Rabu, 08 Desember 2010

Mungkin Lain Kali

dan memang semuanya kembali .. Allah yang mengatur
ketika kita sangat berharap atas sesuatu
yakin akan mendapatkannya
semua rencana telah tersusun dengan rapi ..
jika Allah masih belum memberikan izin itu
maka serapi apapun rencana yang telah kita susun
tetap tak akan terwujud
tetap tak akan kita dapatkan

ikhlas

sekali lagi satu kata yang harus benar benar diucapkan dengan ikhlas
tak ada yang bisa disalahkan karena memang ini bukanlah suatu kesalahan
pasti ada alasan kenapa kita tak bisa mendapatkannya
mungkin sekarang inilah yang terbaik yang Allah berikan
justru seharusnya kita bersyukur, mungkin ada rencana di balik semua ini
aku yakin
Allah pasti selalu memberikan yang terbaik

sulit untuk mengetahui
kadang ...
sampai kapan kita mampu bertahan atau terus menunggu
tentang sesuatu yang kita yakini bahwa itu yang akan kita jumpai di ujung perjalanan nanti ..

tetapi
sekarang yang bisa dilakukan hanyalah ..
tetap bersyukur atas semua pemberianNya apapun itu
tetap memelihara keinginan itu dan yakin suatu saat kita kan mencapainya
bukan hanya bermimpi




Sabtu, 20 November 2010

SELAMAT ULANG TAHUN MAMA

19 November 2010

.... selamat ulang taun mama, panjang umur, sehat selalu, panjang rejeki ... Neng sayang mama ....

hehe bu aisyah sama putri sulungnya
ga mulukmuluk aku mendoakan mama




Kamis, 11 November 2010

Tentang Kesederhanaan

oleh Emput Uput pada 11 November 2010 jam 12:59
Semula kita belajar melakukan hal-hal sederhana.
Tak lebih dari satu tambah satu sama dengan dua.
Ketika soal-soal itu semakin terasa mudah, kita coba kerjakan yang sulit.
Kita rambah puluhan, ratusan, perkalian juga pembagian.
Kita namai itu sebagai tantangan.
Tak lama tantangan kehilangan daya tariknya juga.
Maka, kita kepalkan tangan untuk menaklukkan sesuatu yang rumit, besar, dantak mudah ditundukkan.
Sebuah soal pun dijawab oleh berlembar-lembar perhitungan hingga nyaris takdikenali lagi mana angka mana tanda baca.

Tapi segera saja, kejelimetan itu membosankan.
Tahukah anda apa akhir dari permainan ini?
Yaitu, ketika kita mulai meringkas jawaban.
Memendekkan pola perhitungan
.Memangkas baris-baris pembuktian.
Di perjalanan ini kita seolah berbalik ke titik semula : kesederhanaan.
Tak ada yang mengalahkan pesona kesederhanaan.
Kita boleh kumpulkan apa saja dalam hidup ini, namun pada perhentian, kita kembali dengan tangan yang sederhana dan meninggalkan semua kerumitan jauh di belakang.

Senin, 08 November 2010

Seperti Kemarau yang Menanti Hujan


Seperti kemarau yang menanti hujan
Kutunggu kabarmu yang masih diam
Kujaga apapun tentangmu tanpa tanya
Apakah engkau baik-baik saja?
Seperti tanah tandus yang tersenyum karena deras merebas
Aku hanya bisa mengucap salam dengan doa
Agar kau tak pernah kurang
Selalu tersenyum karena bahagia menjelang, untukmu…

Senin, 01 November 2010

Akulah Pemimpi

oleh Emput Uput pada 08 Oktober 2010 jam 17:59


Akulah pemimpi itu
Aku selalu bermimpi untuk hidupku
Untuk duniaku

Mimpi mungkin bagimu adalah bohong
Tapi bagiku
Dari mimpi itu aku akan terus mengejar takdirku
Untuk mengejar asa dan harapku
Meski semua belum nyata, tapi setidaknya aku pernah bermimpi
Daripada tidak sama sekali

Mimpi adalah harapan
dan harapku adalah mimpiku
jika kita mampu bermimpi untuk diri kita, maka kita akan mampu bermimpi untuk dunia!
Tidak hanya sekedar mimpi, tapi ada langkah yang pasti

Selasa, 19 Oktober 2010

AKU TAK INGIN PAGI INI DATANG !!

oleh Uput Emput pada 18 Oktober 2010 jam 6:50


Lunglai ku melangkah pagi ini

tak ada sepatah kata pun yg kuucapkan
semua kata tertahan di tenggorokan
menyeruak, memberontak keluar dalam bentuk bulir yang membendung di mataku

dadaku sesak
selalu ku tak mampu melawan semua ini

argh!
anak cengeng cibirku pada diri sendiri

AKU TAK INGIN PAGI INI DATANG !!

sebab aku harus pergi meninggalkanmu kembali

Rabu, 15 September 2010

aku, Bandung dan ketika disana :D

21 tahun lalu ketika lahir di kota kembang ini, sudah tidak ada kembangnya aku rasa tepatnya di RS Hasan Sadikin itu. 16 Juni 1989 dengan berat 2800 gram. Di besarkan oleh bu Aisyah yang tangguh luar biasa itu. Umur 4 tahun menangis gogoakan minta di masukin sekolah teka al ikhlas, karena gada lagi teman sebaya di kampung. Semuanya dengan bangga saling nyamper tiap pagi untuk sekolah di teka yang satu-satunya dulu ada di kampung itu. Bu Aisyah pun luluh, mendaftarkan aku ke teka tujuan. Dan jadilah mulai hari itu aku sekolah teka sebagai anak bawang, dan tanpa seragam.

Setaun berlalu, aku berhasil di teka dan di wisuda. Melanjutkan ke sekolah yang mengharuskan pake seragam putih merah. ya esde ! disini juga tempat bu Aisyah mencari uang untuk menghidupiku. 6 tahun kuhabiskan disini, SDN Ciburial. Masa esde dilewati biasa saja, tak seperti temanku yang mungkin sangat berwarna karena disinilah mereka mulai mengenal cinta monyet. argh ! kenapa aku ga ngalamin itu ya ? mungkin para pemuda jaman esde itu enggan mendekatiku karena aku anak ingusan ... yeah meler mulu sih hahahaaa

Tahun 2000/2001 aku berhasil menembus sekolah nomer satu di daerahku, halah ... SMPN 1 Lembang yang waktu aku jaman sekola dulu namanya masi SLTPN 1 Lembang. Berhasil menduduki rengking tiga besar selama disini membuat bu Aisyah percaya kalo aku pinter, hahahaa ... hemm belum ada tanda-tanda ketemu cinta monyet ituh ! huh, ada kelainan kah dalam diriku ?

Setelah tiga tahun, pindah sekolah deh .... ke SMA Negeri 1 Lembang, bangga juga pake putih abu yang selama semester pertama itu bajunya masi kegedean, padahal temen" yang lain pada saingan pakecil-kecil baju, ampe ada yang make baju punya adenya kayanya heeee. Ya, aku culun (ampe sekarang) :)). Mulai kenalan ama inong yang dari bogor itu dan akhirnya jadi sobat seperjuangan kemana pun. Naaaaaa akirnya disini adrenalin aku mulai maen. Ngecengin kaka kelas yang item tapi manis. Kang Wira namanya, eksis di OSIS. tapi karena aku culun dan bukan siapa-siapa, kenalan aja kaga HHA ! masa ini masa emas ... mengukir prestasi mengembangkan diri !
seneng banget jadi atlit karate yang bikin aku jadi rada eksis kiwkiwkiwkiwwwww :***, ngerasain ikut lomba karya ilmiah, jadi kaka kelas, puas ngecengin kaka dan ade kelas, merasa eksklusif karena punya basecamp karate yang tiap saat bisa ditongkrongin ... hemm beskem nya strategis, plot tempat ngeceng yang sangat pas !, tempat ngumpet saat gamau upacara bendera senin pagi itu .... :p
Tahun terakhir di sekola ini disibukkan dengan UN yang menguras pikiran, sok sibuk daftar spmb yang sampe hari H harus dikumpulin belum juga aku isi jurusan mana yang harus dipilih.

