teknologi pertahanan dibandingkan menambahkan jumlah alat utama sistem senjata (alutsista) menyusul turunnya anggaran pertahanan pada Tahun Anggaran (TA) 2009.
"Jadi, kita tidak akan fokus pada berapa pesawat tempur yang kita punya. Kita akan fokuskan pada peningkatan teknologi persenjataannya. Kalau Malaysia punya F18 Hornet, maka kita saingi kecanggihannya dengan Sukhoi dan sebagainya," katanya, di Jakarta Selasa.
Ditemui usai menjadi pembicara dalam seminar "Lingkungan Strategis 2008-2018 Implikasinya bagi Pertahanan Indonesia", Juwono menegaskan, bisa memahami langkah pemerintah yang lebih memprioritaskan pembangunan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi sebagai upaya pengentasan kemiskinan.
Departemen Pertahanan dan Mabes TNI, katanya, tidak berkecil hati atas penurunan anggaran pertahanan dari Rp36,39 triliun pada APBN 2008 menjadi Rp35 triliun dalam RAPBN 2009 mengingat dua institusi itu telah terbiasa dihadapkan pada situasi dan kondisi minimum.
Oleh karena itu, Departemen Pertahanan dan Mabes TNI tidak akan melakukan revisi kecuali melanjutkan hingga masanya selesai secara efektif dan efisien.
Kabarnya Angkatan Udara Indonesia (AURI) pernah mencicipi kecanggihan perang elektronika dengan angkatan perang Amerika Serikat, yakni pada bulan Juli 2003 di atas perairan Bawean, dua pesawat tempur AS F-18 Hornet menghadang dua pesawat tempur TNI-AU F-16, dalam insiden tersebut kedua Hornet AS sempat akan menembak jatuh kedua F-16 TNI-AU. dimana pesawat AS sudah berhasil melock/mengunci target pesawat TNI tinggal menembak saja, beruntunglah F-16 berhasil menghindar dengan melakukan manuver diantaranya manuver rocking the wing(menggerak-gerakkan sayap) merupakan isyarat international tanda perdamaian, dimana sebelumnya juga pesawat AS melakukan serangan Jamming namun berhasil dicounter pesawat kita.

TEKNOLOGI PERANG NEGARA TETANGGA (MALAYSIA)
Apalagi yang hendak dibuat Malaysia terhadap kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)? Pembangunan helipad—tempat pendaratan helikopter militer Malaysia di Desa Tanjung Lokang Kalimantan Barat yang hanya berjarak tujuh meter dari titik batas negara, patut diwaspadai.
Pembangunan pangkalan helikopter itu bukan sekadar pelanggaran terhadap beberapa kesepakatan sebelumnya, dalam satu dekade terakhir, kita selalu dirugikan oleh ulah Malaysia, mulai dari cara mereka memperlakukan TKI/TKW kita yang katanya ilegal, dengan tidak manusiawi, hingga masalah illegal logging.
Rupanya negara kerajaan yang juga tetangga dekat Indonesia itu tidak puas mendapatkan Pulau Legitan dan Sipadan, kini mereka membangun helipad militer di kawasan perbatasan kedua negara, yakni di dekat Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) di Kabupaten Kapuas Hulu. Beberapa tahun lalu kita juga pernah bersitegang terkait pelanggaran di perairan Ambalat, Kalimantan Timur.
Helipad yang dibangun sekitar enam bulan lalu itu diduga kuat milik angkatan bersenjata atau militer Malaysia. Jaraknya dari patok batas kedua negara hanya tujuh meter saja. Artinya, dia hanya berjarak tujuh meter dari kawasan TNBK di Indonesia yang memang berada di kawasan perbatasan.
Helipad yang dibangun mirip pangkalan militer tersebut berada tepat di ujung Desa Tanjung Lokang, Kecamatan Kedamin, Kabupaten Kapuas Hulu.
Dari Putussibau—ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, untuk menjangkau kawasan itu hanya bisa ditempuh lewat jalur sungai menggunakan speed boat. Bangsa kita yang hendak memasuki usia 64 tahun ini, kawasan itu baru bisa ditempuh menggunakan jalur sungai. Jalur darat yang diimpikan masyarakat untuk membuka isolasi daerah masih jauh dari harapan. Mungkin masih mimpi.
Negeri kita ini terlalu luas, maka daerah vital yang berbatasan langsung dengan Malaysia sungguh tidak tersentuh pembangunan. Perbatasan yang harusnya menjadi garda terdepan justru jadi beranda belakang republik ini. Malaysia betul-betul menjadi surga dunia bagi ekonomi masyarakat perbatasan. Barang murah, mencari kerja juga mudah. Sementara mereka menjarah kayu Indonesia di hutan kawasan perbatasan.
Bayangkan untuk mencapai Desa Tanjung Lokang di perbatasan itu, dari Kota Putussibau harus menempuh perjalanan selama tiga hari menggunakan speed boat lewat jalur Sungai Kapuas. Apalagi kalau dihitung dari ibukota provinsi, Kota Pontianak, maka jarak tempuhnya bisa satu minggu. Jarak tempuh Pontianak-Putussibau kurang lebih 600 kilometer. Kondisi jalan jelek seperti sekarang, perjalanan butuh waktu dua hari baru tiba di Putussibau, selanjutnya disambung dengan speed boat selama tiga hari baru sampai Tanjung Lokang.
Wajar kalau selama ini percurian kayu dengan menggunakan alat berat oleh warga Malaysia berjalan mulus, karena memang luput dari pantauan, baik aparat maupun masyarakat kita.
Pembangunan helipad itu sudah melanggar kesepakatan Indonesia-Malaysia yang tertuang dalam General Border Communittee (GBC) pada tahun 1971.
GBC Indonesia-Malaysia itu merupakan forum kerjasama perbatasan antara pemerintahan kedua negara. Di Indonesia, perwakilan di forum itu diketuai oleh panglima TNI. Kini jabatan ketua dipegang oleh Menteri Pertahanan RI, Juwono Sudarsono.
Forum ini sangat strategis, karena membahas isu dan permasalahan kedua negara yang meliputi masalah sosial, ekonomi dan pertahanan keamanan.
Sejak awal ada kesepakatan dalam forum itu menyangkut aktivitas sipil dan militer dalam radius dua kilometer dari titik batas harus ada pemberitahuan kepada negara tetangga. “Sementara helipad di perhuluan Tanjung Lokang itu jaraknya hanya tujuh meter, itu sudah pelanggaran,” tegas Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Zainuddin Isman di Pontianak, Selasa (10/6) lalu.
Malaysia sudah melanggar kesepakatan GBC, karenanya, pemerintah Indonesia harus minta penjelasan kepada Malaysia terkait pembangunan helipad tersebut. Apalagi itu sudah masuk radius atau zona aman dua kilometer bagi kedua negara.
Mencuri atau Perang
Aktivitas pencurian kayu secara besar-besaran di kawasan perbatasan terutama di wilayah dua taman nasional di Kapuas Hulu yakni Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) berjalan mulus, karena selain didukung alat berat milik Malaysia, juga ada patroli udara yang dilakukan para cukong.
Makanya keberadaan helipad itu sangat strategis dalam hal mendukung operasional pencurian kayu yang melibatkan sekaligus memanfaatkan masyarakat Indonesia di perbatasan sebagai pekerjanya.
Patroli udara dengan helikopter tersebut untuk mencari kayu-kayu yang masih lebat. Patroli juga dilakukan untuk memonitor keberadaan pasukan Indonesia baik TNI Angkatan Darat muapun Kepolisian dan Dinas Kehutanan yang tergabung dalam operasi illegal logging.
Besar kemungkinan setiap pratroli yang dilakukan aparat keamanan Indonesia hasilnya selalu nihil, karena mereka mempunya alat yang lebih canggih untuk mengetahui kapan pratroli itu dilakukan. Kemungkiann patroli sudah bocor juga ada.
Selain helipad, kini ada temuan pembangunan jalan ilegal sepanjang 33,5 kilometer di sektor barat TNBK. “Helipad itu sengaja dibangun oleh sendikat pembalakan liar yang dibiayai cukong kayu Malaysia,” dugaan Zainuddin.
Dengan dibangunnya jalan selanjutnya ada helipad, jelas untuk mendukung upaya pencurian kayu di Indonesia yang sudah berlangsung lama. “Kalau tidak untuk mendukung kegiatan illegal logging, maka besar kemungkinan Malaysia sudah siap bila sewaktu-waktu perang dengan Indonesia. Mereka sudah siap dengan pertahanan di perbatasan,” kata politisi asal Kapuas Hulu itu.
Dan itu erat kaitannya dengan Askar Wataniah yang sempat menegangkan hubungan Indonesia-Malaysia beberapa waktu lalu. Soal Askar Wataniah atau angkatan yang mensenjatai rakyat sebagai pasukan bela negara itu bukan isapan jempol belaka. Itu benar adanya.
Bahkan saat heboh-hebohnya pemberitaan seputar Askar Wataniah, ada pengakuan salah seorang warga di Kabupaten Sintang, bahwa dirinya pernah tiga tahun menjadi Askar di Malaysia yang ditugaskan di kawasan perkebunan kepala sawit di perbatasan.
Malaysia selama empat bulan terakhir tercatat telah tiga kali melakukan pelanggaran wilayah udara di Kalbar yang berbatasan dengan Sarawak.
Panglima Kodam VI/Tanjungpura, Mayjend TNI Tono Suratman dalam Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) di Rektorat Universitas Tanjungpura di Pontianak, Sabtu (17/5) bulan lalu mengatakan, pelanggaran tersebut terjadi bulan Maret 2008 dalam tiga hari berturut-turut.
Pelanggaran pertama tanggal 6 Maret 2008 sekitar pukul 15.00 WIB. Anggota Pos Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Gun Tembawang Batalyon Infanteri (Yonif) 641/Bru di Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau melihat sebuah helikopter jenis Bolco warna putih dan biru dengan senapan mesin (RPD) yang diperkirakan milik Polis Diraja Malaysia (PDRM) dengan penumpang empat orang melintas dari arah Barat ke Timur. Jarak terbang sekitar 150 meter dari Pos Pamtas Gun Tembawang.
Kemudian, pelanggaran kedua terjadi tanggal 7 Maret sekitar pukul 15.00 WIB. Helikopter yang sama melintas dari Selatan ke Utara tepat di atas Pos Pamtas Gun Tembawang dan mendarat di Kampung Gun Sapit, Padawan, Sarawak.
Pelanggaran ketiga terjadi tanggal 8 Maret 2008 sekitar pukul 10.55 WIB. Diduga helikopter yang sama melintas kembali dari Barat Daya ke Utara memutar dua kali.
Panjang perbatasan darat antara Indonesia - Malaysia mencapai 2.004 kilometer, terdiri dari Kalbar 857 kilometer dan Kaltim 1.147 kilometer.
Terdapat 5.784 patok batas di sepanjang perbatasan darat Kalbar - Malaysia. Namun, yang sudah dipatroli baru sebanyak 3.087 patok. "Sisanya belum," kata Tono Suratman.
Sebanyak 349 patok dinyatakan hilang, 53 rusak, empat patok patah dan dua patok tertimbun. Penyebabnya terutama faktor manusia seperti pencurian kayu menggunakan alat berat dan pengaruh alam akibat tanah longsor.

