Kamis, 11 November 2010

Tentang Kesederhanaan

oleh Emput Uput pada 11 November 2010 jam 12:59
Semula kita belajar melakukan hal-hal sederhana.
Tak lebih dari satu tambah satu sama dengan dua.
Ketika soal-soal itu semakin terasa mudah, kita coba kerjakan yang sulit.
Kita rambah puluhan, ratusan, perkalian juga pembagian.
Kita namai itu sebagai tantangan.
Tak lama tantangan kehilangan daya tariknya juga.
Maka, kita kepalkan tangan untuk menaklukkan sesuatu yang rumit, besar, dantak mudah ditundukkan.
Sebuah soal pun dijawab oleh berlembar-lembar perhitungan hingga nyaris takdikenali lagi mana angka mana tanda baca.

Tapi segera saja, kejelimetan itu membosankan.
Tahukah anda apa akhir dari permainan ini?
Yaitu, ketika kita mulai meringkas jawaban.
Memendekkan pola perhitungan
.Memangkas baris-baris pembuktian.
Di perjalanan ini kita seolah berbalik ke titik semula : kesederhanaan.
Tak ada yang mengalahkan pesona kesederhanaan.
Kita boleh kumpulkan apa saja dalam hidup ini, namun pada perhentian, kita kembali dengan tangan yang sederhana dan meninggalkan semua kerumitan jauh di belakang.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

hmm entah kenapa ya dulu kita repot2 melakukan hal rumit ? dan kenapa pula merasa tertantang ?

izulgeokids mengatakan...

fotona indah kitu teh

Putri Jennia Fasa mengatakan...

@east .. hemm ya begitulah
@izul .. hehe internet dengan sedikit gubahan hahaa