TAHUN 2006 ....
di umur 17 ini, mulai mengepakkan sayap terbang ke langit luas merasa jaya di udara. Di terima di UPI, kampus yang selalu membanggakan dirinya sebagai Universitas Pelopor dan Unggul. Pendidikan Geografi 2006. Mulai mengenal peta rupabumi, kertas kalkir dan rapido yang bagiku harganya mahal itu. Tapi demi agar aku merasa sama dengan teman-teman yang lain, bu Aisyah tetap membelikanku rapido lengkap dengan tabung peta itu yang menurutku lebih mirip bazoka. Terbiasa mengeluarkan duit lebih sering demi belajar di luar lapangan, praktikum namanya. Jayagiri untuk metklim, Gua Pawon untuk geologi, Puncak Bogor untuk geografi tanah, Citarum untuk hidrologi, Ceremai majalengka untuk MPG, Galunggung untuk mitigasi bencana, yang tak terlupakan Pameungpeuk Garut (entah berapa kali kami kesini ampe mengutuk yang namanya Garut saking bosennya kami kesini), Garut-Ciamis-Cilacap-Pelabuhan Ratu untuk KKL dan masih banyak tempat-tempat lain yang menjadi tempat praktikum kami.
Ngerasain yang namanya cinta lokasi ampe akhirnya ngalamin juga pacaran sama anak satu jurusan. Punya geng yang anggotanya cewe semua sampe punya jaket bareng warna coklat 'Glinnie' hehehee. Ngerasain jadi anak kost ketika KKN di Cimahi sana dan ngerasain kejamnya jalanan ketika PLP di SMAN 22 bandung yang amat sangat jauh dari rumah itu. Berangkat jam setengah lima pagi nyampe rumah jam lima sore, begitu terus selama tiga bulan fuhh.
Mulai wara-wiri ga jelas dan lebih sering muterin kota Bandung ketika bareng Dwi sama-sama dibikin stres sama yang namanya SKRIPSI .... hormatku untukmu ! hahahaaa dan berakhir tanggal 3 Agustus 2010 ketika untuk terakhir kalinya menginjakkan kaki di gymnasium sebagai mahasiswa. Aku wisuda !

Bandung dan semuanya ....
uda ngasih kenangan yang gakan pernah terlupakan, makasi untuk semuanya
tak ada kata yang tepat untuk ngungkapin semuanya :)

Sekarang, aku pergi. Bukan tak ada rasa terima kasihku pada kota yang uda membesarkanku. Tapi demi sebuah harapan, cita dan keinginan orang tua yang tak bisa aku tolak untuk melanjutkan kehidupan episode selanjutnya di Pandeglang .... baiklah, sekarang aku berjalan ke barat :(

Kamis, 09 September 2010

remembering u

"jika nanti kau bersama yang lain ... kuharap kau tak membawanya ke tempat ini, karena ini adalah tempatku !! silakan saja kau cari tempat untuk kalian sendiri nanti ... "

aku mengerti kenapa dulu kau berkata seperti itu kepadaku
ya ..
tempat itu adalah tempatmu
tempat yang indah itu
sepi
tenang
sejuk
dan tempat itu adalah tempat untukmu berkeluh kesah tentang semuanya
pernah suatu kali kau menceritakan semuanya kepadaku
semuanya ...

tersanjung aku menerima perlakuan itu
karena kau mengatakan akulah orang pertama yang yang dekat denganmu yang mempunyai jabatan sebagai pacarmu
yang kau ceritakan semuanya tentangmu
terima kasih karena kau pernah mempercayaiku

lima bulan yang tak pernah ada cela sedikit pun
lima bulan yang datar, damai, tentram
lima bulan yang membuat kita merasa menjadi seleb di sekitar
tempat yang indah itu, yang pernah kau kenalkan padaku
perempuan pertama yang kau bawa kesitu ... :)

aku rindu tempat itu
tapi rasanya pasti berbeda jika aku kesana tanpamu
aku sudah berjanji padamu tak kan mengajak orang lain kesana
tempat itu sudah di hak paten olehmu
jadi kapan aku bisa kesana lagi ?
jika sekarang saja aku sudah tak pernah melihat wajahmu ..
pjflagikangenmisterx 07082010 5:25 PM

Senin, 09 Agustus 2010

PAPANDAYAN, GARUT!!



WOW PAPANDAYAN !!!


yea! it's me :)
Sebenarnya keinginan untuk naik gunung selalu ada di hatiku. Tapi kesempatan tersebut selalu tidak berjodoh denganku, pernah aku dan teman-teman merencanakan untuk mendaki Semeru, gunung yang katanya tertinggi di Pulau Jawa itu. Rencana yang sudah sangat matang direncanakan dengan teman-teman di akhir perkuliahan. Impian itu pun harus kandas karena berbagai hal (baca : Impian Yang Hilang-Mahameru http://www.facebook.com/notes/putri-jennia-fasa/impian-yang-hilang-mahameru/482327818985). Bukannya kami sok ingin mendaki Semeru yang mungkin akan sulit untuk pendaki pemula seperti kami. Tapi demi sebuah impian, tekad, kebersamaan dan hal yang menakjubkan yang tak akan bisa dibeli oleh apapun yang akan kami temukan di perjalanan nanti dan di atas sana.
Tapi kepahitan karena kegagalan rencana pun harus kami terima. Ikhlas ...

terminal kalapa
Pembicaraan tentang Semeru sebenarnya tidak pernah kami tutup, tetapi jika terus mengingat gagalnya kami berangkat, rasa sakit hati dan kecewa selalu datang. Dari situ, kami berusaha mengalihkan perhatian lain, mengepakkan sayap pertemanan kepada teman pendaki dimana pun berada. Pernah juga aku ingin nekat berangkat mendaki Semeru dengan teman yang baru dikenal lewat situs fesbuk. Tapi kuurungkan niat setelah entah berapa malam bertempur dengan hati dan fikiranku. Yah, jangan terlalu dipaksakan, mungkin memang belum waktunya aku kesana.


Keadaan seperti itu, ingin sekali aku pergi. Kemanapun aku mau. Seorang sahabat tiba-tiba mengajak ikut Ekspedisi Papandayan. Entah darimana aku tak tau dia mendapat berita tentang Papandayan, tak apalah aku percaya saja sama dia. Singkat cerita, aku, abie, uji dan mbak fenti pasukan Semeru yang gagal akhirnya ikut acara Ekspedisi Papandayan yang belakangan aku tau ini acaranya K.P.F.A (Komunitas Penjelajah dan Fotografer Alam) itu.


Hari Pertama
Kamis, 29 Juli 2010. Berangkat dari Kampus UPI tercinta di Jl. Setiabudhi tepatnya dari kosan abie dan uji yang kini telah kuanggap sebagai sahabat sekitar habis dzuhur. Setelah packing paginya. Berangkat dari terminal Ledeng ke terminal Kalapa dengan susah payah karena berat beban yang ada di punggung ternyata menyaingi berat badanku sendiri. hmpf ... Di angkot, para penumpang melihat aneh ke arah kami, sesekali melihat kami dilanjutkan melihat tas kerir kami yang memang audzubilah tinggi dan besar. Haha biarlah ...