Jumat, 21 November 2008

uTs geo poLitik oit !!!

2. Sebutkan nilai positif dan negative pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ?
• nilai positif pengiriman Tenaga Kerja Indonesia adalah mengatasi pengangguran di Indonesia yang mencapai lebih dari 15%. Selain itu TKI juga membantu devisa Negara. Para TKI juga membantu memutar keuangan Negara, setidaknya di suatu daerah yang penuduknya banyak yang menjadi TKI. Para TKI nya yang bekerja di luar negeri, mengirim uang kepada keluarha di daerahnya, inilah yang membantu perputaran uang di suatu daerah. Selain tiu juga bisa memperat hubungan diplomatic dengan Negara penerima TKI.
• nilai negative pengiriman Tenaga Kerja Indonesia adalah mengurangi nilai Indonesia di mata internasional karena dianggap tidak bisa menampung tenaga kerjanya sendiri.

3. Jelaskan esensi keterkaitan geografi politik dengan studi hubungan internasional, sejarah dan ilmu politik !
Geografi politik mengkaji Negara sebagai region, menjelaskan fungsi batas Negara, memagami pentingnya kekuasaan wilayah, menganalisis kerjasama internasional melalui organisasi-organisasi dunia, mengaplikasikan konsep-konsep dalam konteks permasalahan politik yang terjadi, pengaruh globalisasi terhadap politik dunia, isu lingkungan yang berpengaruh pada pasar bebas dan isu otonomi daerah serta geografi pemilu.
Ilmu Politik adalah Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisa sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.
Geografi Politik hamper mirip dengan kajian sejarah dan hubungan internasional, perbedaannya terletak pada objek yang dikaji. Geografi Politik lebih konsisten dalam mempelajari kekuatan suatu Negara dilihat dari kepemilikan Sumber daya Alam, penduduk, pemilihan umum dan tema lainnya yang didalamnya terjadi interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam kehidupan politik.

4. Bagaimana pandangan fisis determinis tentang Negara ?
Pada mulanya banyak ahli geografi menganut faham fisis detreminis, mereka berpendapat bahwa keadaan alam suatu daerah seperti iklim, cuaca, persediaan air, jenis tanah, jenis batuan lingkunagn social serta flora dan fauna, dimana manusia itu berada akan menentukan sifat lahir dan rohaninya. Apabila manusia tidak menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut, maka manusia yang bersangkutan akan binasa. Pandangan tersebut jelas sekali bagwa tidak ada tawar menawar antara manusia dengan alam, sehingga kretaifitas manusia untuk mengubah alam tidak Nampak, seolah-olah manusia sebagai makhluk yang pasif di dunia ini.
Faham fisis determinis semakin diperhalus sehingga tidak jelas lagi, dari kata menentukan yang sekarang menjadi kata dipengaruhi, akhirnya menyesuaikan misalnya, jika suatu bangsa atau masyarakat dapat berhasil melawan alam, sehingga alam diolah untuk kepentingannya, berarti bahwa bangsa atau masyarakat tersebut sanggup untuk menyesuaikan dirinya dengan alam. Dengan demikian, aktivitas manusia sejalan denagn rencaa yang disediakan alam.

5. Mengapa aliran Darwinisme dianggap berbahaya bagi kehidupan Negara dan manusia ?
Teori evolusi darwin lahir sebagai akibat ketidakpercayaan Darwin terhadap adanya pencipta dan juga tentang adanya penciptaan. Ketika dihadapkan dengan kemajuan IPTEK sendiri, terutama menyangkut genetika, teori ini terbukti kekeliruannya karena setiap makhluk hidup mendapatkan bentuk fisiknya dari gen induk yang tidak akan pernah berubah atau berevolusi seperti yang dikatakandarwin.
Bahkan telah terbukti berbagai rekayasa memalukan dari para pendukung evolusi, yang terkenal adalah kasus tengkorak manusia yang ditempelkan dengan rahang babi hutan di Inggris, yang dikatakan para pendukung evolusi sebagai tengkorak masa transisi dalam evolusi.
Lebih tragis lagi, teori evolusi Darwin telah menjadi inspirasi dari para penjagal manusia dalam melakukan genocida. Betapa Hitler ternyata adalah seorang pengagum Darwin, dan berambisi menciptakan ras unggul dengan membasmi semua orang cacat fisik dan lemah mental/idiot, begitu pula dengan tokoh-tokoh Komunis seperti Lenin dan Stalin juga bukan secara kebetulan adalah seorang pengagum teori evolusi Darwin. Singkatnya, teori evolusi Darwin tidak hanya menolak keberadaan pencipta dan penciptaan, akan tetapi memberi andil terhadap rasisme dan malapetaka dalam sejarah umat manusia.
Secara umum para ilmuwan saat ini terbagi menjadi dua, yaitu yang menerima adanya sang pencipta dan adanya penciptaan, sedangkan golongan satunya adalah yang menolak adanya penciptaan dengan mengusung teori evolusi Darwin. Sudah sering diadakan debat dan para pendukung teori evolusi selalu kelimpungan ketika dihadapkan dengan begitu banyak bukti ilmiah yang menunjukkan adanya pencipta dan penciptaan, bahkan termasuk pula dalam skala yang lebih luas yaitu mengenai asal usul alam semesta yang dengan kemajuan IPTEK mengarah kepada kebenaran adanya penciptaan alam semesta dengan keteraturan dan keakuratan tingkat tinggi lewat peristiwa Big Bang/ledakan dahsyat.

6. Negara merupakan satu kesatuan politik yang memperlihatkan karakteristik tersendiri sehingga dapat dibedakan antara satu Negara dengan Negara lainnya. Coba jelaskan hal apa sajakah yang termasuk karakteristik Negara ?
• Lokasi Negara
• Luas wilayah
• Bentuk wilayah negara

Kamis, 20 November 2008

tugas bwd geo poL ..

TEORI DARWINISME
Teori evolusi darwin lahir sebagai akibat ketidakpercayaan Darwin terhadap adanya pencipta dan juga tentang adanya penciptaan. Ketika dihadapkan dengan kemajuan IPTEK sendiri, terutama menyangkut genetika, teori ini terbukti kekeliruannya karena setiap makhluk hidup mendapatkan bentuk fisiknya dari gen induk yang tidak akan pernah berubah atau berevolusi seperti yang dikatakandarwin.

Bahkan telah terbukti berbagai rekayasa memalukan dari para pendukung evolusi, yang terkenal adalah kasus tengkorak manusia yang ditempelkan dengan rahang babi hutan di Inggris, yang dikatakan para pendukung evolusi sebagai tengkorak masa transisi dalam evolusi.

Lebih tragis lagi, teori evolusi Darwin telah menjadi inspirasi dari para penjagal manusia dalam melakukan genocida. Betapa Hitler ternyata adalah seorang pengagum Darwin, dan berambisi menciptakan ras unggul dengan membasmi semua orang cacat fisik dan lemah mental/idiot, begitu pula dengan tokoh-tokoh Komunis seperti Lenin dan Stalin juga bukan secara kebetulan adalah seorang pengagum teori evolusi Darwin. Singkatnya, teori evolusi Darwin tidak hanya menolak keberadaan pencipta dan penciptaan, akan tetapi memberi andil terhadap rasisme dan malapetaka dalam sejarah umat manusia.

Secara umum para ilmuwan saat ini terbagi menjadi dua, yaitu yang menerima adanya sang pencipta dan adanya penciptaan, sedangkan golongan satunya adalah yang menolak adanya penciptaan dengan mengusung teori evolusi Darwin. Sudah sering diadakan debat dan para pendukung teori evolusi selalu kelimpungan ketika dihadapkan dengan begitu banyak bukti ilmiah yang menunjukkan adanya pencipta dan penciptaan, bahkan termasuk pula dalam skala yang lebih luas yaitu mengenai asal usul alam semesta yang dengan kemajuan IPTEK mengarah kepada kebenaran adanya penciptaan alam semesta dengan keteraturan dan keakuratan tingkat tinggi lewat peristiwa Big Bang/ledakan dahsyat.

Singkatnya, lewat bukti-bukti ilmiah teori Darwin telah gugur, hanya saja sangat disayangkan masih dibela dan diagung-agungkan dengan alasan politis, bahkan mereka tidak segan-segan menggunakan cara-cara yang tidak fair, seperti misalnya buku Atlas Penciptaan karangan Harun Yahya dinyatakan sebagai buku terlarang di Perancis, bahkan Harun Yahya sendiri beberapa kali dipenjarakan dan disiksa oleh Pemerintah Turki (beberapa bulan yang lalu Harun Yahya kembali dimasukkan ke dalam penjara). Kebenaran adanya penciptaan mengalahkan teori evolusi Darwin amat ditakuti oleh pemerintah sekuler, karena mereka sejatinya memang menolak adanya eksistensi Tuhan dan tidak ingin kehidupan diatur dengan aturan-aturan Tuhan, walaupun di-KTP nya masih menganut sebuah agama. Agama bagi mereka tidak lebih dari sekedar basa-basi.

