Rabu, 18 Maret 2020

Update 2020

Sekarang aku tinggal di Surabaya, mengikuti Nuansa yang pindah dinas di Kota Surabaya. Pertengahan tahun 2019 kami pindah kesini. Melewati berbagai drama karena meninggalkan rumah mungil tercinta, Cempaka B3. Rumah dimana ribuan kenangan terekam di dalamnya. Pemandangan sawah dan gunung Ceremai yang megah tepat di halaman rumah kami, harus kami tinggalkan. Sedih, sedih sekali. bahkan sampai sekarang pun, jujur kita belum move on dari Cempaka B3. Walaupun dia masih rumah kami, tapi sepertinya kemungkinan kecil kami bisa tinggal di sana lagi.
Arnav, anak suliungku sudah bersekolah di sini, Ya, si Nanav mungil yang lucu, sekarang sudah bersekolah. Usianya sudah 5, Desember 2019 kemarin. Senang dan bangga sekali dia masuk sekolah. Keinginannya sejak lama.

Semenjak naik Mahameru di akhir tahun 2018, ternyata aku masih ingin naik gunung kembali. Kukira setelah Mahameru kugapai, mimpi yang terwujud, akan hilanglah keinginan untuk naik gunung. Ternyata tidak, keinginan-keinginan seperti itu malah semakin kuat. Akhirnya, awal Maret 2019 aku meminta ijin pada Nuansa untuk naik gunung Merbabu. sendirian lagi, masing-masing lagi. Nuansa sudah lebih dulu naik Merbabu di November 2019 sepulang dia dinas di Yogyakarta. Detailnya akan aku ceritakan nanti yah tentang Merbabu, kalo ga males heheheee ....

Setelah Merbabu, ternyata keinginan itu belum berhenti. Ingin merasakan ketinggian dan melihat garis kuning di cakrawala. Masih di bulan Maret, akhir Maret aku kembali naik gunung. Gunung Slamet, terletak di Purbalingga, Jawa Tengah. Aku naik via Bambangan. Sampai puncak? ya dong. Bagi sebagian orang, puncak adalah bonus tapi tidak dengan saya. Puncak adalah tujuan mendaki saya. Terdengar egois dan sombong, tapi tidak sama sekali. Sedangkan pulang ke rumah, adalah suatu keharusan. Ada Arnav yang nunggu di rumah.

Gunung Slamet adalah gunung terakhir yang saya daki sampai sekarang. sudah setahun saya belum mendaki gunung lagi. Kenapa? sesuai janji, ketika Arnav usia lima, kami harus memberikan adik untuk Arnav. menjalankan program BKKBN, dua anak cukup! hehe ... saya yang sebenarnya masih enggan enggan punya anak lagi, tapi tidak enak sama Nuansa menuda terus. Semua keinginan saya sudah dia penuhi dan sanggupi. Dari yang selesaikan .kuliah S3 bergelar doktor, punya mobil yang sudah lama diwujudkan, mengijinkan ke Mahameru (inisih dia sebenarnya gaboleh ikut campur karena menyangkut mimpi lama yang harus diwujudkan hihi tapi alhamdulillah mengijinkan), mengijinkan ke Merbabu, ke Slamet ...... sampai akhirnya dia jadi ASN.

and see .....
Sekarang aku punya dua anak. adik Arnav yang sebentar lagi usinya 3 bulan. Anak perempuan lagi.
Namanya Shanna Varshaila. Bunga mekar yang jatuh ke bumi. Semoga Shanna menjadi anak soleha ...