Sampai terminal Kalapa sekitar pukul 14.00 WIB, seingatku .. Langsung mencari bis tujuan Majalaya, dapat bis yang masih kosong melompong, kami langsung berburu tempat duduk di belakang agar leluasa meletakkan barang bawaan kami. Baru kali ini aku naik bis jurusan Majalaya, murah sekali, ongkosnya cuma Rp 4000 saja. He ... tapi belakangan aku tau ni bis memang banyak digunakan oleh para pedagang yang bawaannya pada bejibun, jadi ga heran deh kalo lama kelamaan bis ini sangat penuh sesak. Sekali lagi, biarlah kami dalam keadaan seperti itu, pengalaman.


Sore hari baru kami sampai alun-alun Majalaya, dijemput oleh seorang teman dari K.P.F.A. Setelah itu langsung naik angkot ke daerah Paseh. Tiba di tempat yang mereka sebut sekre atau talaga, sekitar pukul 17.30 WIB sudah ada beberapa orang di sana, ya ... cukup welcome lah ... :)


menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda


malam harinya makin banyak orang yang datang ke sekre, nginep disitu karena pagi buta abis solat subuh rencananya kami akan langsung mulai perjalanan. Sayangnya sang ketua gabisa ikut dari hari pertama karena masalah pekerjaan.




Hari Kedua
Jum'at, 30 Juli 2010. Setelah solat subuh, tas kerir dan semua barang bawaan langsung dinaikkan ke atas mobil bak terbuka. Setelah berdo'a dan sedikit foto bersama kami langsung berangkat. Majalaya menuju Cibeureum. Disini kami mulai mengenal satu sama lain. Ada a momon anak Unikom itu yang kocak dan selalu bangga ketika menyebutkan namanya 'Herman Apriandani', ada Ape yang juga kocak, ada Bute yang awalnya cuma diem-diem aja, ada mang Ade yang ya ampuuuuuuun bahagia banget deh kalo denger suara dia saking ga pernah ngomong dan ada Sapii yang entahlah siapa nama aslinya. Pembicaraan yang penting ga penting kami lakoni. Melihat pemandangan alam subuh di Majalaya asik juga, ada gunung rakutak yang menjadi kebanggan warga Majalaya terutama mereka anak K.P.F.A yang jadi tuan rumah kami dan pembicaraan tentang Danau Ciarus yang katanya indah banget sampe aku sendiri penasaran banget pengen kesana.


Sampai di Cibeureum kami langsung menurunkan barang-barang bawaan kami. Cibeureum adalah checkpoint awal sebelum naik ke Papandayan versi Majalaya. hehehe ...
Kami langsung berjalan. Melewati perkebunan teh yang sangat amat luas. Melewati jalan berbatu yang tadinya aspal, rusak karena mobil yang melewati jalan itu adalah truk-truk besar yang mengangkut hasil teh dan mungkin para pekerja. Melewati desa pertama ... lapar ... oh iya, tadi pagi sejak berangkat kami memang belum makan apa-apa. Di perjalanan yang sangat panas itu dan jauh sekali akhirnya kami menemukan sebuah warung. Kami memutuskan untuk beristirahat dulu, ada nasi !! aku, mba, uji dan abi langsung membeli nasi. Sementara yang lain hanya membeli roko dan kopi, wow!!! kuat sekali, kata Ape, dia lebih kuat nahan lapar daripada nahan ga ngroko ato ngopi. Ya sudahlah .. itu pilihan hehehe


Setelah cukup beristirahat, kami meneruskan kembali perjalanan. Perjalanan yang sangat panjang ... ada mobil truk lewat, kami langsung memberhentikan dan minta izin ikut. Mujur !! kami semua naik truk, kami ikut sampai arah truk dan arah perjalanan kami sudah tak sejalan ... kami turun dan tak lupa berterima kasih. Kami meneruskan perjalanan dengan trek yang sama, jalan berbatu dan sejauh mata memandang hanya hamparan perkebunan teh saja dan tentunya di bawah terik matahari yang sangat menyengat.
Di persimpangan jalan, mereka anak laki-laki menentukan arah gunung papandayan. haha lucu disini, mereka berdebat tentang arah dan letak gunung papandayan. Ternyata belum ada seorang pun yang pernah mencoba melewati trek ini. Sudah beberapa orang kami tanyai, dan jawaban mereka pun berbeda-beda tentang letak gunung papandayan ... dan itu membuat kami semakin bingung saja. Karena waktu bersamaan dengan waktu solat Jum'at, akhirnya kita memutuskan untuk beristirahat dulu. Oh iya, ini sudah berada di desa kedua yaitu desa terakhir sebelum naik Papandayan. Sambil membicarakan dimana letak papandayan, sebagian besar dari kami ketiduran di pinggir jalan. Cukup lama kami beristirahat disini ... satu jam lebih mungkin. Rasa enggan meneruskan perjalanan sempat menggelitik. Karena panas sangat terik dan kepastian arah tak tentu, sempat membuatku merasa malas. tapi tidak !! aku langsung menepis perasaan itu. Tak terasa aku juga ikut tertidur di pinggir jalan itu ...




Kami dikejutkan oleh teman-teman yang tidak tidur membangunkan kami untuk meneruskan perjalanan karena mendapat tumpangan truk yang baru saja lewat. Alhamdulillah, dengan nyawa yang masih belum terkumpul semuanya secepat kilat kami langsung naik ke atas truk. Di atas truk, di sana sudah ada beberapa bapak-bapak yang mungkin juga ikut numpang seperti kami, dan ada beberapa anak sekolah berseragam putih biru. Woww !!!! sejauh itu mereka harus menempuh perjalanan sekolah, dengan trek jalan berbatu tajam. Sekolah yang jauh dari desa tempat mereka tinggal, tak ada angkutan umum pula. Jika mujur saja mereka mendapat tumpangan truk, jika tidak ???!! wah mereka harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh itu. Salut !!! jadi inget mama, kalo tau mama pasti akan bilang bahwa orang-orang seperti itulah yang biasanya berhasil, mereka yang punya semangat besar dan pantang menyerah .... sampai hafal aku sama kata-katanya mama. Lumayan jauh kami mendapat tumpangan, sampai perempatan hampir ujung desa. Bisa dibayangkan kalo kita tak mendapat tumpangan dan masih harus berjalan kaki di tengah terik matahari, mungkin sampai tengah hari kami belum sampai di ujung desa ini.


Kami turun dari truk dan sekali lagi mengucapkan terima kasih. Ada mesjid disitu, aku dan mba meminta izin solat dulu dan yang lainnya beristirahat di warung terakhir sebelum mendaki.


Setelah cukup istirahat, kami mulai meneruskan perjalanan. Dari sini kami tak menemukan trek jalan berbatu tajam yang bisa dilewati truk-truk itu. Kami melewati tea walk atau jalan di tengah perkebunan teh. Mengasyikan rasanya ... mulai memasuki trek sempit, terjal dan licin mungkin disini semalam hujan. Kami semakin semangat melakukan perjalanan. Sekitar pukul 15.00 WIB kami mulai memasuki kebun sayuran milik warga setempat yang sudah berada di ketinggian. Di sini kami memutuskan untuk istirahat sebentar, sedikit foto-foto ala penulis kalo katanya a momon. agak waspada di sini karena banyak anjing penjaga yang menggonggong yang membuatku terpaksa selalu mencari pegangan, pada siapa pun itu. Setelah sekitar setengah jam beristirahat, kami meneruskan perjalanan. Masih melewati kebun sayuran dan kembali memasuki perkebunan teh yang semakin agak terjal. Cukup lama kami berjalan sampai akhirnya keluar dari jalur itu dan masuk jalur setapak (jalan motor) yang berbatu. Menyusuri terus jalan itu, aku ingat di sini aku jalan berdua dengan mba fenti saja menyusul Ape dan a momon yang sudah jauh di depan sedangkan yang lainnya pun masih jauh di belakang. Hening ketika melewati jalan itu berdua saja dengan mba. Kabut tipis mulai turun dan bau belerang mulai tercium. Yeah!! sedikit lagi sampai batinku berucap. Semakin semangat saja, apalagi di sepanjang jalan itu aku bertemu dengan bunga edelweis yang kata kebanyakan orang bunga abadi itu. Bagus .. dan baru pertama kali ini aku bertemu dengan wujud asli di pohonnya .. hehheee
Langkahku dan mba fenti semakin cepat saja, dari kejauhan tampak bentuk tubuh Ape dan a momon melambai-lambai sambil memberi semangat yang entah kalimat apa yang mereka ucapkan, masih jauh sih ... hehe. Dan ketika aku dan mba fenti sampai, Ape langsung memberi salam, "selamat anda sudah sampai" katanya dan kami langsung menjatuhkan tas kerir ke rerumputan. fiuhhh ... lumayan cape ... Woww sampai ya ?? seneng deh, langsung aku duduk menanti teman-teman yang masih di belakang. Hari sudah sore sekitar pukul 17.00 WIB mungkin, dan matahari sore hampir terbenam di barat dengan indahnya. Lukisan yang sempurna. Teman-teman kami sampai. Ini namanya Tegal Alun ..... tidak ingin melewatkan keindahan ini, kami langsung saja foto-foto dengan berbagai gaya, mumpung mataharinya belum terbenam, dan memang hasilnya pun bagus, alami sekali.