Nih, ada link situs mengenai keruntuhan teori evolusi darwin:

http://www.harunyahya.com/indo/index.php

Kelemahan Tenaga Kerja Indonesia
9 02 2008
Salah satu cara mengatasi pengangguran di Indonesia yang mencapai lebih dari 15% itu adalah dengan mengirimkan tenaga kerjanya ke Luar Negeri, menjadi TKI dan TKW adalah salah satu caranya…. Mau tidak mau, mereka sebenarnya adalah pahlawan Indonesia di Luar Negeri. Sayangnya pada saat mereka pulang ke Indonesia, perlakuan terhadap mereka adalah sangat tidak adil….
Diluar itu semua kalau kita mau melihat mereka dari sisi yang lain, sebenarnya nasib mereka adalah buah simalakama… pulang ke Indonesia di siksa, dan hidup mereka di rantaupun menjadi “siksaan” untuk mereka dan orang-orang yang terlibat…. Pertanyaannya adalah mengapa bisa begitu? Ada banyak faktor:
1. Kurangnya persiapan dari Indonesia untuk “pengenalan-pertama” mereka di luar negeri sering kali membuat mereka pun menjadi frustrasi dan akibatnya mereka melakukan kesalahan dan menyulitkan banyak orang, dari mulai agennya, orang disekitarnya, sampai mereka sendiri.
2. Cultural Shock, mereka yang bekerja sebagai TKI dan TKW adalah mereka yang datang dari kampung dan tidak pernah ter expose oleh budaya lain… dan sekali keluar dari tempurung, langsung berbeda sama sekali… tak pelak lagi mereka tidak cuma bingung, tapi juga shock; dari mulai kebiasaan sehari-hari, adat istiadat sampai masalah yang lain-lain
3. Masalah Pendidikan. Definisi TKI/TKW ini bisa banyak artinya, tapi pada umumnya adalah tenaga kerja kasar, umumnya mereka cuma menjadi buruh, baik itu kuli bangunan, perkebunan ataupun pembantu…. lebih baik dari ini adalah mereka yang mengalami sekolahan sedikit. Tapi yang paling menyedihkan nasibnya tentunya adalah yang kurang pendidikan, mereka maksimum cuma sampai SMP saja, tapi cukup berani untuk bekerja di Luar Negeri.
4. Masalah Bahasa. Harus di akui bahwa pengertian terhadap bahasa asing, terutama bahasa Inggris adalah sangat penting…. yang menjadi aneh untuk saya adalah bagaimana bisa Indonesia mengirimkan TKI/TKWnya tanpa pengertian terhadap bahasa Inggris. Memang pada saat sampai di tujuan (di arab misalnya) lulusan madrasah itu mungkin “bisa” survive dengan majikannya, karena majikannya orang Arab, tapi bagaimana selama perjalanan menuju Arab sana? Bagaimana interaksi mereka di luar rumah majikannya?
Kelihatannya masalah tersebut tak banyak, tapi itu semua masalah besar yang kalau di rinci secara detail dapat membuahkan bahan tertawaan, memalukan dan bahkan cerita sedih.
Akibat terbesar dari kelemahan tersebut diatas, disamping membuahkan cerita sedih tentunya juga berpengaruh kepada harga jual buruh indonesia, di mata international tenaga kerja indonesia termasuk tenaga kerja paling murah di dunia….
Permasalahan tentang TKI kembali mencuat, setelah sekian waktu tenggelam
dalam ketenangan. Ini terutama terjadi karena dilakukannya razia atas TKI
oleh pemerintah Malaysia.

Fenomena seperti ini sepertinya seringkali terjadi setiap tahun, dan sangat
disayangkan sekali kenapa selalu harus terjadi. Sebenarnya ada apa dengan
masalah TKI ini, sehingga untuk menyelesaikan permasalahannya saja
pemerintah Indonesia harus mengerahkan tiga menterinya? Apakah ini memang
merupakan komitmen serius pemerintah Indonesia dalam menangani masalah
TKI-nya?

Memang tidak akan pernah habis kita membicarakan tentang masalah TKI ini.
Silih berganti kejadian dan peristiwa telah diberitakan, mulai dari
penganiayaan TKI, pemulangan, bahkan sampai pada hukuman mati atas TKI
seperti yang terjadi di Arab Saudi. Melihat kasus-kasus yang telah terjadi,
maka dapat dianalisa secara perlahan-lahan mengenai permasalahan TKI ini.

Pertama, lapangan tenaga kerja dalam negeri yang kurang. Inilah yang
menyebabkan begitu banyaknya tenaga kerja Indonesia yang berbondong-bondong
ke luar negeri, meskipun mungkin dengan taruhan nyawa. Hal ini terjadi
karena sektor industri yang ada belum mampu menyerap seluruh tenaga kerja
yang ada di Indonesia, sehingga banyak sekali terjadi pengangguran di sana
sini. Serta tutupnya beberapa perusahaan-perusahaan yang ada, yang juga
mengakibatkan semakin bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.

Kedua, upah buruh yang terlalu kecil. Dari berbagai survei tentang masalah
tenaga kerja disebutkan bahwa upah buruh yang ada di Indonesia paling murah,
dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Upah yang sangat kecil ini jelas
sekali sangat tidak mencukupi kebutuhan keluarga, di mana semua harga
barang-barang yang ada selalu naik setiap tahunnya. Jadi upah ini jelas
berbanding terbalik dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk
mencukupi kebutuhan keluarga.

Ketiga, oknum PJTKI. Masih banyaknya Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia
(PJTKI) yang tidak mendapat izin dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker),
sehingga menyebabkan aliran TKI tidak terkontrol. Akibatnya bisa ditebak,
banyak kasus-kasus pemulangan TKI yang tidak lengkap surat-suratnya alias
ilegal. Akan tetapi, keberadaan PJTKI ilegal ini juga tidak lepas juga dari
adanya oknum-oknum negara yang ikut bermain di sini, sehingga PJTKI-PJTKI
ilegal ini tetap hidup dan berjalan.

Keempat, kurangnya perhatian dari pemerintah. Pemerintah sebagai pelaku dan
pelaksana pemerintahan dirasakan sangat kurang sekali perhatiaannya atas
nasib para tenaga kerja ini. Perhatian pemerintah terhadap para tenaga kerja
ini baru terasakan penuh mulai sekitar tahun 2000-an, atau ketika terjadi
kasus hukuman mati tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi, serta pemulangan
besar-besaran tenaga kerja Indonesia oleh pemerintah Malaysia.

Dari keempat analisa penyebab terus adanya masalah dengan tenaga kerja di
Indonesia, maka dapat dilihat bahwa sebenarnya permasalahan itu semua
bersumber pada masalah dari dalam negeri Indonesia sendiri. Jelas di sini
ada masalah ekonomi, pemerintahan dan sosial (politik) yang terjadi.

Masalah ekonomi yang dimaksud adalah bahwa sektor industri yang ada
kurang/belum mampu menyerap tenaga kerja yang ada. Di samping itu banyak
sekali perusahaan yang tutup. Serta harga-harga yang terus melambung tinggi
hampir tiap tahun, yang biasanya seiring dengan naiknya harga-harga minyak
dan gas (migas).

Sementara untuk masalah pemerintahan, dikarenakan masih banyaknya
oknum-oknum "kotor" yang ikut memperkeruh masalah TKI ini, di samping
permasalahan tentang PJTKI-PJTKI ilegal yang ada. Untuk itu diperlukan
pengaturan yang jelas untuk masalah PJTKI-PJTKI ilegal ini, serta hukum yang
jelas atasnya.

Masalah sosial (politik) adalah tingkat sosial masyarakat di Indonesia
terutama pendidikannya yang masih rendah, sehingga tingkat kerjaan yang
didapat pun bukan di tingkat profesional. Sehingga, hasil yang diperoleh pun
juga sedikit sesuai dengan tingkat pendidikannya. Berlandaskan pendidikan
yang seadanya itu, maka tak ada bargaining position dalam memilih pekerjaan
yang layak.

Setelah melihat permasalahaan-permasalahan yang ada, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa permasalahan para TKI ini bukan hanya semata-mata dari TKI
itu sendiri, tetapi juga banyak pihak yang ikut terlibat di dalamnya. Untuk
itu diperlukan aturan yang jelas, baik dari negara atau pun aturan umum yang
harus dipatuhi secara bersama. Aturan-aturan itu juga harus didukung oleh
para penegak hukum, sehingga tercermin contoh yang baik bagi masyarakat.

Hal-hal tersebut diperlukan supaya tidak ada lagi kasus-kasus penganiayaan,
pelecehan, dan sebagainya terhadap tenaga kerja Indonesia. Serta hubungan
diplomatik yang kuat dengan negara-negara penerima TKI ini harus juga
diperkuat, sehingga setiap masalah terhadap TKI ini dapat diselesaikan
dengan bener-benar serta tidak ada masalah dengan hubungan bilateral antar
dua negara.

Jadi, pada dasarnya permasalahan terhadap TKI ini merupakan masalah bersama,
baik itu dari masyarakat ataupun dari pemerintah harus bersama-sama kerja
sama dan sama-sama kerja dalam kemenanggulangi masalah ini, supaya kehidupan
berbangsa dan bernegara menjadi lebih baik lagi. Dan juga diharapkan
pemerintahan yang baru ini bisa lebih serius mengamati masalah TKI ini.***
Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisa sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.
lmuwan politik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik. Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan kebijakan khusus dengan memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan, kesejahteraan material, dan kedamaian. Beberapa ilmuwan politik berupaya mengembangkan ilmu ini secara positif dengan melakukan analisa politik. Sedangkan yang lain melakukan pengembangan secara normatif dengan membuat saran kebijakan khusus.
Studi tentang politik diperumit dengan seringnya keterlibatan ilmuwan politik dalam proses politik, karena pengajaran mereka biasanya memberikan kerangka pikir yang digunakan komentator lain, seperti jurnalis, kelompok minat tertentu, politikus, dan peserta pemilihan umum untuk menganalisis permasalahan dan melakukan pilihan. Ilmuwan politik dapat berperan sebagai penasihat untuk politikus tertentu, atau bahkan berperan sebagai politikus itu sendiri. Ilmuwan politik dapat terlihat bekerja di pemerintahan, di partai politik, atau memberikan pelayanan publik. Mereka dapat bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau pergerakan politik. Dalam berbagai kapasitas, orang yang dididik dan dilatih dalam ilmu politik dapat memberi nilai tambah dan menyumbangkan keahliannya pada perusahaan. Perusahaan seperti wadah pemikir (think-tank), institut riset, lembaga polling dan hubungan masyarakat sering mempekerjakan ilmuwan politik.

Selasa, 18 November 2008

A.U.T.I.S !

Autisme diklasifikasikan sebagai ketidaknormalan perkembangan neuro yang menyebabkan interaksi sosial yang tidak normal, kemampuan komunikasi, pola kesukaan, dan pola sikap. Autisme bisa terdeteksi pada anak berumur paling sedikit 1 tahun. Autisme empat kali lebih banyak menyerang anak laki-laki dari pada anak perempuan.

