Rabu, 10 Desember 2008

Aku Bermpimpi Melihat Surga [Ikal] (Laskar Pelangi, hal 177 )

Sungguh, malam ketiga di Pangkalan Punai aku mimpi melihat surga
Ternyata surga tak megah, hanya sebuah istana kecil di tengah hutan
Tidak ada bidadari seperti disebut di kitab-kitab suci

Aku meniti jembatan kecil
Seorang wanita berwajah jernih menyambutku
”Inilah surga” katanya.
Ia tersenyum, kerling matanya mengajakku menengadah
Seketika aku terkesiap oleh pantulan sinar matahari senja
Menyirami kubah-kubah istana
mengapa sinar matahari berwarna perak, jingga, dan biru?
Sebuah keindahan yang asing


Di istana surga

Dahan-dahan pohon ara menjalar ke dalam kamar-kamar sunyi yang bertingkat-tingkat
Gelas-gelas kristal berdenting dialiri air zamzam
menebarkan rasa kesejukan

Bunga petunia ditanam di dalam pot-pot kayu
Pot-pot itu digantungkan pada kosen-kosen jendela tua berwarna biru
Di beranda, lampu-lampu kecil disembunyikan di balik tilam, indah sekali
Sinarnya memancarkan kedamaian
Tembus membelah perdu-perdu di halaman


Surga begitu sepi
Tapi aku ingin tetap di sini
Karena kuingat janjimu Tuhan
Kalau aku datang dengan berjalan

ENGKAU akan menjemputku dengan berlari-lari

* * *

2 komentar:

pipik mengatakan...

kobe enak heheheh
heheheheh ehhhh nulis na so puitis hehehe tapi alus ohh put blog nya alus uyyy
heheheh nu abdi mah jarang tulas lulis teu puguh jadi teu arapaleun ehhhhh jadi novelis lahhh keren uyy tulisan na cuman viccontrol na kurang hehehehe eta mah lagu nya
siap buuu berjuang terus dan terus bertahan yah bangkit untuk maju heheheh

Putri Jennia Fasa mengatakan...

halah pik ini kan nyolong dari internett :))