Setelah cukup berfoto-foto, karena hari mulai sore kami bergegas mencari tempat ngecamp. Dari Tegal Alun, berjalan sedikit agak ke dalam kami dapat tempat ngecamp yang cukup luas. Persis di bibir tebing kawah. Subhanallah ..... dari sini kita bisa melihat jelas lukisan alam dengan sempurna. Indah sekali ... Kawahnya terlihat bagus dan jelas, gunung Cikurai pun terlihat dari tempat ini. Ga nyesel deh ikut kemping :)) Tadinya mau ngecamp di pondok salada, tapi karena ada yang bilang banyak sekali ulat di sana dan teman-teman kami ada yang takut ato geli mungkin sama ulat, gak jadi deh di pondok salada. Tapi, memang pemandangan yang disuguhkan lebih bagus di tempat ini daripada di pondok salada. Kalau di pondok salada, kita hanya bisa melihat tebing puncak tetapi kelebihan pondok salada, di sana banyak sekali pohon-pohon edelweis yang kalo kita liat pasti tangan geli untuk ga metik ! hehehe tapi ga boleh ah ...


Kami mendirikan tenda di sini, setelah itu juru masak kami yang baik sekali, mang ade dan ape langsung menjalankan tugasnya. Nasi, ikan sarden dan mie terasa enak sekali di makan bersama di atas ketinggian papandayan ini. Setelah makan, karena kecapaian dan agak sedikit hujan, kami langsung masuk tenda, aku ngantuk dan seperti biasa tidur duluan deh :p, aku terbangun jam 1 malam ternyata belum pake sleeping bag, pantes kerasa banget dinginnya .. di luar hujan, kedengeran gemericik airnya. Di kegelapan tenda, aku meraba mencari sleeping bag, dapat !! dan aku pun kembali tidur


mang ade






....




Hari Ketiga
Sabtu, 31 Juli 2010. Kami ga liat sunrise pagi ini, kesiangan kami bangun. Ketika keluar dari tenda, gila .. kabutnya juga tebal. Sejauh mata memandang ke bawah hanya ada warna putih menutupi. tak ada yang lain ... bekas hujan semalam membuat pagi ini terasa sangat dingin. Aku liat tenda kami yang basah, ayolah matahari cepat muncul ......
ku lihat mang ade, pake celana pendek ga pake sendal pula !! hebat .... kuatan ih .. udah sibuk sama kompor, nesting dan bahan makanan yang siap diolah. Ketika keluar tenda, Ape langsung menyodorkan segelas susu energen panas. Wah baik sekali orang-orang ini, padahal baru kemarin saja kami kenal. Baik, rajin menolong dan menghargai kami para perempuan. Jadi inget waktu kemaren di perjalanan, tas kerirku yang tinggi besar dibawakan sama Bute. Sedangkan aku, dibiarkan hanya membawa tas daypack saja, tas kerir abie juga yang super tinggi besar dan berat itu dibawakan sama Ape .. terima kasih ya, kalian teman-teman yang baik dan bertanggung jawab :p


Jadi inget perkataan seorang teman, "kalo ingin mengetahui teman sejati , ajaklah dia mendaki gunung. Karena disana semua ego akan muncul, sehingga apa yang dilakukan benar-benar keluar dari dalam hati. Disana akan tampak siapa yang akan meninggalkan ketika susah, dan akan tampak siapa yang akan selalu mendukung dan menjaga. Tak ada kepura-puraan. Siapa sebenarnya dia untuk kamu, akan tampak disana. Uda bisa jamin itu.”
Dan dalam perjalanan ini, tak sedikitpun kutemui ada egoisme. Semua saling melindungi, menjaga dan mendukung. Aku benar-benar bersyukur pernah melakukan perjalanan bersama mereka semua.




Setelah minum energen yang dikasih Ape, aku, mba dan yang lain beranjak hendak mencari air dan bersih-bersih seperlunya. Pagi itu, hanya mengobrol dan melihat pemandangan berharap awan cepat tersibak dan Cikurai pun muncul ... ah belum beruntung, kabut lebih kuat menguasai. Sekitar pukul 10.00 WIB kami turun ke kawah papandayan. Melewati trek turunan terjal ... tak lupa tas kerir untuk aksesoris foto-foto kami untuk bergaya seperti penulis katanya Herman Apriandani. Di sepanjang perjalanan, banyak kami bertemu dengan pendaki lain yang baru naik lewat jalur Kec. Cisurupan Garut. Banyak sekali, hemm ... ini malam minggu, lagi pada weekend-an. Saling menyapa walau ga kenal, itulah para pendaki ... Di gunung, merasa senasib sepenanggungan dan satu tujuan.
Subhanallah .... hanya kata itu yang bisa terucap di batinku. Indah sekali melihat kawah papandayan dari dekat, langsung hanya beberapa meter di depan mata kami. Kawah yang terus mengeluarkan asap putih tak hentinya, belerang yang meletup dan berkerak di bibir kawah, berwarna hijau seperti menyala saja. Merinding aku membayangkan kalau berada di dalamnya .. hahahaa eits ah astagfirullohaladzim ..


Cukup lama kami berada di sini, kegiatan utama yang dilakukan adalah BERFOTO. ya, kami tak ingin melewatkan momen ini. K.P.F.A dan GEO. Dingin sekali berada di sini, walau matahari sudah datang. Setelah di rasa cukup kami pulang ke kemah. Kembali melewati trek yang tadi turun terjal, kini jadi naik terjal. Tapi mengasyikkan sekali ...
Sampai di kemah, kami langsung makan sajian yang udah dihidangkan oleh mang ade. Mang ade ga ikut turun ke bawah soalnya, sekali lagi baik sekali mang ade ini. ga bosen deh mujinya juga heheheee ... masakannya enak banget mang ! Setelah makan, selanjutnya kami hanya mengobrol dan membicarakan gunung-gunung di Jawa Barat, dan keinginan-keinginan kami untuk mendaki ke tempat-tempat itu, baru kenal dengan anak-anak K.P.F.A ini tapi berasa udah kenal lama sekali. Sambil melihat pemandangan dari atas, dan kali ini mujur ! Cikurai terlihat .. bagus :)


malam tiba, langit papandayan sangat cerah, tidak ada awan dan bulan bercahaya kekuningan yang hampir sempurna. Dan bintang-bintang itu ... Subhanallah !! Milyaran jumlahnya, seluas mata memandang langit, hanya ada bintang-bintang yang indah di sana. Sambil berusaha menyalakan api unggun, obrolan yang ringan dan hangat mengalir begitu saja, membuat kami merasa menjadi satu keluarga. Tak lama, kami mendapat SMS kalau sang ketua, a dian sudah sampai di kawah. yeah !! papandayan, di atas gunung ini kita masih mendapatkan sinyal henpon, keren sekali !! bahkan uji aja sering apdet status fesbuknya ... heuu. Maka segera saja dua orang dari kami menjemput a dian dan ruli di bawah sana.