Tanda - tanda Autisme

* - tidak bisa menguasai atau sangat lamban dalam penguasaan bahasa sehari-hari
* - hanya bisa mengulang-ulang beberapa kata
* - mata yang tidak jernih atau tidak bersinar
* - tidak suka atau tidak bisa atau atau tidak mau melihat mata orang lain
* - hanya suka akan mainannya sendiri (kebanyakan hanya satu mainan itu saja yang dia mainkan)
* - serasa dia punya dunianya sendiri
* - tidak suka berbicara dengan orang lain
* - tidak suka atau tidak bisa menggoda orang lain

Penyebab Autisme Penyebab Autisme sampai sekarang belum dapat ditemukan dengan pasti. Banyak sekali pendapat yang bertentangan antara ahli yang satu dengan yang lainnya mengenai hal ini. Ada pendapat yang mengatakan bahwa terlalu banyak vaksin Hepatitis B yang termasuk dalam MMR (Mumps, Measles dan Rubella )bisa berakibat anak mengidap penyakit autisme. Hal ini dikarenakan vaksin ini mengandung zat pengawet Thimerosal, yang terdiri dari Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum Disorder. Tapi hal ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Hal ini berdebatkan karena tidak adanya bukti yang kuat bahwa imunisasi ini penyebab dari autisme, tetapi imunisasi ini diperkirakan ada hubungannya dengan Autisme.
Penyebab autis belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli menyebutkan autis disebabkan karena multifaktorial. Beberapa peneliti mengungkapkan terdapat gangguan biokimia, ahli lain berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh gangguan psikiatri/jiwa. Ahli lainnya berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh karena kombinasi makanan yang salah atau lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun yang mengakibatkan kerusakan pada usus besar yang mengakibatkan masalah dalam tingkah laku dan fisik termasuk autis.baca selengkapnya…

Beberapa teori yang didasari beberapa penelitian ilmiah telah dikemukakan untuk mencari penyebab dan proses terjadinya autis. Beberapa teori penyebab autis adalah : teori kelebihan Opioid, teori Gulten-Casein (celiac), Genetik (heriditer), teori kolokistokinin, teori oksitosin Dan Vasopressin, teori metilation, teori Imunitas, teori Autoimun dan Alergi makanan, teori Zat darah penyerang kuman ke Myelin Protein Basis dasar, teori Infeksi karena virus Vaksinasi, teori Sekretin, teori kelainan saluran cerna (Hipermeabilitas Intestinal/Leaky Gut), teori paparan Aspartame, teori kekurangan Vitamin, mineral nutrisi tertentu dan teori orphanin Protein: Orphanin.

Walaupun paparan logam berat (air raksa) terjadi pada setiap anak, namun hanya sebagian kecil saja yang mengalami gejala autism. Hal ini mungkin berkaitan dengan teori genetik, salah satunya berkaitan dengan teori Metalotionin. Beberapa penelitian anak autism tampaknya didapatkan ditemukan adanya gangguan netabolisme metalotionin. Metalotionon adalah merupakan sistem yang utama yang dimiliki oleh tubuh dalam mendetoksifikasi air raksa, timbal dan logam berat lainnya. Setiap logam berat memiliki afinitas yang berbeda terhada metalotionin. Berdasarkan afinitas tersebut air raksa memiliki afinitas yang paling kuar dengan terhadam metalotianin dibandingkan logam berat lainnya seperti tenbaga, perak atau zinc.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilaporkan para ahli menunjukkan bahwa gangguan metalotianin disebabkan oleh beberapa hal di antaranya adalah : defisiensi Zinc, jumlah logam berat yang berlebihan, defisiensi sistein, malfungsi regulasi element Logam dan kelainan genetik, antara lain pada gen pembentuk netalotianin

Perdebatan yang terjadi akhir akhir ini berkisar pada kemungkinan penyebab autis yang disebabkan oleh vaksinasi anak. Peneliti dari Inggris Andrew Wakefield, Bernard Rimland dari Amerika mengadakan penelitian mengenai hubungan antara vaksinasi terutama MMR (measles, mumps rubella ) dan autisme. Banyak penelitian lainnya yang dilakukan dengan populasi yang lebih besar dan luas memastikan bahwa imunisasi MMR tidak menyebabkan Autis. Beberapa orang tua anak penyandang autisme tidak puas dengan bantahan tersebut. Bahkan Jeane Smith seorang warga negara Amerika bersaksi didepan kongres Amerika : kelainan autis dinegeri ini sudah menjadi epidemi, dia dan banyak orang tua anak penderta autisme percaya bahwa anak mereka yang terkena autis disebabkan oleh reaksi dari vaksinasi.

Penelitian dalam jumlah besar dan luas tentunya lebih bisa dipercaya dibandingkan laporan beberapa kasus yang jumlahnya relatif tidak bermakna secara umum. Namun penelitian secara khusus pada penyandang autis, memang menunjukkan hubungan tersebut meskipun bukan merupakan sebab akibat..

Banyak pula ahli melakukan penelitian dan menyatakan bahwa bibit autis telah ada jauh hari sebelum bayi dilahirkan bahkan sebelum vaksinasi dilakukan. Kelainan ini dikonfirmasikan dalam hasil pengamatan beberapa keluarga melalui gen autisme. Patricia Rodier, ahli embrio dari Amerika bahwa korelasi antara autisme dan cacat lahir yang disebabkan oleh thalidomide menyimpulkan bahwa kerusakan jaringan otak dapat terjadi paling awal 20 hari pada saat pembentukan janin. Peneliti lainnya, Minshew menemukan bahwa pada anak yang terkena autisme bagian otak yang mengendalikan pusat memory dan emosi menjadi lebih kecil dari pada anak normal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gangguan perkembangan otak telah terjadi pada semester ketiga saat kehamilan atau pada saat kelahiran bayi.

Karin Nelson, ahli neorology Amerika mengadakan menyelidiki terhadap protein otak dari contoh darah bayi yang baru lahir. Empat sampel protein dari bayi normal mempunyai kadar protein yang kecil tetapi empat sampel berikutnya mempunyai kadar protein tinggi yang kemudian ditemukan bahwa bayi dengan kadar protein otak tinggi ini berkembang menjadi autis dan keterbelakangan mental. Nelson menyimpulkan autisme terjadi sebelum kelahiran bayi.

Saat ini, para pakar kesehatan di negara besar semakin menaruh perhatian terhadap kelainan autis pada anak. Sehingga penelitian terhadap autism semakin pesat dan berkembang. Sebelumnya, kelainan autis hanya dianggap sebagai akibat dari perlakuan orang tua yang otoriter terhadap anaknya. Kemajuan teknologi memungkinkan untuk melakukan penelitian mengenai penyebab autis secara genetik, neuroimunologi dan metabolik. Pada bulan Mei 2000 para peneliti di Amerika menemukan adanya tumpukan protein didalam otak bayi yang baru lahir yang kemudian bayi tersebut berkembang menjadi anak autisme. Temuan ini mungkin dapat menjadi kunci dalam menemukan penyebab utama autis sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahannya.

DIarsipkan di bawah: autisme

Teknologi Perang bhu *

Teknologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.
Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.


Perang Dunia I
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perang Dunia I (juga dinamakan Perang Dunia Pertama, dan nama dalam bahasa Inggris lainnya: Great War, War of the Nations, dan "War to End All Wars" (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918.
Perang ini dimulai setelah Pangeran Ferdinand dari Austro-Hongaria (sekarang Austria) dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang.
Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS. Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
Perang Dunia II
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria. Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang tewas dalam konflik ini.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut ialah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.


Bell 412
Bell 412 adalah sebuah helikopter serbaguna yang diproduksi oleh Bell Helicopter Textron. Helikopter ini adalah pengembangan dari model Bell 212, perbedaan utamanya terletak pada 4 bilah rotor utama komposit.
Bell 412 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia dinamakan NBell 412.
NDL-40
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
NDL-40 (LAU 97) adalah senjata artileri medan berupa peluncur roket yang diproduksi oleh IPTN (sekarang PT.DI) dari Indonesia. Senjata ini menggunakan roket diameter 70mm atau 2,75 inchi sebagai pelurunya. Biasanya roket ini menggunakan peluru , roket sistem multi luncur FFAR 2.75" yang diproduksi secara lisensi oleh IPTN.
NDL-40 bisa meluncurkan 40 roket dari 40 tabung luncurnya secara salvo dengan selang 0,1 sampai 9,9 detik untuk tiap roketnya. Dengan kemampuan ini NDL-40 mampu meluluh-lantakan sebuah daerah seluas 200m x 300m dalam sekejab. Jangkauan terjauh dari senjata ini hanya 6 km walaupun dengan roket khusus jangkauan bisa ditambah menjadi 8 km.
Terkait:
• NPU-70 (Nusantara Poly Urethene - 70mm)


OLEH : ANDI WIDJAJANTO
MEREVISI SISTEM PERSENJATAA INDONESIA
28 Nov 2005
Pencabutan embargo militer oleh Amerika Serikat (AS) memunculkan kembali pertanyaan tentang pengembangan sistem persenjataan Indonesia. Sejak embargo diterapkan AS, Indonesia telah berupaya untuk melakukan diversifikasi sistem persenjataannya. Posisi akhir sistem persenjataan Indonesia di tahun 2004 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 173 jenis sistem persenjataan yang bersumber dari 17 negara produsen. Lima peringkat terbesar untuk sumber persenjataan Indonesia adalah Amerika Serikat (34%), Prancis (12%), Jerman (12%), Rusia (10%), dan Inggris (9%). Industri strategis demestik Indonesia hanya mempu memberikan kontribusi sebesar 5% dari seluruh jenis sistem persenjataan yang dimiliki oleh TNI.

Untuk periode 1999-2004, Indonesia memesan 21 jenis senjata dari delapan Negara produsen senjata dengan nilai impor senjata sebesar US$ 796 juta. Dari delapan Negara produsen ini, Rusia menjadi pemasok senjata terbesar US$ 274 juta, diikuti oleh Inggris (US$ 226 juta), Prancis (US$ 121 juta), Jerman (US$ 74 juta), Amerika Serikat (US$ 29 juta), dan Belanda (US$ 21 juta). Pemesanan tersebut sebagian besar dilakukan untuk melengkapi kebutuhan Angkatan Udara. Penambahan sistem persenjataan terjadi untuk beberapa jenis alutsista seperti helicopter jenis MI-35, helicopter NBO-105C, tank amfibi PT-76, kendaraan APC BTR-50P, serta pesawat tempur jenis Su-27SK, dan Su-MKI.