Setelah semuanya berkumpul, melingkari api unggun kembali mengobrol, suasana menjadi semakin hangat ... (panas malah gara-gara api unggun hee ..) sampai larut malam kami seperti itu, hampir pagi malah. Mataku dirasa sangat berat, ngantuuuuuuk banget dan seperti biasa aku beranjak masuk ke dalam tenda lebih dulu hee ...




Hari Keempat
Minggu, 1 Agustus 2010. Pagi-pagi kami sudah kembali ke plot tempat melihat pemandangan sempurna dari atas. Kawah dan Cikurai terlihat jelas. Entah darimana, a dian dan yang lainnya menghampiri dan membawa setangkai edelweis untuk kami. Aduh, ya Allah maaf ya kami petik edelweis nya ... :) sembunyi-sembunyi kami menyimpan edelweis, takut ketauan sama ranger !! Setelah dirasa cukup, kami main ke pondok salada yang terletak agak ke atas dari kemah kami. treknya biasa tapi licin, banyak saluran air di sini. Para pendaki yang kami temui kemarin, banyak yang berkemah di sini. Woww, pondok salada adalah surganya edelweis !!! banyak sekali pohon edelweis disini, langsung saja kami beraksi, jepret sana jepret sini berbagai gaya dicoba ... indah, disini pemandangan yang terlihat hanya tebing puncak. Cukup lama juga kami berada di sini .... Karena semakin lama panas matahari makin tak bisa di ajak kompromi, kami memutuskan untuk kembali ke kemah setelah sebelumnya menunggu teman-teman laki-laki yang mandi di bawah sana. Tiba di kemah, mang ade sudah menyiapkan makanan terakhir kami sebelum pulang. Makasih mang ade atas pengertiannya .. :)


Setelah makan, kami berkemas membereskan tenda, packing ulang, bersiap untuk pulang. Karena ada kepentingan lain dan mendesak, uji dan abie tidak bisa pulang bersama dengan kami. Mereka pulang melalui jalur Cisurupan Garut, teman-teman K.P.F.A yang merasa bertanggung jawab sudah membawa kami, tidak membiarkan begitu saja uji dan abie pulang melewati jalur berbeda. Setelah pembicaraan yang panjang dan alot dengan sedikit argumen uji abie vs K.P.F.A, akhirnya uji dan abie bisa pulang melewati jalur berbeda tetapi di temani salah seorang teman K.P.F.A yang lain. Ini yang menjadi perhatianku, teman-teman K.P.F.A ini sangat bertanggung jawab dan memperhatikan hal terkecil dari kami. terima kasih ... :)


Menjelang tengah hari, kami meninggalkan kemah dan mulai menapaki jalan pulang. Kembali melewati trek pemberangkatan. Ternyata perjalanan pulang, tak semulus ketika pemberangkatan ... Dari mulai turun gunung kami tidak menemukan truk yang bisa ditumpangi. Alhasil, kami terus berjalan kaki. Garut - Cibeureum .... dari tengah hari sampai jam 10 malam kami baru sampai di Majalaya. hmpf ... alhamdulillah Ya allah kaki saya masih terpasang benar pada tempatnya.


terima kasih teman-teman
terima kasih teman-teman K.P.F.A atas kebersamaannya dan kekeluargaannya, moga lain waktu kita bisa naik bareng lagi


Papandayan akhir Juli menjelang Agustus, sebuah perjalanan yang awalnya kuanggap sebagai pelarian ... tapi sekarang tidak sama sekali !!!! semoga mimpi-mimpi selanjutnya bisa aku wujudkan amin ......


PJF 8 AGUSTUS 2010 15.29 PM

Sabtu, 10 Juli 2010

IMPIAN YANG HILANG (MAHAMERU)

Mahameru
kecewa
hancur
sakit hati
impian yang hilang
malu
putus asa
egois
nyesek
marah
marah
marah

semuanya campur jadi satu
ketika harapan dan impian itu hilang
pupus sudah semuanya

"temen-temen .. jadi saya udah keterima di GO, ngajarnya tuh mulai tahun ajaran baru sama dengan sekolahan .. jadi gimana rencana kita?"

semuanya diem
nunu, orang yang kami anggap 'rada leader ternyata menyatakan berhalangan. gatau apa yang ada di pikiran masing-masing. Rencana keberangkatan ke mahameru bentrok dengan tahun ajaran baru. Semua di luar rencana. Rasanya, ga mungkin juga kami pergi tanpa nunu, walaupun ada ilyas yang badannya lebih gede (anak menwa pula), opik ato ganjar. Tetap saja kalo salah satu ada yang ga ikut rasanya beda. Berat banget, sumpah!!!! nyesek rasanya, gimana engga!

mimpi ini udah ada sejak lama di sini (hati)
mimpi yang ditanamkan oleh seorang sahabat
mimpi yang membuat semuanya terasa bersemangat
mimpi yang memotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi
mimpi yang mengobati rasa sakit hati yang tak terperi
mimpi yang mengajarkanku perlahan untuk belajar ikhlas
mimpi yang lebih mengeratkan persahabatan
mimpi yang membuat aku merasa ingin menjadi orang yang lebih baik dari sekarang

mimpi kebersamaan di akhir perkuliahan bersama para sahabat tersayang, bukan berarti kami jarang bersama, sering banget kami ngelakuin hal-hal yang penting sampe ga penting bersama kemana-mana, tapi untuk terakhir ini sebelum kami sibuk dengan urusan masing-masing nantinya .. kami ingin kembali menyapa alam. hal yang udah lama ga kita lakuin semenjak mata kuliah yang pake praktikum ke lapangan beres semua di kontrak. Ya, kecintaan sama alam dateng gitu aja, ditambah jurusan geografi yang berkenaan langsung sama alam.


aku masih inget ketika salah satu sahabat mulai bicara tentang mahameru, waktu itu aku biasa aja. tapi setelah mendengar gimana dia cerita, gimana bersemangatnya dia, gimana dia hafal semua seluk beluk dan nama-nama tempat di sana dan .. gimana inginnya dia pergi kesana!!! sangat ingin .... aku mulai penasaran.
mulai deh aku cari-cari tau tentang mahameru
searching,donlot semua hal yang berbau mahameru
Soe Hok Gie pun aku mulai suka, mahasiswa yang meninggal di mahameru.
sampai suatu waktu, playlist di winamp aku cuma muterin satu lagu, mahameru-nya Dewa 19 !!! seharian penuh hahahahahaaaa
buku 5cm yang ditenteng kemana-mana, ngapalin kata-kata bagus yang ada didalemnya ampe hafal
dan nemu blognya adhi kurniawan yang diterbitin bang dhonny langsung yang sumpah deh, ceritanya adhi keren banget, aku yang bacanya aja berasa ngalamin sendiri ... tengs ya mas adhi .. :)
keinginan untuk mendaki mahameru kian hari kian memuncak, menggebu-gebu banget pokonya. aku lupa sama semuanya, sakit hati karena seseorang yang ninggalin luka menganga yang gede banget!! aku lupa ama sakit hati itu, heuu hebat banget mahameru
pokonya aku makin semangat sama semuanya
tiap hari apdet statusnya tentang mahameru, sampe ucapan terima kasih di skripsi, mahameru pun ikut serta
gila kalo kata sepupuku mah ... hahahahaaa

***

akhirnya dengan berat hati, kami mulai menyusun ulang rencana. Yang tadinya kami mau ke mahameru dari tanggal 9-15 Juli berubah.
Nunu yang akan mulai mengajar tanggal 12 jelas ga bisa jika ikut rencana semula, dan kami pun ga rela.
agar semua pihak tak ada yang kecewa (walaupun sebenarnya aku sangat sangat sangat kecewa), perjalanan tetap akan dilaksanakan tetapi hanya 3 hari dan tempat pun dialihkan menuju gunung bromo, tapi kami 4 perempuan yang ikut (aku,dwi,abi,uji) ngotot gamau seperti itu. kami ingin kemping bukan wisata seperti itu. gamau tidur di penginapan!!! mereka anak laki-laki akhirnya menyanggupi, naik ke bromo pake jalur treking dan aku tau disitu nunu merasa bersalah banget pada kami anak perempuan, harapan yang sangat menggebu-gebu hancur seketika. Impian yang hilang !!!!
nunu menawarkan sekalian kita nge-camp di pananjakan aja katanya. aku ga gitu tau tentang pananjakan, tapi katanya bagus banget kita bisa liat bromo dan sunrisenya dari atas. ya okelah yang penting kemping dan keluar dari jawa barat!!
(tapi tetep aja nyesek kalo inget mahameru lagi)
gimana ga nyesek, semuanya uda di rencanain, dipersiapin mateng banget. dari mulai peralatan, biaya, fisik ..... argh semua deh tinggal berangkat aja sampai revisi skripsi aku dan dwi slese paling telat tanggal 8juli.

mulai deh rencana ulang menuju bromo
peralatan, biaya dan lainnya mulai dicatet ulang ama dwi (juru catet kita yang paling rajin tiada tara).
"gapapa ya rada mahal dikit ...."
semua setuju.

sebenernya, di sini uji dan abi belum minta izin pada orang tua mereka (dari waktu rencana ke mahameru). kalo aku,dwi dan yang lainnya alhamdulillah uda dapet izin asalkan kewajiban kami uda selese yaitu lulus kuliah heuuuu. abi dan uji memang belum selese, ampe sekarang mereka masih nyusun skripsi. proses minta izin mama, duuuuuuuuuuh lamaaaaaaaaaaaa banget, ada kali sebulan!! sengaja dari jauh hari aku uda minta izin ma mama, selain masalah biaya .... ini naik gunung gituloooohhh (bukan praktikum yang pernah ampe cilacap yang ada dosennya) jauh banget dari rumah, berat pasti mama ngelepasin putri sulungnya yang baru beranjak dewasa pergi sejauh itu .... hahahahahahahaaaa LEBAY!

sejak rencana ke bromo,tiap hari kami bertemu untuk memfiks-kan semuanya. uda tinggal pergi deh tanggal 9 ntar ... aku,dwi,abi,uji,nunu,ilyas,opik, ganjar dan kalo jadi ade firman mau ikut katanya ...

tapi sekali lagi takdir berkata lain ...
malem 5 hari sebelum hari H, ketika buka fesbuk, ada inbox baru, aku buka ternyata disitu abi yang nulis .... send ke aku,dwi,nunu,ilyas,uji,ganjar dan opik

"Dear Teman, kawan, sahabat, saudara, dulur, pemimpi, yang punya tujuan sama ....

Ridho Allah ridho orang tua ..
Saat orang tua tak meridhoi, kita bisa apa ..
Saat kata 'tidak' itu terucap, hilang semua mimpi itu ..

Maaf, aby ga dapet izin ke bromo

Jangan tanya perasaanku saat ini ..!"

deg
entahlah gimana juga perasaanku saat itu

esoknya,
aku mendengar kabar kalo kakek ilyas sakit dan terpaksa ilyas harus pulang ke Kuningan
dan opik ... ternyata dia juga ada panggilan kerja di Depok
ganjar, sibuk mengurusi depresinya dengan mengurung diri di kamar

hmpfh .... gatau apa kata yang tepat untuk melukiskan perasaan kami semua saat itu

... ketika mimpimu yang begitu indah, tak pernah terwujud .... yasudahlah ....

sejak saat itu sampai sekarang lagu Bondan fade2black selalu jadi soundtrack kami
walopun kami bukan orang seperti itu, gampang nyerah ma semuanya, tapi ... entahlah!

tak pernah ada maksud untuk menyerah ataupun putus asa
sedih, marah, tangis, kecewa sudah pasti ada bagi mereka yang benar-benar berharap
Namun jika halangan untuk mencapai mimpi itu datang bertubi-tubi dan tak mampu lagi kita siasati, mungkin belum saatnya kita mewujudkan mimpi itu
ikhlas ....
satu kata yang tepat untuk saat ini
Teruslah menyimpan mimpi itu
tak pernah ada yang salah dengan mimpi indah itu
mungkin suatu saat nanti kita akan dapat mewujudkannya
dengan cara yang lebih indah ...
Hanya Allah Yang Maha Mengetahui
Mungkin inilah yang terbaik untuk kita saat ini
Tetap semangat ...by dwi septiarini

Kamis, 01 Juli 2010

AKU LULUS (alhamdulillah ..)

30 Juni 2010

sengaja aku ga bales dan angkat telpon mama
aku tau mama sangat mengkhawatirkan
khawatir aku kenapa-napa karena setelah keluar dari ruang sidang aku telpon mama dengan suara agak terbata ketakutan berlebih ga lulus karena di ruang sidang bu profesor dan teman-temannya habis menanyaiku dengan pertanyaan yang susah sekali untuk kujawab.

"di mana letak geografinya put? sekilas dari judul saja ini adalah skripsi ilmu tanah, betul ngga?? coba kamu jelaskan apa bedanya geografi pertanian dan geografi tanah!"
satu pertanyaan dari bu profesor itu yang ku ingat yang membuatku sumpah mati gaya!! errrrrrr ...

30 Juni 2010 Pend. Geografi UPI

ditambah suasana teman-teman yang panik ini itu membuat keadaan kurang menentu, heuuu
"gimana .. gimana .. ???" pasti pertanyaan yang muncul dari teman-teman yang menunggu giliran ketika temannya keluar dari ruang sidang. "gatau gatau ah ...." pasti juga jawaban dari mereka yang baru keluar yang akhirnya tetap saja menceritakan pengalamannya ketika disidang.

takut ga lulus
ga kebayang kalo aku sampe ga lulus
gatau gimana bilangnya sama mama
sedihnya mama
malunya aku
kembali ngerjain skripsi
sodara-sodara yang sudah mengharap aku kembali ke kampung sendiri
marahnya aa (pamanku), buat orang satu ini yang selalu membuatku sensitif, selalu membuatku kesal dengan tekanannya(bukan dorongan dan semangat) yang memaksaku untuk segera menyelesaikan skripsi. ugh!!
ngabisin duit mama lagi :'(
semuanya bercampur kaya hantu di pikiran saya ketika keluar dari ruang sidang
argh!

apalagi para dosen penguji mengatakan ada diantara kami yang ga lulus
walopun udah tau pasti selalu dikerjain dulu sebelum diumumkan kelulusan, tetap saja kami merasa dagdigdug bahkan ada yang sampai menangis dulu.. (untuk degdegan kali ini aku menikmatinya setelah sebelumnya ketika sidang aku tidak mendapatkan perasaan degdegan yang berlebih) dan ketika kelulusan diumumkan ternyata kami semua dinyatakan lulus
alhamdulillah .....
peluk-pelukan, cipika cipiki menjadi hal yang biasa dan ada yang sampai sujud di tempat ketika namanya dinyatakan lulus heuu dasar tu anak!