Diversifikasi persenjataan tersebut menimbulkan persoalan serius untuk sistem pengelolaan persenjataan Departemen Pertahanan. Keberadaan 173 jenis sistem persenjataan tentunya memperbesar biaya operasional, dan perawatan. Untuk sistem persenjataan jenis pesawat tempur, misalnya Indonesia, memiliki 87 pesawat tempur yang berasal dari tiga Negara, yaitu AS (34 pesawat), Inggris (49 pesawat), serta Rusia (4 pesawat). Sebanyak 87 pesawat tempur tersebut terdiri dari 8 jenis pesawat tempar F-16A Fighting Falcon, F-5E Tiger, Hawk Mk.209, Hawk Mk 53, A-4 E Skyhawk CAS, OV-10F Bronco Coin, Su-27SK, dan SU-30 MKI. Keberadaan 8 jenis pesawat tempur tersebut tentunya meningkatkan secara signifikan biaya-biaya operasional dan perawatan yang tergabung dalam biaya program pengadaan materiil.

Beban anggaran ini bisa dikurangi jika Departemen Pertahanan menginisiasi program efisiensi sistem persenjataan serta inovasi strategi pembelian senjata.

Efisiensi sistem persenjataan bisa dilakukan melalui tiga strategi. Pertama, diversifikasi jenis persenjataan dikurangi untuk menciptakan satu kerangka sistem persenjataan terpadu. Hal ini, misalnya, telah dilakukan AS dengan pengembangan pesawat tempur F35-JSF yang akan menggantikan seluruh jenis pesawat tempur yang dimilikinya.

Kedua, variasi sumber Negara produsen dikurangi untuk mendukung terciptanya sistem persenjataan terpadu. Hal ini tidak berarti Indonesia akan sepenuhnya bergantung ke satu Negara produsen namun bisa mencari satu kelompok Negara yang bekerjasama mengembangkan suatu teknologi persenjataan. Kerjasama tersebut, misalnya, tampak dari perusahaan-perusahaan Rusia yang membentuk kerjasama internasional dengan Prancis. Sistem elektronik dan evionik Prancis telah dipakai untuk pesawat tempur Su-30MKM yang dipesan oleh Malaysia. Sistem yang dikembangkan Prancis dan Israel juga telah digunakan pada pesawat tempur Su-30MKI yang dipesan India.

Ketiga, program pengembangan senjata yang semula diarahkan untuk program arms maintenance digeser menjadi program arms disposal dan arms buil-up. Program arms disposal harus dilakukan untuk mengurangi secara signifikan persenjataan yang tidak sesuai dengan rencana pengembangan sistem persenjataan dan juga persenjataan yang sudah jauh melampaui usia pakai. Program arms build-up dilakukan untuk mengisi kekosongan sistem persenjataan karena program arms disposal dan sekaligus memperkuat elemen postur pertahanan.

Inovasi sistem pembelian senjata diperlukan untuk memodifikasi pola akuisisi persenjataan Indonesia. Menurut Makmur Keliat (2005), dalam tiga dasawarsa terakhir Indonesia menghadapi tiga pola yang berbeda dalam melakukan akuisisi persenjataan. Pola pertama memiliki dua cirri, tidak adanya hambatan anggaran Negara yang signifikan dan hubungan yang sangat baik antara pemerintah Indonesia dan para produsen senjata utama internasional yang berasal dari Negara-negara maju. Pola ini umumnya terjadi ketika Indonesia mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup baik sepanjang tahun 1980-an.

Pola kedua ditandai oleh tidak adanya hambatan anggaran Negara yang, signifikan dan disertai tekanan politik dari Negara-negara maju, terutama dari AS dan Uni Eropa. Pola ini yang muncul setelah peristiwa Timor Timur I, 1991 dan terus berlangsung hingga krisis financial 1998 yang kemudian diperparah dengan embargo pasca peristiwa Timor Timur 1999 telah menyulitkan Indonesia untuk melakukan akuisisi karena embargo persenjataan oleh Negara-negara maju itu.

Pola ketiga ditandai oleh adanya kendala keuangan yang sangat serius yang dihadapi pemerintah dan tekanan politik yang msih terus diberlakukan oleh Negara-negara pemasok utama persenjataan internasional. Pola ketiga ini, yang mulai muncul sejak terjadinya krisis financial 1997, telah memaksa pemerintah untuk mengandalkan mekanisme pendanaan kredit ekspor untuk memenuhi kebutuhan persenjataan Indonesia. Penggunaan fasilitas kredit ekspor untuk akuisisi persenjataan memberikan beban tambahan kepada keuangan Negara terutama karena fasilitas kredit ekspor merupakan bentuk utang luar negeri yang memiliki tingkat suku bunga sangat tinggi, dengan waktu pengembalian yang sangat cepat.

Salah satu cara untuk melakukan inovasi sistem pembelian senjata adalah strategi offset. Pengertian ofset pada dasarnya mengacu pada pembelian atau investasi timbal balik yang disepakati oleh pemasok senjata sebagai imbalan dari kesepakatan yang dilakukan. Ada dua tipe ofset yang bisa diminta oleh Indonesia, yaitu licensed production dan co-production. Jika licensed production dipergunakan, Indonesia meminta Negara produsen untuk mentransfer teknologi kepada Indonesia sehingga sebagian dari kegiatan untuk memproduksi sistem persenjataan yang sedang dipesan itu dapat dilakukan di Indonesia. Jika co-production yang dipilih, Indonesia tidak hanya terlibat dalam kegiatan menghasilkan komponen peralatan militer yang tengah dipesan, tetapi juga terlibat untuk menghasilkan peralatan militer yang sama untuk memenuhi pesanan dari Negara produsen maupun memenuhi pesanan pasar internasional.

Bagi Indonesia, inovasi sistem pembelian senjata dilakukan untuk setidaknya mengurangi beban devisa dan efek-efeknya pada neraca pembayaran, serta menstimulasi perkembangan industri pertahanan domestic. Inovasi tersebut harus menjadi bagian dari mekanisme transisi pendanaan pengadaan persenjataan.

Mekanisme transisi ini harus secara komprehensif melihat korelasi antara rencana strategis pertahanan dan program pengembangan postur pertahanan. Alokasi anggaran penelitian dan pengembangan pertahanan, dan alokasi sumber daya untuk industri strategis pertahanan serta keberadaan sumber-sumber pendanaan luar negeri. Mekanisme transisi ini harus dapat secara jelas menjabarkan trajektori jangka menengah panjang yang secara gradual meningkatkan efisien dan kemandirian sistem persenjataan Indonesia.
Indonesia Fokuskan Kesetaraan Teknologi Pertahanan


Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia akan memfokuskan diri pada peningkatan kesetaraan teknologi pertahanan dibandingkan menambahkan jumlah alat utama sistem senjata (alutsista) menyusul turunnya anggaran pertahanan pada Tahun Anggaran (TA) 2009.

"Jadi, kita tidak akan fokus pada berapa pesawat tempur yang kita punya. Kita akan fokuskan pada peningkatan teknologi persenjataannya. Kalau Malaysia punya F18 Hornet, maka kita saingi kecanggihannya dengan Sukhoi dan sebagainya," katanya, di Jakarta Selasa.

Ditemui usai menjadi pembicara dalam seminar "Lingkungan Strategis 2008-2018 Implikasinya bagi Pertahanan Indonesia", Juwono menegaskan, bisa memahami langkah pemerintah yang lebih memprioritaskan pembangunan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi sebagai upaya pengentasan kemiskinan.

Departemen Pertahanan dan Mabes TNI, katanya, tidak berkecil hati atas penurunan anggaran pertahanan dari Rp36,39 triliun pada APBN 2008 menjadi Rp35 triliun dalam RAPBN 2009 mengingat dua institusi itu telah terbiasa dihadapkan pada situasi dan kondisi minimum.

Oleh karena itu, Departemen Pertahanan dan Mabes TNI tidak akan melakukan revisi kecuali melanjutkan hingga masanya selesai secara efektif dan efisien.

Juwono menambahkan, jika pemerintah menambah jumlah alutsista maka hal itu sangat tergantung pada anggaran yang dimiliki sedangkan kondisinya saat ini sangat tidak dapat dimungkinkan.

Kalaupun Indonesia bisa membeli tambahan satu atau dua pesawat tempur, maka hal itu belum akan bisa menyaingi Jepang atau Korea Selatan. Yang bisa dilakukan adalah kerja sama, alih teknologi hingga persenjataan yang dimiliki Indonesia tidak tertinggal mesti jumlahnya lebih sedikit, demikian Juwono. (*)
COPYRIGHT © 2008
Kabarnya Angkatan Udara Indonesia (AURI) pernah mencicipi kecanggihan perang elektronika dengan angkatan perang Amerika Serikat, yakni pada bulan Juli 2003 di atas perairan Bawean, dua pesawat tempur AS F-18 Hornet menghadang dua pesawat tempur TNI-AU F-16, dalam insiden tersebut kedua Hornet AS sempat akan menembak jatuh kedua F-16 TNI-AU. dimana pesawat AS sudah berhasil melock/mengunci target pesawat TNI tinggal menembak saja, beruntunglah F-16 berhasil menghindar dengan melakukan manuver diantaranya manuver rocking the wing(menggerak-gerakkan sayap) merupakan isyarat international tanda perdamaian, dimana sebelumnya juga pesawat AS melakukan serangan Jamming namun berhasil dicounter pesawat kita.
Penulis juga sempat dicurhati mantan tentara TNI-AL, beliau pernah melakukan latihan bersama dengan tentara AS, waktu itu tentara Adidaya berhasil membungkam jalur komunikasi tentara kita dengan melakukan Jamming radio wireless komunikasi, akibatnya unit intelijen tentara kita tidak bisa berkomunikasi dengan satuan tempurnya, lalu sekonyong-konyong tentara AS sudah mengepung tentara kita,............. " ya matilah kita", ujar beliau tersebut.
Kalau saya mau jujur ya, menengok konflik militer Indonesia-Malaysia kemarin di blok Ambalat, laut Sulawesi, misal terjadi perang betulan antara Indonesia-Malaysia, mungkin Indonesia akan kewalahan, mengingat perangkat teknologi militer Malaysia jauh lebih baik, diantaranya dilengkapi 8 pesawat F-18 Hornet serta 18 Mig 29 Fulcrum, lalu tidak ketinggalan pelatan tempur daratnya juga tidak kalah ketinggalan canggihnya seperti 300 tank tempur utama (T-72, T90, dan T-80 (Rusia); Mk3M (Inggris) Leopard IA5 (Jerman), dan K1A1 (Korea Selatan), tentunya diperkuat pula oleh sistem pertahanan Rudalnya yang kesohor ampuh itu.
Apalagi Doktrin pertahanan Malaysia semenjak tahun 1996 mulai berubah, dari Tentara Diraja Malaysia yang berorientasi ke Counter-Guerillia dan Counter Insurgencia ke arah pembentukan Tentara Malaysia Modern.
Disamping itu secara historis Malaysia, Singapura, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat tergabung dalam Pakta Pertahanan ANZUS, dimana salah satu aturan sebuah pakta pertahanan, jika salah satu negara terancam militer oleh negara lain maka negara-negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan tersebut akan bahu-membahu membantunya, meski Malaysia tidak dibantu tentara dari ANZUS, namun dia bisa memaanfaatkan fasilitas militer milik ANZUS, misalnya saja Satelit Militernya AS atau pesawat AWACS, waduh kalau sudah kedua perangkat ini kepegang Malaysia, sudah gak tahu lagi dah................
Rumornya saja ketika presiden George Bush datang ke Indonesia beberapa saat yang lalu, perangkat seluler GSM ataupun CDMA lumpuh seluruh kota, akibat dari Jamming pesawat AWACS ini.
Namun beruntunglah saat ini Indonesia sudah memesan empat kapal perang Canggih jenis Corvette Sigma Class dari negeri Belanda, satu kapal sudah datang ke Indonesia bulan Agustus 2007 kemarin, KRI Diponegoro nama kapal TNI AL yang sudah datang ini kabarnya memiliki kapabilitas yang cukup bagus dalam menghadapi perang elektronika di masa mendatang. Seyogyanya Indonesia harus memiliki minimal 10 kapal perang jenis ini, sebagai matra pertahanan Laut Indonesia yang luas ini, bukannya menjual Indosat yang merupakan Aset Komunikasi terbesar ke pihak Singapura, akibatnya fatal menjual aset berharga ini ibarat memasukkan mata-mata asing ke Indonesia, ya siapa lagi yang jual kalo gak ulahnya para politisi busuk dan adventurir yang doyan uang.
TEKNOLOGI PERANG MALAYSIA
Oleh Tanto Yakobus

APALAGI yang hendak dibuat Malaysia terhadap kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)? Pembangunan helipad—tempat pendaratan helikopter militer Malaysia di Desa Tanjung Lokang Kalimantan Barat yang hanya berjarak tujuh meter dari titik batas negara, patut diwaspadai.

Pembangunan pangkalan helikopter itu bukan sekadar pelanggaran terhadap beberapa kesepakatan sebelumnya, dalam satu dekade terakhir, kita selalu dirugikan oleh ulah Malaysia, mulai dari cara mereka memperlakukan TKI/TKW kita yang katanya ilegal, dengan tidak manusiawi, hingga masalah illegal logging.
Rupanya negara kerajaan yang juga tetangga dekat Indonesia itu tidak puas mendapatkan Pulau Legitan dan Sipadan, kini mereka membangun helipad militer di kawasan perbatasan kedua negara, yakni di dekat Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) di Kabupaten Kapuas Hulu. Beberapa tahun lalu kita juga pernah bersitegang terkait pelanggaran di perairan Ambalat, Kalimantan Timur.
Helipad yang dibangun sekitar enam bulan lalu itu diduga kuat milik angkatan bersenjata atau militer Malaysia. Jaraknya dari patok batas kedua negara hanya tujuh meter saja. Artinya, dia hanya berjarak tujuh meter dari kawasan TNBK di Indonesia yang memang berada di kawasan perbatasan.
Helipad yang dibangun mirip pangkalan militer tersebut berada tepat di ujung Desa Tanjung Lokang, Kecamatan Kedamin, Kabupaten Kapuas Hulu.
Dari Putussibau—ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, untuk menjangkau kawasan itu hanya bisa ditempuh lewat jalur sungai menggunakan speed boat. Bangsa kita yang hendak memasuki usia 64 tahun ini, kawasan itu baru bisa ditempuh menggunakan jalur sungai. Jalur darat yang diimpikan masyarakat untuk membuka isolasi daerah masih jauh dari harapan. Mungkin masih mimpi.
Negeri kita ini terlalu luas, maka daerah vital yang berbatasan langsung dengan Malaysia sungguh tidak tersentuh pembangunan. Perbatasan yang harusnya menjadi garda terdepan justru jadi beranda belakang republik ini. Malaysia betul-betul menjadi surga dunia bagi ekonomi masyarakat perbatasan. Barang murah, mencari kerja juga mudah. Sementara mereka menjarah kayu Indonesia di hutan kawasan perbatasan.
Bayangkan untuk mencapai Desa Tanjung Lokang di perbatasan itu, dari Kota Putussibau harus menempuh perjalanan selama tiga hari menggunakan speed boat lewat jalur Sungai Kapuas. Apalagi kalau dihitung dari ibukota provinsi, Kota Pontianak, maka jarak tempuhnya bisa satu minggu. Jarak tempuh Pontianak-Putussibau kurang lebih 600 kilometer. Kondisi jalan jelek seperti sekarang, perjalanan butuh waktu dua hari baru tiba di Putussibau, selanjutnya disambung dengan speed boat selama tiga hari baru sampai Tanjung Lokang.
Wajar kalau selama ini percurian kayu dengan menggunakan alat berat oleh warga Malaysia berjalan mulus, karena memang luput dari pantauan, baik aparat maupun masyarakat kita.
Pembangunan helipad itu sudah melanggar kesepakatan Indonesia-Malaysia yang tertuang dalam General Border Communittee (GBC) pada tahun 1971.
GBC Indonesia-Malaysia itu merupakan forum kerjasama perbatasan antara pemerintahan kedua negara. Di Indonesia, perwakilan di forum itu diketuai oleh panglima TNI. Kini jabatan ketua dipegang oleh Menteri Pertahanan RI, Juwono Sudarsono.
Forum ini sangat strategis, karena membahas isu dan permasalahan kedua negara yang meliputi masalah sosial, ekonomi dan pertahanan keamanan.
Sejak awal ada kesepakatan dalam forum itu menyangkut aktivitas sipil dan militer dalam radius dua kilometer dari titik batas harus ada pemberitahuan kepada negara tetangga. “Sementara helipad di perhuluan Tanjung Lokang itu jaraknya hanya tujuh meter, itu sudah pelanggaran,” tegas Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Zainuddin Isman di Pontianak, Selasa (10/6) lalu.
Malaysia sudah melanggar kesepakatan GBC, karenanya, pemerintah Indonesia harus minta penjelasan kepada Malaysia terkait pembangunan helipad tersebut. Apalagi itu sudah masuk radius atau zona aman dua kilometer bagi kedua negara.

Mencuri atau Perang
Aktivitas pencurian kayu secara besar-besaran di kawasan perbatasan terutama di wilayah dua taman nasional di Kapuas Hulu yakni Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) berjalan mulus, karena selain didukung alat berat milik Malaysia, juga ada patroli udara yang dilakukan para cukong.
Makanya keberadaan helipad itu sangat strategis dalam hal mendukung operasional pencurian kayu yang melibatkan sekaligus memanfaatkan masyarakat Indonesia di perbatasan sebagai pekerjanya.
Patroli udara dengan helikopter tersebut untuk mencari kayu-kayu yang masih lebat. Patroli juga dilakukan untuk memonitor keberadaan pasukan Indonesia baik TNI Angkatan Darat muapun Kepolisian dan Dinas Kehutanan yang tergabung dalam operasi illegal logging.
Besar kemungkinan setiap pratroli yang dilakukan aparat keamanan Indonesia hasilnya selalu nihil, karena mereka mempunya alat yang lebih canggih untuk mengetahui kapan pratroli itu dilakukan. Kemungkiann patroli sudah bocor juga ada.
Selain helipad, kini ada temuan pembangunan jalan ilegal sepanjang 33,5 kilometer di sektor barat TNBK. “Helipad itu sengaja dibangun oleh sendikat pembalakan liar yang dibiayai cukong kayu Malaysia,” dugaan Zainuddin.
Dengan dibangunnya jalan selanjutnya ada helipad, jelas untuk mendukung upaya pencurian kayu di Indonesia yang sudah berlangsung lama. “Kalau tidak untuk mendukung kegiatan illegal logging, maka besar kemungkinan Malaysia sudah siap bila sewaktu-waktu perang dengan Indonesia. Mereka sudah siap dengan pertahanan di perbatasan,” kata politisi asal Kapuas Hulu itu.
Dan itu erat kaitannya dengan Askar Wataniah yang sempat menegangkan hubungan Indonesia-Malaysia beberapa waktu lalu. Soal Askar Wataniah atau angkatan yang mensenjatai rakyat sebagai pasukan bela negara itu bukan isapan jempol belaka. Itu benar adanya.
Bahkan saat heboh-hebohnya pemberitaan seputar Askar Wataniah, ada pengakuan salah seorang warga di Kabupaten Sintang, bahwa dirinya pernah tiga tahun menjadi Askar di Malaysia yang ditugaskan di kawasan perkebunan kepala sawit di perbatasan.
Malaysia selama empat bulan terakhir tercatat telah tiga kali melakukan pelanggaran wilayah udara di Kalbar yang berbatasan dengan Sarawak.
Panglima Kodam VI/Tanjungpura, Mayjend TNI Tono Suratman dalam Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) di Rektorat Universitas Tanjungpura di Pontianak, Sabtu (17/5) bulan lalu mengatakan, pelanggaran tersebut terjadi bulan Maret 2008 dalam tiga hari berturut-turut.
Pelanggaran pertama tanggal 6 Maret 2008 sekitar pukul 15.00 WIB. Anggota Pos Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Gun Tembawang Batalyon Infanteri (Yonif) 641/Bru di Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau melihat sebuah helikopter jenis Bolco warna putih dan biru dengan senapan mesin (RPD) yang diperkirakan milik Polis Diraja Malaysia (PDRM) dengan penumpang empat orang melintas dari arah Barat ke Timur. Jarak terbang sekitar 150 meter dari Pos Pamtas Gun Tembawang.
Kemudian, pelanggaran kedua terjadi tanggal 7 Maret sekitar pukul 15.00 WIB. Helikopter yang sama melintas dari Selatan ke Utara tepat di atas Pos Pamtas Gun Tembawang dan mendarat di Kampung Gun Sapit, Padawan, Sarawak.
Pelanggaran ketiga terjadi tanggal 8 Maret 2008 sekitar pukul 10.55 WIB. Diduga helikopter yang sama melintas kembali dari Barat Daya ke Utara memutar dua kali.
Panjang perbatasan darat antara Indonesia - Malaysia mencapai 2.004 kilometer, terdiri dari Kalbar 857 kilometer dan Kaltim 1.147 kilometer.
Terdapat 5.784 patok batas di sepanjang perbatasan darat Kalbar - Malaysia. Namun, yang sudah dipatroli baru sebanyak 3.087 patok. "Sisanya belum," kata Tono Suratman.
Sebanyak 349 patok dinyatakan hilang, 53 rusak, empat patok patah dan dua patok tertimbun. Penyebabnya terutama faktor manusia seperti pencurian kayu menggunakan alat berat dan pengaruh alam akibat tanah longsor