alhamdulillah Ya allah
aku lulus
bayangan buruk tadi yang kaya hantu hilang seketika, yang kutau hanya ada perasaan bangga ketika nanti bilang aku lulus pada mama :)

sebenarnya saat itu juga aku bisa langsung telpon ato sms mama, bilang kalo aku lulus
ato angkat telpon mama yang sedari tadi terus nelponin
tapi aku biarkan saja dulu, aku mau bilang langsung nanti aja di rumah
ga bagus memang membuat mama kuatir, tapi aku mau ngasih kejutan langsungnya buat mama

dengan hati yang uda lumayan lega (belum terlalu lega karena revisi yang bejibun uda menanti), kali ini aku dan dwi (sobat seperjuangan) langsung pulang ke rumah ga nongkrong seperti biasanya dulu
ialah langsung pulang .. mana mau saya nongkrong dengan pakaian blazer lengkap dengan rambut sanggulnya .. hahahahhhhhaaa

ketika buka pintu rumah, mama yang uda duduk di kursi terlihat kaget karena teriakanku yang bilang "MAMAH NENG LULUS !!!!!
saya langsung cium tangan mama, alhamdulillah itu yang ku dengar dari mulut mama, selanjutnya aku hanya melihat mama langsung menghadap jendela membelakangiku ....
aku tau
ada air di sudut mata mama
mata yang berkaca-kaca dibalik kacamata plusnya
tapi aku ga berani liat mama, karena aku pun sedang berusaha menahan diri biar ga nangis
sesak di dada, tapi aku ga boleh nangis!!


ucapan syukur terus keluar dari mulut mama yang membuat dadaku makin sesak
dan seterusnya adalah nasihat-nasihat mama
dan kembali mengungkit masa lalu mama ketika beliau juga mengalami hal yang sama sewaktu jaman kuliahnya (mama paling senang menceritakan masa lalunya yang harus setia kudengarkan).
setelah itu mama sibuk sendiri dengan hape-nya
pasti mengabari semua sodara-sodaraku di banten sana krang kring krang kriiiiing ....

alhamdulillah Ya allah ...

PJF 30 Agustus 2010 20:00 WIB

Kamis, 24 Juni 2010

dreams 'MAHAMERU'

mereka pikir saya gila
mereka pikir imajinasi saya yang sudah melampaui batas
tapi TIDAK !!!!!

ini adalah sebuah mimpi
mimpi yang harus terwujudkan
mimpi yang sudah tidak bisa ditawar lagi untuk diurungkan
mimpi yang sudah merupakan harga mati

mungkin mereka menganggap ini biasa saja
tapi bagiku ini sangat sangat sangat luar biasa
mungkin mereka gampang mengalihkan mimpi mereka
tapi tidak dengan mimpiku !!!

seperti dalam buku 5 cm
begitu dengan mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang mau kamu kejar taruh di sini. Ian membawa jari telunjuknya menggantung mengambang di depan keningnya.
Kamu taruh di sini, jangan menempel di kening.
Biarkan
Dia
Menggantung
Mengambang
5 centimeter
Di kening kamu

Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai kamu dapat, apapun itu segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu cuma .....

Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya
leher yang lebih sering menghadap ke atas
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja
dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya
serta mulut yang akan selalu berdoa

Dan kamu akan dikenang sebagai orang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang punya nama
Kamu akan dikenang sebagai orang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan
Tapi sebagai orang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapapun.
Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya, percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu.



mimpi ini mengalahkan segalanya
mengalahkan rasa sakit hati yang tidak terperi
menghilangkan sekejap rasa sakit yang kurasa
seluruhnya sudah ada di atas sana
dreams. faith. fight
Legenda yang tersisa
Puncak Abadi Para Dewa


Putri Jennia Fasa 'dreamers' 12 juni 2010 16:42 WIB

Selasa, 01 Juni 2010

Ambil Foto Lapangan Untuk Skripsi Saya (Pertanian yang menggunakan Mulsa)

hari itu (29 Mei 2010) saya mengambil foto lapangan, foto-foto sawah orang yang ada mulsanya, hihihii ..
sawahnya jauh dari rumah, 3 kiloan lah dari rumah
ditemani rieska (adik saya), maka kami pun berangkat menuju sawah orang itu pagi-pagi sekitar jam 7an, sengaja pagi-pagi biar ga panas entar
jarang banget si neng, begitu panggilan saya sama rieska adik saya itu, mau nganter-nganter saya. dengan sifat kami yang sama-sama keras, kami suka saling gengsian !! hha
tapi hari ini neng baik sekali mau nganterin saya panas-panasan di sawah orang (heheheh padahal saya upahin lima rebu perak baru deh dia mau, dasar matre !!), tapi gapapa lah daripada sendirian entar saya digodain rumput yang bergoyang sepanjang jalan lagi, yeyy hahahahahahh …


nii perjalanan pertama kita, haha


heee si neng tuh gayanya maut banget dah






hasil jepretan si neng lumayan nih!

Jumat, 28 Mei 2010

MAHAMERU

Puncak abadi Para Dewa

http://fendra.blogsome.com/2005/03/27/antara-soe-hok-gie-dan-puncak-mahameru/


Apa hubungan antara Soe Hok Gie dan Puncak Mahameru?
Dan apa yang berkaitan antara keduanya?
Soe Hok Gie dan Mahameru adalah dua legenda Indonesia, sedangkan hubungan antara keduanya?
Soe Hok Gie wafat di Mahameru saat melakukan pendakian pada 18 Desember 1969 karena menghirup asap beracun gunung tersebut

Soe Hok Gie dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942. Dia adalah sosok aktifis yang sangat aktif pada masanya. Sebuah karya catatan hariannya yang berjudul Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran setebal 494 halaman oleh LP3ES diterbitkan pada tahun 1983. Soe Hok Gie tercatat sebagai mahasiswa Universitas Indonesia dan juga merupakan salah satu pendiri Mapala UI yang salah satu kegiatan terpenting dalam organisasi pecinta alam tersebut adalah mendaki gunung. Gie juga tercatat menjadi pemimpin Mapala UI untuk misi pendakian Gunung Slamet, 3.442m.

Kemudian pada 16 Desember 1969, Gie bersama Mapala UI berencana melakukan misi pendakian ke Gunung Mahameru (Semeru) yang mempunyai ketinggian 3.676m. Banyak sekali rekan-rekannya yang menanyakan kenapa ingin melakukan misi tersebut. Gie pun menjelaskan kepada rekan-rekannya tesebut :

“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”

Sebelum berangkat, Gie sepertinya mempunyai firasat tentang dirinya dan karena itu dia menuliskan catatannya :

“Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.”

Dari beberapa catatan kecil serta dokumentasi yang ada, termasuk buku harian Gie yang sudah diterbitkan, Catatan Seorang Demonstran (CSD) (LP3ES, 1983), berikut beberapa kisah yang mewarnai tragedi tersebut yang saya kutip dari Intisari :