Heart of Borneo
Pembangunan helipad hasil temuan patroli Polisi Kehutanan (Polhut) di kawasan TNBK, April lalu itu merupakan pukulan telak bagi pertahanan keamanan NKRI. Selain melanggar forum GBC, juga melanggar kesepakatan perjanjian sosial ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek Malindo) tahun 1967.
Perjanjian Sosek Malindo itu sudah jelas tidak diperkenankan melakukan kegiatan sejauh dua kilometer dari patok batas kedua wilayah negara.
“Selain melanggar dua perjanjian itu, kita juta patut pertanyakan komitmen Malaysia terhadap kesepakatan Heart of Borneo (HoB) beberapa waktu lalu,” kata Kepala Badan Persiapan Pengelolaan Kawasan Khusus Perbatasan (BP2KKP) Kalimantan Barat, Nyoman Sudana.
HoB adalah forum yang beranggotakan Indonesia, Malayia dan Brunai Darussalam. Forum ini bersepakat menjaga kelestarian hutan di Kalimantan (Borneo).
Pertemuan yang digelar di Pontianak pada April lalu itu, untuk menindaklanjuti kesepakatan tentang sebuah kawasan konservasi seluas 22 juta hektar di tiga negara di Pulau Borneo. Penandatanganan kesepakatan dilakukan 12 Pebruari 2007 oleh Menteri Perindustrian dan Sumberdaya Utama Brunei Darussalam, Menteri Kehutanan RI dan Menteri Sumberdaya Alam dan Lingkungan Malaysia.
Letak HoB di kawasan pegunungan di "pusat" Borneo serta fungsinya yang amat penting mengidentikannya sebagai jantungnya Borneo. Terdapat 20 daerah aliran sungai (DAS) yang menjadi sumber kehidupan di Borneo, dan 14 diantaranya berada di kawasan HoB.
"HoB menjadi sumber mata air bagi 14 DAS. Dapat dibayangkan kalau kawasan itu rusak," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Barat, Fathan A Rasyid.
Bila HoB rusak, maka ada sekitar 20 juta penduduk di Pulau Borneo ini akan terganggu. Sebab HoB tidak lagi mampu menjadi sumber air. Hal ini bakal terjadi jika laju kerusakan hutan di Borneo semakin tinggi, terutama di wilayah Indonesia.
Sebagian besar wilayah yang ditetapkan sebagai HoB memang berada di Indonesia, negara yang sempat diusulkan tercatat dalam rekor dunia karena laju kerusakan hutan begitu cepat.
Di Kalimantan Barat, terdapat empat juta hektar lahan yang masuk kesepakatan HoB. Terletak di tiga kabupaten, yakni Kapuas Hulu, Melawi dan Sintang. Ketiganya terletak di hulu Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia serta menjadi urat nadi kehidupan dan perekonomian masyarakat Kalimantan Barat.
Kata Fathan, siklus hidrologi saat ini sudah semakin singkat karena perubahan lingkungan. Sungai Kapuas salah satu contohnya. Lima tahun silam, intrusi air asin hanya mampu "menembus" beberapa kilometer setelah melewati Kota Pontianak. "Tetapi sekarang, intrusi air asin itu sudah mencapai Desa Korek, Kecamatan Ambawang, yang jaraknya belasan kilometer melalui Sungai Ambawang, pecahan Sungai Landak yang menginduk ke Sungai Kapuas," jelasnya.
Semakin berkurangnya hutan di hulu juga menyebabkan sedimentasi cepat terjadi di alur sungai. Dana pengerukan pun terus meningkat setiap tahunnya.
Kalau memang benar Malaysia membangun helipad untuk kepentingan mencuri kayu di perbatasan lewat tangan-tangan warga Negara Indonesia yang selama ini memang mengantungkan hidupnya dari kayu, maka perjanjian HoB itu hanya akal-akalan Malaysia untuk selalu menjatuhkan pamor Indonesia di dunia internasional. Harapan kita, semoga saja itu tidak terjadi dan kesepakatan tentang HoB benar-benar dilaksanakan. Yang enak, jelas masyarakat di negara kawasan maupun dunia internasional.□Foto by Jessica Waysang/Borneo Tribune.

Rabu, 12 November 2008

D. Agama dan Perilaku * nyuu !!

Sebagaimana dari pekerjaan berpengaruh awal terhadap hubungan antara agama dan pembangunan disajikan oleh Weber, yang mengusulkan bahwa pengendali terbesar dunia industri di Eropa dating dari katolik ortodok. Baru-baru ini vogel telah mengajukan pengendali besar untuk industrialisasi Asia Timur dalam beberapa tahun terakhir dimana perdaganagn dan perniagaan telah benar-benar berkembang dalam pusat tradisis Confucian ortodok.
Opini berbeda secara luas tentang peran agama bisa memainkan factor, baik yang positif atau negative, dalam pembangunan. Seperti Confucianism, banyak penulis mempertimbangkan ini sebagai kunci kepada pemahaman sukses ekonomi Asia Timur. Denagn begitu, di Singapura kesuksesan ekonomi dari orang-orang Cina disana menerangkan dalam kaitan dengan Confusianism, menekankan pada kualitas sebagaimana keyakinan kerja keras dan sikap baik pada orang tua. Cerminan Weber tahun 1958 argumentasi susila protestan untuk Eropa Barat pada awal revolusi industri. Itu adalah argumentasi bahwa Confucianisme menanamkan nilai seperti kerja keras, penghematan, pencapaian gol, kesetiaan keluarga, dll, yang menyiapkan orang untuk perilaku efektif di ekonomi pasar (Gourcvitch 198 : 1). Dan Downton meyakinkan masyarakat itu dengan Confucian-Buddhist yang mengakar terbukti lebih efektif dengan tantangan industri dan teknologi menjelang abad ke dua puluh satu dibandingkan …. Negara-negara itu dengan satu sebagian besar Kristen tradisi Hebraic (dikutip dalam Winchester 1991 : 61). Komentar serupa telah disampaikan tentang dunia muslim. (kotak 3.2). Di sisi lainnya, beberapa pandangan tampak mengabaikan dua fakta. Salah satunya adalah bahwa hanya empat puluh tahun yang lalu itu Confucianism secara luas dianggap sebagai satu factor penghalang menjelaskan kekurangan kemajuan ekonomi Asia Timur. Selain itu, diatas skala global, masyarakat dan ekonomi secara tepat ‘sebagian besar tradisi Christian Hebraic yang telah membuat sebagian besar kemajuan dalam menuju tantangan industri dan teknologi menjelang abad ke dua puluh satu.

Agama adalah prinsip kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan ajaran dan kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsanagan atau lingkungan.
Perilaku manusia dipengaruhi oleh agama. Agama juga berperan besar dalam perilaku positif atau negatif manusia. Seperti ajaran Confusianism (Kong Hu Cu), banyak yang beropini bahwa ini adalah kunci suksesnya ekonomi Asia Timur. Seperti contoh kesuksesan ekonomi di Singapura, yang terdiri dari banyak orang Cina yang mengacu pada ajaran Confusianism yang menekankan kerja keras, penghematan, dll.
Peta Agama di dunia

Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao (å„’æ•™) yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama ini melainkan beliau hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan: "Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut". Meskipun orang kadang mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan suatu pengajaran filsafat untuk meningkatkan moral dan menjaga etika manusia. Sebenarnya kalau orang mau memahami secara benar dan utuh tentang Ru Jiao atau Agama Khonghucu, maka orang akan tahu bahwa dalam agama Khonghucu (Ru Jiao) juga terdapat Ritual yang harus dilakukan oleh para penganutnya. Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di".
Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini. Beliau meninggal dunia pada tahun 479 SM.
Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan antara manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik. Penganutnya diajar supaya tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan etika yang mengajar bagaimana manusia bertingkah laku.
Konfusius tidak menghalangi orang Tionghoa menyembah keramat dan penunggu tapi hanya yang patut disembah, bukan menyembah barang-barang keramat atau penunggu yang tidak patut disermbah, yang dipentingkan dalam ajarannya adalah bahwa setiap manusia perlu berusaha memperbaiki moral.
Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya Mensius ke seluruh Tiongkok dengan beberapa perubahan. Kong Hu Cu disembah sebagai seorang dewa dan falsafahnya menjadi agama baru, meskipun dia sebenarnya adalah manusia biasa. Pengagungan yang luar biasa akan Kong Hu Cu telah mengubah falsafahnya menjadi sebuah agama dengan diadakannya perayaan-perayaan tertentu untuk mengenang Kong Hu Cu.
Setelah Confucius meninggal dunia pada tahun 479 SM, maka perkembangan ajaran Confucius diteruskan oleh murid-muridnya, yang seluruhnya berjumlah kurang lebih 3000 orang. Di antara mereka terdapat 72 murid utama yang paling menonjol, sehingga dijuluki ` 72 orang bijak '. Terdapat cukup banyak murid-muridnya tersebut yang memangku jabatan tinggi di pemerintahan. Golongan terpelajar yang mengikuti ajaran Confucius ini membentuk suatu aliran intelektual yang disebut " Ru Jia " (Golongan Terpelajar).
Faktor pendidikan dan pergaulan memegang peranan yang cukup penting juga khususnya dalam pembentukan karakter dan budi pekerti manusia. Hsun Zi berpandangan bahwa pada dasarnya sifat sejati manusia (Jen Sing) yang dibawa sejak lahir adalah buruk atau tidak baik adanya. Manusia belum
seluruhnya meninggalkan sifat-sifat buruk primitifnya. Manusia masih memiliki naluri yang kuat untuk makan bila lapar, minum bila haus, mencari tempat yang hangat bila kedinginan, beristirahat bila letih. Naluri-naluri tersebut mempunyai sifat buruk. Namun, sifat buruk tersebut dapat diubah
dengan pendidikan budi pekerti, sehingga manusia dapat berubah menjadi beradab dan baik. Demikian juga dengan pengetahuan mengenai kesusasteraan dan kesenian (musik) akan menghadirkan manusia-manusia yang dapat menghayati nilai kesejatian hidup ini. Walaupun demikian, Mencius dan Hsun Zi
sependapat, bahwa karakter dapat dibentuk melalui pendidikan. Oleh karena itu, menurut ajaran Confucius, nilai pendidikan bagi seseorang amatlah penting. Hal inilah yang mereka terapkan selama berabad-abad dalam rangka pembentukan karakter manusia.
Kesuksesan pengajaran Confucianisme pada masa dinasti Han terutama atas jasa dari Tung Chung-shu, yang pertama merekomendasikan sistim pendidikan harus dibina berdasarkan ajaran Confucius. Tung Chung-shu mempercayai bahwa kedekatan hubungan antara sifat sejati manusia dan alam; yakni perbuatan manusia dapat mempengaruhi berbagai fenomena di alam semesta. Segala bencana
alam dapat dipandang sebagai suatu peringatan terhadap manusia karena perbuatannya yang melanggar sila. Hal ini menciptakan ketakutan terhadap Yang Maha Kuasa dimana dengan kekuasaanNya, memiliki kekuatan yang tidak terbatas (omnipotent).
Analisis :
Tidak aada perbedaan antara keterangan yang ada di buku (translet) dengan referensi dari yang lainnya. Mereka sama-sama menerangkan ajaran Confusianism bahwa ajaran ini positif yang bisa mewujudkan kesuksesan ekonomi karena Confusianism mengajarkan sikap kerja keras, penghematan, lebih menekankan faktor pendidikan dan pergaulan. Mungkin tiu sisi positifnya. Sisi kekurangannya adalah bahwa empat puluh tahun yang lalu Confusianism secara luas dianggap sebagai suatu faktor penghalang kemajuan ekonomi di Asia Timur.

http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Weltreligionen.png
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/1

Minggu, 09 November 2008

4. Agama dan Kode perilaku

Sebagaimana dari pekerjaan berpengaruh awal terhadap hubungan antara agama dan pembangunan disajikan oleh Weber, yang mengusulkan bahwa pengendali terbesar dunia industri di Eropa dating dari katolik ortodok. Baru-baru ini vogel telah mengajukan pengendali besar untuk industrialisasi Asia Timur dalam beberapa tahun terakhir dimana perdaganagn dan perniagaan telah benar-benar berkembang dalam pusat tradisis Confucian ortodok.

Opini berbeda secara luas tentang peran agama bisa memainkan factor, baik yang positif atau negative, dalam pembangunan. Seperti Confucianism, banyak penulis mempertimbangkan ini sebagai kunci kepada pemahaman sukses ekonomi Asia Timur. Denagn begitu, di Singapura kesuksesan ekonomi dari orang-orang Cina disana menerangkan dalam kaitan dengan Confusianism, menekankan pada kualitas sebagaimana keyakinan kerja keras dan sikap baik pada orang tua. Cerminan Weber tahun 1958 argumentasi susila protestan untuk Eropa Barat pada awal revolusi industri. Itu adalah argumentasi bahwa Confucianisme menanamkan nilai seperti kerja keras, penghematan, pencapaian gol, kesetiaan keluarga, dll, yang menyiapkan orang untuk perilaku efektif di ekonomi pasar (Gourcvitch 198 : 1). Dan Downton meyakinkan masyarakat itu dengan Confucian-Buddhist yang mengakar terbukti lebih efektif dengan tantangan industri dan teknologi menjelang abad ke dua puluh satu dibandingkan …. Negara-negara itu dengan satu sebagian besar Kristen tradisi Hebraic (dikutip dalam Winchester 1991 : 61). Komentar serupa telah disampaikan tentang dunia muslim. (kotak 3.2). Di sisi lainnya, beberapa pandangan tampak mengabaikan dua fakta. Salah satunya adalah bahwa hanya empat puluh tahun yang lalu itu Confucianism secara luas dianggap sebagai satu factor penghalang menjelaskan kekurangan kemajuan ekonomi Asia Timur. Selain itu, diatas skala global, masyarakat dan ekonomi secara tepat ‘sebagian besar tradisi Christian Hebraic yang telah membuat sebagian besar kemajuan dalam menuju tantangan industri dan teknologi menjelang abad ke dua puluh satu.

PERKEMBANGAN AJARAN CONFUCIUS

Setelah Confucius Meninggal Dunia

Setelah Confucius meninggal dunia pada tahun 479 SM, maka perkembangan
ajaran Confucius diteruskan oleh murid-muridnya, yang seluruhnya berjumlah
kurang lebih 3000 orang. Di antara mereka terdapat 72 murid utama yang
paling menonjol, sehingga dijuluki ` 72 orang bijak '. Terdapat cukup banyak
murid-muridnya tersebut yang memangku jabatan tinggi di pemerintahan.
Golongan terpelajar yang mengikuti ajaran Confucius ini membentuk suatu
aliran intelektual yang disebut " Ru Jia " (Golongan Terpelajar).

Di dalam perkembangan Ru Jia ini, tercatat beberapa tokoh yang memegang
peranan cukup penting dalam meneruskan tradisi ajaran Confucius, yaitu Cheng
Se (483 - 402 SM), Mencius (Beng Zi 371 - 289 SM), dan Hsun Zi (298 - 238
SM). Yang paling menonjol adalah Mencius dan Hsun Zi. Pandangan mereka
sedikit berbeda dalam menanggapi masalah kehidupan berdasarkan sifat sejati
manusia [Jen Sing]. Dalam kitab Lun Yu XVII/2 dikatakan, " Watak sejati itu
saling mendekatkan, kebiasan saling menjauhkan". Ini berarti setiap manusia
sudah membawa serta kodrat (karma dalam pengertian Buddhisme) masing-masing;
apakah kodratnya yang dibawa sejak lahir itu baik atau buruk akan menentukan
tingkah laku seseorang dalam pendidikan dan pergaulan di kemudian hari, yang
mana akan mempengaruhi kepribadian orang tersebut.

Di dalam menanggapi hal demikian, terdapat perbedaan antara Mencius dan Hsun
Zi. Menurut pandangan Mencius pada dasarnya sifat sejati manusia (Jen Sing)
yang dibawa sejak lahir adalah baik. Ini terbukti pada umumnya manusia
mempunyai rasa iba terhadap anak kecil, manusia senang akan perdamaian dan
manusia bila saling bertemu dengan kenalannya suka menampilkan senyumnya.
Manusia dapat menyempurnakan sifat sejatinya (Jen Sing) dengan berusaha
memupuk sifat-sifat mulia lainnya, yaitu : Jen, I, Li, Chih, Hsin dan
menjadi manusia yang sempurna budi pekertinya (C'un Zi). Selain itu, faktor
pendidikan dan pergaulan memegang peranan yang cukup penting juga khususnya
dalam pembentukan karakter dan budi pekerti manusia.

Hsun Zi berpandangan bahwa pada dasarnya sifat sejati manusia (Jen Sing)
yang dibawa sejak lahir adalah buruk atau tidak baik adanya. Manusia belum
seluruhnya meninggalkan sifat-sifat buruk primitifnya. Manusia masih
memiliki naluri yang kuat untuk makan bila lapar, minum bila haus, mencari
tempat yang hangat bila kedinginan, beristirahat bila letih. Naluri-naluri
tersebut mempunyai sifat buruk. Namun, sifat buruk tersebut dapat diubah
dengan pendidikan budi pekerti, sehingga manusia dapat berubah menjadi
beradab dan baik. Demikian juga dengan pengetahuan mengenai kesusasteraan
dan kesenian (musik) akan menghadirkan manusia-manusia yang dapat menghayati
nilai kesejatian hidup ini. Walaupun demikian, Mencius dan Hsun Zi
sependapat, bahwa karakter dapat dibentuk melalui pendidikan. Oleh karena
itu, menurut ajaran Confucius, nilai pendidikan bagi seseorang amatlah
penting. Hal inilah yang mereka terapkan selama berabad-abad dalam rangka
pembentukan karakter manusia.

Setelah melewati periode pasang surut selama abad ke-3 SM, Confucianisme
akhirnya mulai berkibar kembali selama dinasti Han (206 SM-tahun 220). Karya
para Confucianis, dimana salinannya sempat dimusnahkan sebelum periode
tersebut, disalin kembali dan diajarkan oleh para cendekiawan di berbagai
akademi nasional. Karya-karya tersebut kemudian juga ditetapkan sebagai
suatu syarat ujian negara untuk dapat memangku jabatan ketatanegaraan. Para
calon pegawai yang akan ditempatkan dalam jabatan pemerintahan, haruslah
memperlihatkan penguasaan pengetahuannya terhadap literatur klasik tersebut.
Sehingga, paham Confucianisme menduduki posisi yang sangat mempengaruhi
kehidupan politik dan intelektual China saat itu.

Kesuksesan pengajaran Confucianisme pada masa dinasti Han terutama atas jasa
dari Tung Chung-shu, yang pertama merekomendasikan sistim pendidikan harus
dibina berdasarkan ajaran Confucius. Tung Chung-shu mempercayai bahwa
kedekatan hubungan antara sifat sejati manusia dan alam; yakni perbuatan
manusia dapat mempengaruhi berbagai fenomena di alam semesta. Segala bencana
alam dapat dipandang sebagai suatu peringatan terhadap manusia karena
perbuatannya yang melanggar sila. Hal ini menciptakan ketakutan terhadap
Yang Maha Kuasa dimana dengan kekuasaanNya, memiliki kekuatan yang tidak
terbatas (omnipotent).

Dalam situasi kekacauan politik setelah runtuhnya dinasti Han, paham
Confucianisme dibayangi dua ajaran filsafat yang juga sama-sama berkembang
saat itu, yaitu Taoisme dan Buddhisme. Walaupun begitu, karya-karya klasik
Confucius tetap merupakan sumber utama bagi para pelajar saat itu, dan
dengan dimulainya masa perdamaian dan kemakmuran dalam dinasti Tang
(618-907), penyebaran Confucianisme makin dipacu. Monopoli pengajaran yang
dipegang oleh para pengikut Confucius, sekali lagi menjadikan paham ajaran
ini menduduki posisi birokrasi yang tinggi, sebagai suatu ajaran negara
dengan sistim ortodok.

http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/1241