Suasana sore hari bergerimis hujan dan kabut tebal, tanggal 16 Desember 1969 di G. Semeru. Seusai berdoa dan menyaksikan letupan Kawah Jonggringseloko di Puncak Mahameru (puncaknya G. Semeru) serta semburan uap hitam yang mengembus membentuk tiang awan, beberapa anggota tim terseok-seok gontai menuruni dataran terbuka penuh pasir bebatuan, mereka menutup hidung, mencegah bau belerang yang makin menusuk hidung dan paru-paru. Di depan kelihatan Gie sedang termenung dengan gaya khasnya, duduk dengan lutut kaki terlipat ke dada dan tangan menopang dagu, di tubir kecil sungai kering. Tides dan Wiwiek turun duluan.
Dengan tertawa kecil, Gie menitipkan batu dan daun cemara. Katanya, “Simpan dan berikan kepada kepada ‘kawan-kawan’ batu berasal dari tanah tertinggi di Jawa. Juga hadiahkan daun cemara dari puncak gunung tertinggi di Jawa ini pada cewek-cewek FSUI.” Begitu kira-kira kata-kata terakhirnya, sebelum turun ke perkemahan darurat dekat batas hutan pinus atau situs recopodo (arca purbakala kecil sekitar 400-an meter di bawah Puncak Mahameru).
Di perkemahan darurat yang cuma beratapkan dua lembar ponco (jas hujan tentara), bersama Tides, Wiwiek dan Maman, mereka menunggu datangnya Herman, Freddy, Gie, dan Idhan. Hari makin sore, hujan mulai tipis dan lamat-lamat kelihatan beberapa puncak gunung lainnya. Namun secara berkala, letupan di Jonggringseloko tetap terdengar jelas.
Menjelang senja, tiba-tiba batu kecil berguguran. Freddy muncul sambil memerosotkan tubuhnya yang jangkung. “Gie dan Idhan kecelakaan!” katanya. Tak jelas apakah waktu itu Freddy bilang soal terkena uap racun, atau patah tulang. Mulai panik, mereka berjalan tertatih-tatih ke arah puncak sambil meneriakkan nama Herman, Gie, dan Idhan berkali-kali.
Beberapa saat kemudian, Herman datang sambil mengempaskan diri ke tenda darurat. Dia melapor kepada Tides, kalau Gie dan Idhan sudah meninggal! Kami semua bingung, tak tahu harus berbuat apa, kecuali berharap semoga laporan Herman itu ngaco. Tides sebagai anggota tertua, segera mengatur rencana penyelamatan.
Menjelang maghrib, Tides bersama Wiwiek segera turun gunung, menuju perkemahan pusat di tepian (danau) Ranu Pane, setelah membekali diri dengan dua bungkus mi kering, dua kerat coklat, sepotong kue kacang hijau, dan satu wadah air minum. Tides meminta beberapa rekannya untuk menjaga kesehatan Maman yang masih shock, karena tergelincir dan jatuh berguling ke jurang kecil.
“Cek lagi keadaan Gie dan Idhan yang sebenarnya,” begitu ucap Tides sambil pamit di sore hari yang mulai gelap. Selanjutnya, mereka berempat tidur sekenanya, sambil menahan rembesan udara berhawa dingin, serta tamparan angin yang nyaris membekukan sendi tulang.
Baru keesokan paginya, 17 Desember 1969, mereka yakin kalau Gie dan Idhan sungguh sudah tiada, di tanah tertinggi di Pulau Jawa. Mereka jumpai jasad keduanya sudah kaku. Semalam suntuk mereka lelap berkasur pasir dan batu kecil G. Semeru. Badannya yang dingin, sudah semalaman rebah berselimut kabut malam dan halimun pagi. Mata Gie dan Idhan terkatup kencang serapat katupan bibir birunya. Mereka semua diam dan sedih.

MAHAMERU

http://fendra.blogsome.com/2005/03/18/mahameru-sebuah-legenda-tersisa-puncak-abadi-para-dewa/

Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.
Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: - Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda - Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. - Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. - Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c - 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c - 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
taken from Wikipedia Indonesia.


Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo…

Menatap jalan setapak
Bertanya - tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku Arcapada
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa…

taken from Format Masa Depan by Dewa 19.

Rabu, 28 April 2010

my single parent

…. dan seperti malam-malam sebelumnya, saya melakukan kegiatan rutin sebelum melakukan hal lainnya yang ga bisa saya tolak, memijit mama.

Ya ini selalu saya lakukan hampir tiap malam , semua malam saya rasa sejak saya menyandang predikat sebagai mahasiswa jurusan pendidikan geografi UPI 2006.

Dan seperti malam ini, mama kembali meminta saya memijit-mijitnya
Belum juga saya lakukan, gerutu dari mulut saya sudah berhamburan .. ya karena saat ini saya pun sedang merasa ga enak badan, masuk angin saya rasa
“neng … geura yeuh pangpencetankeun mamah nyeri leher, salah bobo …”
sama mama di jembatan merah kebun raya Bogor
Ugh mamah mah, hoream !!!!!! tau saya lagi masuk angin masih aja disuruh
Saya datang ke kamar mamah sambil memajukan mulut, mungkin sampai tiga senti dan wajah yang ditekuk
“naon deui mah nu dipencetan”
“yeu mamah teu tiasa ngalieuk sabeulah, nyeri…”
Dengan wajah ditekuk vs mulut yang masih maju tiga senti, saya ambil juga dragon khusus berbau menthol untuk dioleskan sebelum badan mama dipijit.
“tong tarik-tarik atuh mencetana … nyeri, tong kana tulang !!! tah belah dieu nu dipencetana .. sanes nu eta!! Rada ka tengah sakedik ……”
Aaarrrgh …
Mamah emang cerewet , cerewet dalam semua hal
Hal kecil aja mama pasti cerewet
Seperti misalnya saya menutup teko air agak miring, mama pasti langsung berkicau
”eta tutup teko na lereskeun, bisi aya sireum nu masuk!!!!”
Dipikir saya, ga bakal atuh mah masa sireum bisa masuk, lewat mana …..

Marah, gerutu, kesel …. hanya perasaan itu yang lebih sering saya rasakan pada mama
Dosa padahal tapi entah kenapa perasaan seperti itu selalu ada
Mama yang berusaha keras menghidupi saya dan adik saya yang baru menginjak abg sendirian saja, tanpa ada bantuan dari sosok lelaki yang sewajarnya ada di setiap keluarga

Broken home …
Pribahasa itu yang mungkin orang lain keluarkan saat mengetahui keadaan saya
Tetapi selalu senyum yang saya tunjukkan saat teman-teman mengetahui keadaan saya dan mereka mengatakan “eh put maaf ya, kirain ….”
Tetapi dengan cepat pula saya selalu menyambar perkataan mereka
“teu nanaon meureun nyante aja atuh ….”
Sembunyi di balik keceriaan dan kebohongan, itu lebih baik bagiku.
Untuk kebohongan, hanya tertentu saja ..

Jujur, mamah emang idolaku !!!
Sosok wanita tegas yang tegar, ga pernah saya melihat bulir air disudut matanya .. kecuali kemarin ketika kakek saya meninggal .. mama menangis sesunggukan seperti anak kecil yang kehilangan barang kesayangannya. Wajar …..
Mama ga pernah mengeluh menghadapi kelakuanku yang sangat menyusahkan, menghadapi adik saya yang mulai nakal, bandel …
Mama termasuk orang tua yang bisa dibilang over protektif
Mama ga pernah mau menerima bantuan dari kakek (sewaktu beliau idup), nenek maupun sodaraku yang lain, semua mama lakuin sendiri
Mama yakin bisa menghidupi kami berdua dengan mengandalkan gaji PNS nya
Kurasa mama berhasil, alhamdulillah kami tidak pernah merasa kekurangan
Bagaimana pun caranya, selama itu halal dan tidak menjatuhkan harga dirinya mama pasti akan memenuhi kebutuhan kami

Sosok laki-laki yang seharusnya menghidupi kami … sudah hampir 13 tahun ga ada di kehidupan kami
Bahkan adik saya, belum pernah bertemu dengannya !!!
sekalipun hingga saat saya menuliskan coretan ini …
miris memang
ditinggalkan sejak saya berusia 8 tahun , dan adik saya 8 bulan berada di kandungan mama
entah apa yang membuat mama dan ayah (panggilan untuknya) memutuskan untuk berpisah
sampai saat ini, di usiaku yang 20 tahun kuliah semester akhir tak pernah ada yang memberitauku alasan itu .. termasuk keluarga mama yang sangat rapat menutupinya, hingga kakek pun yang sangat membenci ayah meninggalkan kami untuk selamanya beliau ga pernah memberitahukan alasannya.
Pernah suatu kali saya berusaha mencari tahu sendiri tentang semua ini, tapi ga pernah berhasil !!!!
Yang kutemukan hanya AKTA CERAI yang tersimpan rapi di dokumen mama, kubuka itu saat mama ga ada dirumah .. hheeee


Ga sepantasnya aku bersikap seperti itu pada mama
Tapi atuh da kumahaaaa ….
Emosi dan ego kadang lebih merajai hati dan pikiran saya